Pengukuran Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional

37 2. Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren Darul Muttaqien.

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR ALAT UKUR HASIL UKUR SKALA PENGU KURAN Frekuensi kunjungan keluarga Jumlah kunjungan keluarga terhadap santri selama 6 bulan terakhir Wawancar a dengan mengguna kan kuesioner Kuesioner A Skala likert 1-5 1: Tidak pernah berkunjung jika 0 kali dalam 6 bulan 2: Jarang berkunjung jika 1-3 kali dalam 6 bulan 3: Kadang-kadang berkunjung jika sebulan sekali 4: Sering berkunjung jika setiap 2 minggu sekali 5: Selalu berkunjung jika 1-2 kali dalam seminggu Ordinal Kecerdasa n emosional kemampuan untuk mengendalikan dorongan emosi, untuk membaca perasaan orang lain dan untuk memelihara hubungan sebaik-baiknya. Wawancar a dengan mengguna kan kuesioner Kuesioner B Skala likert 1-4 1: Kecerdasan emosional rendah jika skor 88 2: Kecerdasan emosional tinggi jika skor ≥88 Ordinal Penyesuai an diri cara individu bereaksi terhadap tuntutan- tuntutan dari dalam atau situasi-situasi luar. Wawancar a dengan mengguna kan kuesioner Kuesioner C Skala likert 1-4 1: Penyesuaian diri rendah jika skor 80 2: Penyesuaian diri tinggi jika skor ≥80 Ordinal 38

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Pada penelitian ini, variabel independen maupun dependen diamati dalam waktu bersamaan atau dalam satu kali waktu Setiadi, 2007. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara frekuensi kunjungan keluarga dan kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri pada santri baru.

B. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Darul Muttaqien pada bulan Mei 2014.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau sebuah kumpulan dari semua elemen-elemen Arikunto, 2010. Populasi pada penelitian ini adalah santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah yang masuk pada tahun ajaran 20132014 dan bermukim di Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Jumlah populasi pada penelitian ini berjumlah 346 santri. 39

2. Sampel

Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya Setiadi,2007. Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah dan bermukim di Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu: a. Kriteria inklusi  Santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah  Santri yang bermukim di Pondok Pesantren Darul Muttaqien  Bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi  Santri yang sudah pernah bermukim di pondok pesantren lain ketika masih di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Menurut Arikunto 2010, jika populasi 100 maka diambil semua sebagai sampel. Tapi jika populasi 100, maka digunakan 15-25 atau lebih dari populasi sebagai sampel. Pada penelitian ini, digunakan 25 dari populasi sebagai sampel penelitian. Dari jumlah populasi sebanyak 346 santri, maka didapatkan 25 dari 346 adalah 87 responden.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling terbagi dua secara umum yaitu probability sampling yang memberikan kesempatan sama pada anggota populasi untuk dipilih dan non probability sampling yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Setiadi,2007. Pada penelitian ini, teknik