Need for Achivement kebutuhan berprestasi

2 kebutuhan akan kekuasaan need for power. Banyak penelitian dilakukan untuk menjelaskan mengenai perbedaan kebutuhan akan kekuasaan pada diri individu. Hasilnya ditemukan bahwa mahassiwa yang telah bekerja memiliki kecenderungan mampu menghadapi resiko yang lebih besar dalam situasi yang tidak menentu, aktif dalam kelompok, dan menganggap dirinya memiliki prestige. Individu dengan N-Pow memiliki kemampuan dalam mengkontrol setioasi dan orang-orang disekitarnya. 3 kebutuhan akan intimasi need for intimacy Menurut MCAdam yang bersama-sama melakukan penelitian dengan McClelland mengemukakan bahwa need for intimacy adalah gambaran dari kebutuhan yang dimiliki seseorang dengan karakteristik ramah, cepat akrab, dan memiliki interaksi yang komunikatif dengan orang lain, dan expresif dibandingkan dengan orang yang rendah n-Int nya..

2.3.2. Need for Achivement kebutuhan berprestasi

David McClelland mendefinisikan need for achievement sebagai berikut: “as the desire to do better, to be successful, and to feel competent LarsenBuss, 2002 .” Need for achievement kebutuhan berprestasi adalah usaha untuk menjadi lebih baik, sukses dan merasa kompeten. Menurutnya, seperti halnya semua motif, need for achievement akan memberikan energy untuk bertindak atau berperilaku secara percaya diri sesuai dengan situasi LarsenBuss, 2002 . Menurut teori ‘The Big Three Motives’ yang dikemukakan David McClelland, bahwa individu dimotivasi oleh besarnya kebutuhan akan prestasi need for achivement, yaitu termasuk kepuasan mereka dalam menyelesaikan suatu tugas atau mengantisipasi penyelesaian dari tugas-tugas. Proses yang dilalui dapat disebut sebagai aktivitas yang menantang LarsenBuss, 2002 . Menurut MCClelland seseorang dengan kebutuhan akan prestasi tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan tugas-tugas yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar dengan tugas yang dikerjakan, dan ketika selesai dalam mengerjakan suatu pekerjaan, orang tersebut menginginkan umpan balik Larsen Buss, 2002 Menurut Murray Friendman dan Schustack, 2008 need kebutuhan bagian dari internal tetapi dapat diprovokasi atau dipengaruhi oleh tekanan lingkungan, dan mengharuskan seseorang bertindak sesuai dengan lingkungan sosialnya. Tekanan lingkungan yang dimaksud adalah situasi. Situasi membuat seseorang terpaksa untuk mengharuskan dirinya mengikuti apa yang terjadi dilingkungannya. Menurutnya, Kebutuhan terdiri dari 20 macam dan setiap kebutuhan tersebut dapat muncul karena adanya tekanan press yang berasal dari situasi, objek dan waktu tertentu. Berdasarkan konsep yang dikemukakan oleh Murray, didapatkan konsep motivasi dan individual dak konstruk menegani teori formal motivasi berprestasi. Sedangkan McClelland dengan menggunakan teori motivasi berprestasi berusaha menghubungkan antara kebutuhan akan prestasi dengan kewirausahaan. Menurut Johnson, kebutuhan akan prestasi telah diasosiasikan dengan kegiatan berwirausaha sejak Mcclelland berusaha menghubungkan antara kaum protestan, kebutuhan akan prestasi dan perkembangan ekonomi. Teori motivasi berprestasi McClelland menjadi dorongan utama dalam meningkatkan aktivitas kewirausahaan dalam pengembangan ekonomi sosial. Sehingga Usaha MecClelland sangat berpengaruh. Motivasi berprestasi muncul sebagai karakteristik psikologi dari wirausahawan David Pastrui, 2003.

2.3.3 Locus Of Control