67
Tabel 4.10. Hasil Uji-t Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Keterangan Eksperimen
Kontrol
N 30
30 Rata-rata
85,23 67,06
t
hitung
7,57 t
tabel
2,00 Kesimpulan
H
O
ditolak dan H
1
diterima
Berdasarkan penghitungan lampiran 25, diperoleh t
hitung
sebesar 7,57 dan t
tabel
pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 58 sebesar 2,00. Karena t
hitung
t
tabel
7,57 2,00, maka H
o
ditolak dan H
1
diterima, Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media
komik terhadap hasil belajar kognitif siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata 85,23 sedangkan kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,07.
Perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok
kontrol. Perolehan tersebut, menunjukkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan setelah diterapkan media komik dalam
pembelajaran tersebut. Siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran berupa komik merasa tidak bosan dan menjadi lebih
semangat pada saat proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar kognitif dapat dipengaruhi oleh penggunaan media komik pada proses belajar
mengajar. Hasil pengolahan data secara statistik pada pretest menggunaan uji-t
dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,69 2,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-
rata hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh nilai
t
hitung
lebih besar dari t
tabel
7,57 2,00. Sehingga terdapat perbedaan nilai
68
rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan demikian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan penggunaan media
komik terhadap hasil belajar kognitif siswa. Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik dalam
pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif, terutama dalam membaca dan memahami pelajaran, namun media bacaan mereka tersebut harus menarik
perhatian, sehingga ketika guru mengajak para siswanya membaca materi pembelajaran terlebih dahulu, kemudian baru menyuruh siswanya untuk
menjelaskan hasil bacaan mereka, para siswa benar-benar membaca dan banyak yang bersedia menjelaskannya dengan benar di depan kelas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaiful Hadi, menyatakan bahwa penggunaan media komik dapat membuat siswa merasa
senang, santai dan tidak tegang dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat memotivasi siswa untuk lebih
memahami suatu masalah yang diajukan. Selain itu, dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk
sendiri konsep pelajaran. Menurut Rothlein dan Meinbach dalam syaiful hadi komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan stimulus
berfikir kreatif. Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan mengembangkan komunikasi lisan, mengembangkan proses berfikir kognitif,
ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni.
1
Begitu pula dengan hasil penelitian Zulkifli, menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan
media komik dapat menarik perhatian siswa sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa.
2
Dengan demikian, sejalan dengan meningkatnya minat maka mempengaruhi peningkatan hasil belajar.
Hal ini, ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain N-Gain kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yaitu 0,71
1
Syaiful Hadi, Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik Dengan Strategi Bermain
Peran Pada
Siswa SD
Kelas IV
Semen Gresik,
http:www.puslitjaknov.orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadi.pdf diaskes 9 September 2011, h.7.
2
Zulkifli, Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Reaksi Redoks, Skripsi, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 63.