Gambar 2.1
Tabel background Factors dalam Theory of Planned Behavior Ajzen, 2005
Background Factors
1.
Personal
- General attitudes - Personality Traits
- Values - Emotions
- Intelligence 2.
Social
- Age, Gender - Race, ethnicity
- Education - Income
- Religion 3.
Information
- Experience - Knowledge
Behavioral Beliefs
Attitude toward the
Behavior
Normative Believe
Subjective Norms
Perceived Behavioral
Control Intention
Behavior
Control Beliefs
Selanjutnya, berdasarkan teori intensi yang dikemukakan oleh Fizbein dan Ajzen diatas, dibawah ini akan dipaparkan mengenai definisi serta beberapa teori
intensi berwirausaha yang salah satunya merupakan aplikasi dari teori intensi Fisbein dan Ajzen yang akan diuraikan lebih rinci dibawah ini:
2.1.4. Definisi Berwirausaha Entrepreneurship
Berikut definisi entrepreneurship menurut Jeffrey A. Timmons dalam Sim, 2006 : “Entrepreneurship is a way of thinking, reasoning, and acting that is opportunity
obsessed, holistic in approach, and leadership balanced.”
Dalam definisi ini berwirausaha dipandang sebagai kemampuan memburu kesempatan tanpa menghiraukan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Pengertian
konsep tersebut meliputi kemampuan dan keberanian untuk mengambil resiko dan keahlian yang dimiliki untuk memimpin orang lain kearah wawasan yang telah
ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berwirausaha merupakan tindakan kreatif manusia membangun sesuatu yang bernilai dari tiada satu apapun.
Sedangkan definisi Entrepreneur menurut Sim 2006 : “An entrepreneur is a person who spots opportunities and starts his or her own
business, using personal creativity, skill, knowledge, resources and effort. The entrepreneur may operate on his or her own at the start-up of a company but may
employ other people when the business grows”
Wirausahawan merupakan seorang dengan sekumpulan kesempatan untuk memulai bisnis melalui kemampuan kreativitas, keterampilan, sumber daya dan usaha
yang dimilikinya. Wirausahawan mungkin akan mengelola perusahaan yang dibangunnya dengan cara memperkerjakan orang lain. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa seorang wirausahawan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi negara untuk memperbanyak kesempatan bekerja bagi masyarakat.
Definisi lain dari entrepreneur menurut Meredith et al.dalam Sim, 2006 : “See entrepreneurs as people who have the ability to see and evaluate business
opportunities; to gather the necessary resources to take advantage of them; and to initiate appropriate action to ensure success”.
Wirausahawan didefinisikan sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk mengetahui dan mengevaluasi arah usaha yang dijalankan bersama dengan sumber
daya lainnya untuk diambil manfaatnya dan melalui pendekatan tindakan guna mencapai kesuksesan.
Seorang wirausahawan entrepreneur yang sukses menurut Hornaday dan Aboud dalam Sim, 2006 adalah seorang yang memulai usaha dari titik nol, yang
memilih membangun suatu pekerjaan dengan kemampuan sendiri sehingga usahanya mampu berdiri kurang lebih untuk lima tahun.
2.1.5. Definisi Intensi