Hitung selisih FZ
i
– SZ
i
kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga
tersebut, nilai ini dinamakan L
o
. Memberikan interpretasi L
o
dibandingkan dengan L
t
harga yang diambil dari tabel harga kritis uji liliefors. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L
o
dan L
t
yang telah didapat, apabila L
o
L
t
maka sampel yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya.
b. Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah kedua
data tersebut
homogen atau
tidak yaitu
dengan membandingkan kedua variansnya.
9
Jika kedua varians sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena
datanya sudah dapat dianggap homogen. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, yaitu :
10
2 2
2 1
S S
F
1 .
. .
.
2 2
2
n n
Xi Fi
Xi Fi
n S
Keterangan : F
= homogenitas S
1 2
= varians data pertama S
2 2
= varians data kedua F
hitung
F
tabel
= sampel homogen F
hitung
F
tabel
= sampel tidak homogen
c. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji prasyarat maka akan diketahui tentang homogenitas dan normalitas data. Kemudian dilakukan pengujian
hipotesis:
9
Husaini Usman-Purnomo Setiady, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 133.
10
Sudjana, op.cit. h. 249.
2 1
2 1
1 1
n n
S X
X t
Ho, µA = µB Ha, µA µB
Keterangan : Ho : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media komik
Ha : Terdapat pengaruh penggunaan media komik µA : Rerata nilai kelas eksperimen
µB : Rerata nilai kelas kontrol
Jika data homogen dan berdistribusi normal data akan dianalisis dengan menggunakan Uji “t”, dengan rumus sebagai berikut :
11
Dimana :
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
S n
S n
S
Keterangan :
1
X
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
2
X
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol n
1
= banyaknya data kelompok eksperimen n
2
= banyaknya data kelompok kontrol S
1
= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen S
2
= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol t
= hasil hitung distribusi t S
2
= nilai deviasi gabungan
11
Ibid, h. 239.