Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat terlihat adanya latar belakang yang mempengaruhi rendahnya penalaran dari siswa, dalam pembelajaran Matematika di
sekolah terdapat 5 tujuan pembelajaran utama dalam mempelajari Matematika, yakni pemahaman konsep, penalaran, pemecahan masalah, komunikasi, dan pengaplikasian
Matematika. Dihaarapkan dalam mempelajari Matematika kelima kemampuan utama Matematika dapat dimiliki siswa dalam prakteknya. Namun dalam pembelajaran
masih banyak penggunaan metode pembelajaran yang masih berpusat terhadap pengajaran guru secara sepenuhnya. Siswa dididik mendapatkan sistem pembelajaran
hanya menerima materi pelajaran dari guru. Siswa kesulitan dalam mengembangkan bakatnya. Apabila dihubungkan dengan Matematika pembelajaran yang berpusat
kepada guru sangat tidak mendukung perkembangan akademik siswa. Terutama untuk masalah penyimpulan siswa sering kesulitan dalam menyimpulkan materi yang
diberikan oleh guru. Dengan ditambahnya pemberian materi Matematika yang cakupannya masih sederhana. Guru Matematika sering menganggap bahkan
melupakan kemampuan penalaran Matematika dari siswa. Akibatnya siswa kesusahan dalam menggeneralisasikan sebuah fakta Matematika.
Dampak dari hal tersebut mengakibatkan siswa kurang mengeksplorasi kemampuannya. Selain itu terdapat pula sebuah penelitian yang meneliti tentang
kemampuan penalaran dan komunikasi siswa pada sebuah SMA di Jakarta yang dilakukan oleh Utari Sumarmo. Dalam penelitian tersebut menjelaskan kemampuan
penalaran dan komunikasi siswa SMA masih tergolong dalam katagori rendah. Oleh karena itu diperlukan sebuah model inovatif, yang dapat meningkatkan kemampuan
penalaran siswa. Salah satunya adalah dengan model pembelajaran koopertif tipe Investigasi Kelompok menggunakan masalah Matematika. Sistem pembelajaran
dilakukan secara kooperatif berkelompok, agar diharapkan antar sesama siswa dapat saling berinteraksi. Dalam model pembelajaran kooperatif Investigasi Kelompok
memiliki beberapa tahapan yakni; mengidentifikasi sebuah topik pada bab bahasan materi yang akan dibahas, merencanakan pembagian tugas yang akan dilakukan
dalam kelompok, melaksanakan investigasi terhadap bab yang dibahas, setelah melakukan investigasi setiap anggota kelompok mempersiapkan laporan akhir, dan
kemudian mempresentasikan di depan kelas hasil yang telah dinvestigasi, lalu guru secara bersama-sama mengevaluasi untuk memberikan refleksi, menyimpulkan,
ataupun menambahkan kalau ada yang kurang dari penyampaian kelompok. Dengan melakukan pembelajaran Investigasi Kelompok siswa diharapkan untuk
dapat mengksplorasi kemampuan dari dirinya. Dan siswa semakin sering menginvestigasi suatu masalah, akan sering melakukan kegiatan analisa terhadap
masalah. Maka secara tidak langsung kemampuan siswa untuk menyimpulkan sebuah pernyataan dari fakta-fakta awal bisa semakin terasah. Dan mengakibatkan
kemampuan penalaran Matematika siswa semakin meningkat. Dengan demikian pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Investigasi Kelompokdiduga
dapat berpengaruh terhadap kemampuan penalaranMatematika siswa.