50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan pretest yang telah
dilakukan, meliputi skor tertinggi, skor terendah, nilai rata-rata, dan standar deviasi, pada konsep gizi dan sistem pencernaan manusia adalah
sebagai berikut: Tabel 4.1. Data Nilai pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Hasil Belajar Biologi
Pretest Eksperimen
Kontrol
Nilai Terendah 40
36 Nilai Tertinggi
63 60
Rata-rata 52
49 SD
7,9 8,7
Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen maupun kontrol
sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 52 dan rata-rata kelompok kontrol yaitu 49. Hal ini di
karenakan pemahaman mereka masih kurang tentang sistem pencernaan makanan.
2. Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan postest yang telah
dilakukan, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
62
Tabel 4.2. Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Postest
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 65
51 Nilai Tertinggi
95 82
Rata-rata 85,23
67,07 SD
9,57 9,01
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada tabel 4.2, memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang hanya ceramah. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 85,23 dengan rentangan nilai 65-95. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu
67,07 dengan rentang nilai 51-82.
3. Perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data, maka diberikan perbandingan terhadap hasil belajar kognitif biologi sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan eksperimen terhadap masing-masing kelas yang merupakan objek penelitian. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut: Tabel 4.3. Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Pretest
Posttest Eksperimen
52 85,23
Kontrol
49 67,07
Tabel 4.3 memberikan informasi bahwa terjadi perubahan terhadap nilai rata-rata baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas kontrol,
perubahan yang besar terjadi pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dalam hal ini dengan menggunakan media komik dalam
pembelajaran. Dengan kata lain penggunaan media komik memberikan
63
dampak positif terhadap tingkat berfikir atau kognitif siswa terhadap materi biologi yang disampaikan oleh guru.
B. Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar N-Gain
Responden kelas eksperimen sebanyak 30 siswa, data rata-rata N-gain hasil belajar biologi yang diperoleh adalah 0.71, dengan simpangan baku 0.16.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata N-gain siswa kelas eksperimen adalah tinggi lampiran 16. Sedangkan pada kelas kontrol dengan responden
sebanyak 30 siswa, data rata-rata N-gain hasil belajar biologi yang diperoleh adalah 0.36, dengan simpangan baku 0.14. hal ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata N-gain siswa kelas kontrol adalah sedang lampiran 17. Tabel 4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar N-Gain
Kategori Frekuensi Persentasi
Eksperimen Kontrol
Tinggi 63,3
Sedang 36,7
63,3 Rendah
36,7 Berdasarkan persentase tabel 4.4, siswa kelas eksperimen yang termasuk
dalam kriteria tinggi sebanyak 19 orang, 11 orang berkriteria sedang dan tidak ada yang berkriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil
belajar kognitif siswa kelas eksperimen pada konsep gizi dan sistem pencernaan manusia termasuk tinggi. Pada kelas kontrol tidak ada yang
berkriteria tinggi, 19 orang yang termasuk kriteria sedang dan 11 orang yang termasuk kriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil
belajar kognitif siswa kelas kontrol pada konsep gizi dan sistem pencernaan manusia termasuk sedang.
64
C. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest, maka dapat dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan
rumus Liliofers. Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak, dengan syarat jika L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
maka data berdistribusi normal, dan sebaliknya jika L
hitung
lebih besar dari L
tabel
, maka data berdistribusi tidak normal. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N
α L
hitung
L
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 30
0,05 0,14
0,161 Normal
Kontrol 30
0,05 0,15
0,161 Normal
Hasil penghitungan uji normalitas data, untuk normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh nilai
hitung
L
lebih kecil dari
tabel
L
. Karena L L
t
0,140,161 maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal lampiran 18.
Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai
hitung
L
lebih kecil dari
tabel
L
, Karena L
o
L
t
0,150,161 maka sampel pada kelas kontrol juga berdistribusi normal lampiran 20.
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan postest dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N
Α L
hitung
L
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 30
0,05 0,15
0,161 Normal
Kontrol 30
0,05 0,10
0,161 Normal