Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Kelas Kontrol
Dari tabel perbandingan hasil tes kemampuan penalaran matematika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat beberapa perbedaan. Pada kelas
kontrol terdapat 34 siswa sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 35 siswa, untuk nilai maksimum pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol
terlihat kebih tinggi daripada kelas eksperimen. Untuk nilai minimum pada kelas kontrol mendapatkan nilai lebih rendah dibandikan dengan kelas eksperimen. Dari
tabel tersebut terlihat perbedaan untuk nilai rata-rata, median dan modus kelompok kelas eksperimen mendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan
kelompok kelas eksperimen dalam tes penalaran matematika. Pada tabel diatas untuk kelas eksperimen varian yang diperolah lebih rendah
dibandingkan pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol memiliki varian 195,82 hal ini menjelaskan untuk kemampuan penalaran matematika siswa pada kelas kontrol
rebih beragam dibandingkan kelas eksperimen. Kemiringan pada kelas eksperimen mendapatkan skor -0,35 nilai tersebut berharga negatif, sehingga
distribusi dari data tersebut adalah miring negatif yang memiliki arti kecenderungan data mengumpul pada nilai diatas rata-rata. Sedangkan pada kelas
kontrol kemiringanya mendapatkan skor 0,45 nilai tersebut bernilai positif, sehingga distribusi dari data tersebut adalah miring positif kearah kanan, yang
artinya kecenderungan data tersebut mengumpul pada nilai rata-rata. Secara visual penyebaran dari kedua kelas tersebut, pada pembelajaran kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran model konvensional dapat
dilihat pada grafik berikut.
2 4
6 8
10 12
20 40
60 80
100 120
F re
k u
en si
Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Grafik Perbedaan Kemampuan Penalaran Matematika Antara Kelas Kontrol dan Eksperimen
Dari grafik perbedaan kemampuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terlihat bahwa modus pada kelas eksperimen perolehan nilainya lebih baik
dibandingkan pada modus kelas kontrol. Pada kelas eksperimen modus terletak disebelah kanan modus pada kelas kontrol hal ini yang menunjukan terlihat
kemampuan penalaran pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Grafik pada kelas kontrol memperlihatkan 2 buah bukit yang
memperlihatkan penyebaran kemampuan penalaran matematika siswa pada kelas tersebut beragam.
Pada penelitian ini yang ditujukan untuk mengamati pengaruh model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok menggunakan masalah matematika
terhadap penalaran matematika siswa SMA didasarkan pada empat indikator, meliputi mengikuti aturan inferensi memeriksa kesahihan suatu argumen,
menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika, melakukan manipulasi matematika, dan memperkirakan jawaban dan proses
solusi. Dalam tiap indikator tersebut terdapat penyajian tabel yang menyajikan hasil penilaian perbandingan antara siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang disajikan dalam tabel berikut Lampiran 22 halaman 162.
Gmbar 4. 3
Tabel 4. 4 Perbandingan Kemampuan PenalaranMatematika Siswa Kelas Eksperimen
dan Kontrol Berdasarkan Indikator Penalaran
Dalam tabel 4.4 yang merupakan tabel perbandingangan kemampuan penalaran matematika siswa antara kelas eksperiman dan kelas kontrtol
berdasarkan tiap indikator penalaran dapat terlihat hasil dari pengambilan tes antara kedua kelas tersebut apabila dilihat berdasarkan tiap indikatornya. Dalam
tabel tersebut terdapat nilai ideal dari setiap indikator apabila siswa menjawab bagian indikator dengan tepat. Dalam tabel tersebut terdapat perbandingan skor
total yang diperoleh dari tiap indikatornya untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Apabila siswa tidak menjawab salah satu bagian soal instrumen maka
mendapatkan skor minimal yaitu 0, jika siswa dapat menjawab dengan benar akan mendapat skor maksimal untuk soal tersebut yaitu 100.
Untuk indikator pertama, yaitu mengikuti aturan inferensi, memeriksa kesahihan suatu argumen, dalam soal ini diwakilkan oleh 2 instrumen soal dengan
skor maksimal setiap soalnya adalah 100 sehingga untuk indikator pertama memiliki skor ideal 100. Rata-rata pada indikator mengikuti aturan inferensi,
memeriksa kesahihan suatu argumen pada kelas eksperimen yaitu 81,33. Lampiran 22 Halaman 162
No Indikator
Skor Ideal Mean Kelas
Kontrol Mean Kelas
Eksperimen
1. Mengikuti aturan
inferensi, memeriksa kesahihan suatu argumen
100 64,67
81,33
2. Melakukan manipulasi
matematika
100 61,67
63,67
3. Menggunakan pola dan
hubungan untuk menganalisis situasi
matematika
100 86,33
93,33
4. Memperkirakan jawaban
dan proses solusi
100 59,67
66,67