Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Daya Pembeda
Kriteria
Negatif Tidak baik poor
0,00 - 0,20 Buruk poor
0,21 - 0,40 Cukup satisfactory
0,41 - 0,70 Baik good
0,70 - 1,00 Baik sekali excellent
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan menggunakan program anates, terdapat 7 butir soal berindeks daya beda tidak baik, 6
soal yang berkriteria buruk, 16 butir soal berkriteria cukup, 6 butir soal berkriteria baik, dan 5 butir soal yang berkriteria baik sekali. Hasil
program anates dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Indeks kesukaran difficulty index adalah bilangan yang
menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.
6
Dalam penelitian ini, taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggunakan anates atau
dengan menggunakan rumus :
Keterangan: P = Taraf kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah siswa
6
Suharsimi Arikunto, op.cit,. h. 207.
Menurut ketentuan
yang sering
diikuti indeks
kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates, terdapat 9 butir soal berkategori sukar, 29 butir soal berkategori sedang, 1 butir soal
berkategori mudah dan 1 butir soal berkategori sangat mudah. Hasil program anates dapat dilihat pada lampiran 10.
3. Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah memenuhi persyaratan tes, yakni memiliki validitas dan reliabilitas yang
baik. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
7
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada validitas konstruk. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk
apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam indikator pembelajaran.
4. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.
8
Reliabilitas berarti dapat dipercaya.
7
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 211.
8
Ibid, h. 221.
Nilai P Kriteria
0,00 - 0,25 Sukar
0,26 - 0,75 Sedang
0,76 - 1,00 Mudah
sehingga instrumen tes dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 20. Reliabilitas tes yang
didapat adalah 0,72.
H. Tehnik Analisis Data 1. Uji Peningkatan Hasil Belajar
Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar, peneliti menggunakan n-gain. N-gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest, yang
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pelajaran dilakukan oleh guru, dengan menggunakan rumus
normalized gain, sebagai berikut:
Pretest Skor
- Ideal
Skor Pretest
Skor -
PostTest Skor
gain N
Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan atau tidak maka digunakan kriteria sebagai berikut :
Tinggi : g 0,7
Sedang : 0,3 g 0,7
Rendah : g 0,3
2. Uji Beda
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelolmpok kontrol, maka akan dilakukan uji beda.
Sebelum melakukan uji beda, harus diadakan pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang
digunakan adalah dengan menggunakan uji Liliefors.