40
yang digunakan yakni teknik probability sampling dengan metode random sampling. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 87 respoden.
Populasi VII MTs berjumlah 12 kelas, sehingga diambil sampel 25 dari tiap kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan sampel
secara acak melalui pemilihan undian pada nomor absensi santri di tiap kelas. Maka jumlah sampel dari tiap kelas sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Tiap Kelas
KELAS A
B C
D E
F G
H I
J K
L TOTAL
Jumlah populasi
26 29 29 27 29 30 29 30 29 29 29 30 346
Jumlah sampel
7 7
7 7
7 8
7 8
7 7
7 8
87
E. Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan 3 instrumen pada penelitian ini yaitu: 1. Instrumen yang digunakan untuk menilai frekuensi kunjungan keluarga pada
penelitian ini adalah menggunakan 1 pertanyaan yang menanyakan frekuensi kunjungan keluarga selama 6 bulan terakhir responden bermukim di pondok
pesantren. Pertanyaan ini merupakan modifikasi dari frekuensi kunjungan keluarga yang digunakan oleh Ataca 2009. Tiap butir pertanyaan pilihan 5
jawaban yang menggunakan skala likert tidak pernah-selalu. Frekuensi kunjungan keluarga dibagi lima yaitu:
0 kali : tidak pernah berkunjung
1-3 dalam 6 bulan : jarang berkunjung
Sebulan sekali : kadang-kadang berkunjung
41
tiap 2 minggu sekali : sering berkunjung
1-2 kali dalam seminggu : selalu berkunjung 2. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional adalah
modifikasi dari kuesioner yang dibuat oleh Sumikan 2011 berdasarkan 5 aspek kecerdasan emosional Goleman. Kuesioner kecerdasan emosional
berisi 29 butir pertanyaan. Tiap butir pertanyaan pilihan 4 jawaban yang menggunakan skala likert. Tiap butir pertanyaan harus dijawab oleh respoden
dengan memilih salah satu pilihan jawaban, dimana skoring atau nilai jawaban sebagai berikut.
Tabel 4.2 Skala Kecerdasan Emosional Alternatif jawaban
Skor pernyataan positif
Skor pernyataan negatif
Sangat Tidak Sesuai
1 4
Tidak Sesuai 2
3
Sesuai 3
2
Sangat Sesuai 4
1 Sumber: Hidayat, 2008
Uji normalitas data kecerdasan emosional dengan uji Kolmogorov-Sminorv menghasilkan nilai p 0,613 berarti 0,05. Membuktikan data tersebut
memiliki distribusi normal sehingga pengkategorian kecerdasan emosional menggunakan mean dimana nilai mean yaitu 88. Responden yang
dikategorikan memiliki kecerdasan emosional rendah adalah yang mempunyai skor 88. Sedangkan responden yang dikategorikan memiliki
kecerdasan emosional tinggi adalah yang mempunyai skor ≥88.
3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur penyesuaian diri adalah modifikasi dari kuesioner yang dibuat oleh Rosidina 2011 berdasarkan