Model Intensi Berwirausaha Davidsson Erkko autio et.al, 1997

Gambar 2.6 background Factor dalam Theory of Planned Behavior Ajzen, 2005 Background Factors Personal - General attitudes - Personality Traits - Values - Emotions - Intelligence Social - Age, Gender - Race, ethnicity - Education - Income - Religion Information - Experience - Knowledge - Media Exposure Behavioral Beliefs Attitude toward the Behavior Normative Believe Subjective Norms Perceived Behavioral Control Intention Behavior Control Beliefs

2.2.7 Model Intensi Berwirausaha Davidsson Erkko autio et.al, 1997

Davidsson menjelaskan dasar dari analisis model intensi berwirasuaha dalam context sebuah pilihan karir bahwa menurutnya pendekatan untuk sebuah penelitian mengenai intensi berwirausaha yang tepat adalah pada mahasiswa di universitas Erkko autio et.al, 1997. Sikap umum secara spesifik menggambarkan bahwa orientasi keuangan, kompetitif, kesempatan, kebutuhan akan prestasi dan kemandirian berperan besar dalam prses mencapai intensei berwirausaha seseorang. Sehingga penelitian yang dilakukan menggunakan teori berdasarkan model intensi Davidson Erkko autio et.al, 1997. . Gambar 2.8 Model Dasar Intensi berwirausaha Davidson Erkko Autio, 1997 Selain itu, menurut model intensi berwirausaha Davidsson, bahwa lingkungan universitas merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa dalam memunculkan intensi berwirausaha Erkko autio et.al, 1997. Errko Autio dkk 1997 bahwa kebutuhan akan prestasi need for achievement secara signifikan mempengaruhi intensi berwirausaha dengan besarnya signifikan 0,0008. Errko Autio menggunakan sampel dengan jumlah mencapai 1956 orang yang berasal dari kombinasi antara mahasiswa Universitas Teknologi Helsinki di Finland, Universitas Linkoping di Swedia, Universitas Colorado di USA, dan Institute teknologi asia di Thailand. Sehingga sampel yang representatif itu selain dapat digeneralisasikan, juga dapat menghasilkan kasil yang signifikan. Errko Autio dkk 1997 kebutuhan akan prestasi need for achievement dapat muncul seandainya faktor situsi seperti lamanya pendidikan dan pengalaman bekerja ikut mendukung. Artinya bahwa mahasiswa dengan latar belakang lamanya pendidikan dan pengalaman kerja yang tinggi, akan semakin tinggi juga intensi berwirausahanya dari pada mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang pengalaman kerja dan hanya sedikit waktunya dalam mendapatkan pendidikan. Selanjutnya, Errko Autio dkk 1997 menyatakan bahwa yang mempengaruhi intensi berwirausaha bukan saja trait kepribadian seseorang tetapi dibalik itu terdapat faktor konteks sosial salah satunya lingkungan universitas.

2.2.8 Self-Efficacy dan Intensi Berwirausaha Robert P. Vecchio 2003