Analisis Deskriptif METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi tiga bagian yaitu, analisis deskriptif, uji validitas konstruk dan pengujian hipotesis penelitian. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

4.1 Analisis Deskriptif

Dalam sub bab yang pertama, akan dideskripsikan tentang populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian tidak diperoleh melalui probability sampling, tetapi digunakan accidental sampling. Oleh karena itu salah satu cara untuk melihat sejauh mana sampel yang diperoleh menggambarkan keadaan populasi adalah dengan dilakukan perbandingan antara sampel yang didapat dengan populasi yang ada. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sampel yang digunakan oleh peneliti cukup mewakili populasi yaitu mencakup jenis kelamin, usia, program kelas dan semester lamanya pendidikan. Setelah dilakukan perhitungan dari absensi mahasiswa Jurusan Desan Grafis dan Multimedia Universitas Mercu Buana Jakarta, maka didapatkanlah hasil sebagai berikut: TABEL 4.1 Distribusi populasi penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N Persentase Laki-laki 420 80 Perempuan 105 20 Total 525 100 Populasi mahasiswa jurusan Desain Grafis dan Multimedia Universitas Mercu Buana Jakarta berjumlah 525 orang yang terdiri dari 420 80 orang laki- laki dan 105 20 orang perempuan. Dari data tersebut terlihat bahwa populasi penelitian ini lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki dari pada perempuan. Distribusi populasi tersebut kemudian dibandingkan dengan distribusi sampel penelitian yang diperoleh sebagai berikut : TABEL 4.2 Distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 127 63.5 Perempuan 73 36.5 Total 200 100 Responden dalam penelitian ini sebanyak 200 orang yang terdiri dari laki- laki sebanyak 127 63,5 dan perempuan 73 36,5 orang. Jika dibandingkan dengan distribusi populasi yang ada di halaman sebelumnya, maka dapat dikatakan sampel yang digunakan cukup mewakili populasi mahasiswa jurusan Desain Grafis dan Multimedia Universitas Mercu Buana Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya perbedaan yang mencolok antara distribusi populasi dengan distribusi sampel. Selanjutnya dipaparkan mengenai distribusi populasi penelitian berdasrkan program kelas sebagai berikut: TABEL 4.3 Distribusi populasi penelitian berdasarkan program kelas Program kelas N Persentase Reguler 315 60 Extensi 210 40 total 525 100 Populasi mahasiswa jurusan Desain Grafis dan Multimedia Universitas Mercu Buana Jakarta berdasarkan program kelas berjumlah 525 orang yang terdiri dari 315 60 orang program kelas reguler dan 210 40 orang program kelas extensi. Dari data tersebut terlihat bahwa populasi penelitian ini lebih banyak pada program kelas reguler dari pada extensi. Distribusi populasi tersebut kemudian dibandingkan dengan distribusi sampel penelitian yang diperoleh sebagai berikut : TABEL 4.4 Distribusi sampel penelitian berdasarkan program kelas Program kelas Frekuensi Persentase Reguler 135 67.5 Extensi 65 32.5 Total 200 100 Responden dalam penelitian ini yang termasuk kedalam program kelas reguler sebanyak 135 63,5 dan extensi 65 orang. Jika dibandingkan dengan distribusi populasi yang ada di halaman sebelumnya, maka dapat dikatakan sampel yang digunakan cukup mewakili populasi mahasiswa jurusan Desain Grafis dan Multimedia Universitas Mercu Buana Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya perbedaan yang mencolok antara distribusi populasi penelitian program kelas dengan distribusi sampelnya. Selanjutnya dipaparkan mengenai distribusi sampel penelitian berdasarkan usia sebagai berikut: TABEL 4.5 ibusi sampel penelitian berdasarkan rentang usia Rentang Usia Frekuensi Persentase 17-20 81 40.5 21-25 96 48.0 26-30 22 11.0 31-35 1 0.5 Total 200 100 Berdasarkan tabel diatas, responden dalam penelitian didominasi oleh 96 orang 48 yang memiliki rentang usia antara 21-25 tahun. Sedangkan 81 orang 40 memiliki rentang usia antara 17-20 tahun. Sisanya adalah responden dengan rentang usia 26 – 30 tahun berjumlah 22 orang dan 31 – 35 tahun berjumlah 1 orang. Artinya bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki rentang usia pada perkembangan remaja akhir hingga dewasa awal yaitu 17 -35 tahun, maka dapat dikatakan bahwa sampel dalam penelitian ini terdiri dari orang-orang yang usianya memenuhi syarat penelitian. Selanjutnya dipaparkan mengenai uji beda intensi berwirausaha berdasarkan jenis kelamin, program kelas, rentang usia dan semester lamanya waktu pendidikan pada tabel 4.6 di bawah ini : TABEL 4.6 Uji Beda Intensi berwirausaha Signifikan pada taraf 5 p0,05 Klasifikasi uji beda Intensi Berwirausaha Mean N Std. Deviation Std. Error of Mean Sig Jenis kelamin Laki-laki 52.3411 127 14.86532 1.31908 .001 Perempuan 45.9272 73 10.64202 1.24555 .001 Program kelas Reguler 50.7616 135 13.40942 1.15410 .257 Ekstensi 48.4181 65 14.12662 1.75219 .257 Rentang usia 17-20 tahun 48.8514 81 13.75027 1.52781 .108 21-25 tahun 51.9111 96 13.06214 1.33315 .108 26-30 tahun 45.2774 22 14.87052 3.17041 .108 31-35 tahun 63.4672 1 . . Semester 1-2 51.6119 38 11.43383 1.85481 .097 3-4 46.3837 40 13.65077 2.15838 .097 5-6 50.7711 49 15.42589 2.20370 .097 7-8 52.6984 52 11.84649 1.64281 .097 9-10 45.4904 21 15.75957 3.43902 .097 Berdasarkan uji beda intensi berwirausaha pada klasifikasi jenis kelamin, program kelas, rentang usia dan semester lamanya waktu pendidikan di atas, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin

Mahasiswa dengan jenis kelamin laki-laki memiliki intensi berwirausaha lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Mean yang didapat untuk jenis kelamin laki-laki sebesar 52,3411. Sedangkan mahasiswa berjenis kelamin perempuan meannya adalah 45,9272. Taraf Signifikan yang didapat sebesar 0,001 yang artinya nilai probabilitas signifikan pada taraf 5 0,0010,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan intensi berwirausaha pada mahasiswa berdasarkan jenis kelaminnya.

2. Program Kelas

Mahasiswa dengan program kelas reguler memiliki nilai mean sebesar 50,7616 sedangkan mahasiswa program ekstensi meannya 48,4181. Dengan siginifikan 0,257 yang artinya nilai probabilitas tidak signifikan pada taraf 5 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan program reguler dan program ekstensi tidak memiliki perbedaan secara signifikan terhadap intensi berwirausaha.

3. Rentang Usia

Dilihat dari rentang usia, didapatkan bahwa perbedaan usia antara satu dengan lainnya tidak signifikan dengan taraf 0,108. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan rentang usia antara 17-20 th , 20-25 th , 26-30 th , 31-35 th tidak memiliki perbedaan intensi berwirausaha antara satu rentang usia dengan yang lainnya.

4. Semester lama pendidikan

Dilihat dari tingkat semester yang ada, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa yang berada pada masing-masing semester tidak memiliki intensi berwirausaha yang berbeda. Namun jika dibandingkan, antara mahasiswa yang berada pada tingkat semester 7-8 dengan mahasiswa pada tingkat semester 9-10 memiliki perbedaan yang cukup jauh. Mahasiswa di semester 7-8 memiliki intensi yang jauh lebih tinggi dengan nilai mean sebesar 52,6894. Sedangkan mahassiwa di semester 9-10 memiliki intensi berwirausaha yang jauh lebih rendah yaitu dengan nilai mean 45,4904. Sehingga, disimpulkan bahwa lama pendidikan tidak terlalu mempengaruhi intensi berwirausaha pada mahasiswa jurusan Desain Grafis dan Multimedia Universitas Mercu Buana Jakarta.

4.2 Uji Validitas Konstruk dari Masing-Masing Faktor