Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Berdasarkan pemaparan dari kelima tujuan pembelajaran Matematika di atas, terdapat tujuan kedua dari pembelajaran Matematika yakni penalaran, penalaran
merupakan salah satu komponen penting dalam Matematika. Penalaran merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran Matematika. Artinya jika seseorang mengerjakan
Matematika maka ia tidak terlepas dari aktivitas bernalar. Setiap penyelesaian persoalan dalam Matematika memerlukan penalaran.
2
Karena dalam pengerjaan soal- soalMatematika terdapat berbagai macam proses berpikir. Dalam proses tersebut
terjadi penarikan kesimpulan dari berbagai fakta-fakta yang diperoleh dari sumber yang relevan.
Menurut Sumarmo, terdapat beberapa indikator penalaran matematik dalam pembelajaran Matematika antara lain, siswa dapat:
a. Menarik kesimpulan logis;
b. Memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan hubungan;
c. Memperkirakan jawaban dan proses solusi;
d. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematik;
e. Menyusun dan menguji konjektur;
f. Merumuskan lawan contoh counter example;
g. Mengikuti anturan inferensi; memeriksa validitas argumen;
h. Menyusun argumen yang valid;
i. Menyusun pembuktian langsung, tak langsung, dan meggunakan induksi
Matematika.
3
Sementara dalam jurnalnya, Fajar Shadiq menjelaskan dalam dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506CPP204, bahwa penalaran dan komunikasi merupakan
kompetensi yang
ditunjukan siswa
dalam melakukan
penalaran dan
mengomunikasikan gagasan Matematika. Menurut dokumen tersebut, dan hal ini
2
Gelar Dwirahayu, Pengaruh Pendekatan Analogi terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika siswa SMP. Algoritma, Vol.1 No.1 juni 2006, h.57
3
Ibid., h. 59
yang menjadi sangat penting berkaitan dengan penilaian penalaran, indikator yang menunjukan penalaran dan komunikasi antara lain adalah:
a Menyajikan pernyataan Matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan
diagram; b
Mengajukan dugaan conjectures; c
Melakukan manipulasi Matematika; d
Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi;
e Menarik kesimpulan dari pernyataan;
f Memeriksa kesahihan suatu argumen;
g Menemukan pola atau sifat gejala matematis untuk membuat generalisasi.
4
Sumarmomengatakan, penalaran adalah terjemahan istilah reasoning yang didefinisikan sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan
sumber yang relevan. Penalaran dapat dikelompokkan atas penalaran induktif dan penalaran deduktif. Sumarmo mendefinisikan penalaran induktif sebagai penarikan
kesimpulan yang bersifat umum atau khusus berdasarkan data yang teramati dan penalaran deduktif sebagai penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang
disepakati.
5
Maksud dari hal ini adalah pengelempokan penalaran itu sendiri dapat dikelompokkan dalam dua kategori yakni dalam kategori penalaran induktif adalah
sebuah pemikiran menggeneralisasikan sebuah fakta umum untuk menjadikannya beberapa hal khusus yang lebih spesifik, serta dalam kategori deduktif adalah
menggeneralisasikan beberapa fakta khusus yang ditemukan untuk menuju suatu kesimpulan umum.
4
Fadjar Shadiq, Kemahiran Matematika, Diklat Instruktur Pengembangan Matematika SMA Jenjang Lanjut. Yogyakarta: DEPDIKNAS, 2009, h. 14
5
Ervin Azhar, Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Penalaran, dan Komunikasi Matematis Siswa Madrasah Aliyah dengan Pendekatan RME, Jatinangor,2012 h. 3
Menurut Utari Sumarmo terdapat 9 indikator dalam mengukur kemampuan penalaran Matematika, sedangkan menurut Fajar Shadiq terdapat 7 indikator dalam
mengukur kemampuan penalaran Matematika. Dalam penelitian ini akan dikerucutkan dari dua sumber indikator kemampuan penalaran menjadi empat
indikator dalam pelaksanaannya, yaitu tiga indikator yang berasal dari pendapat Utari Sumarmo dan sebuah indikator yang berasal dari Fajar Shadiq. Keempat indikator
tersebut adalah mengikuti aturan inferensi; membuktikan kesahihan suatu argumen, melakukan manipulasi Matematika, menggunakan pola dan hubungan untuk
menganalisis situasi Matematika, dan memperikarakan jawaban dan proses solusi. Indikator yang pertama dalam penelitian ini adalah mengikuti aturan inferensi
Matematika; membuktikan kesahihan suatu argumen. Maksud dari indikator tersebut adalah kemampuan penalaran Matematika yang ditujukan kepada siswa agar mereka
dapat melakukan pembuktian terhadap sebuah argumen yang tersedia. Siswa dituntut untuk membuktikan kebenaran dari argumen yang tersedia. Dalam pembuktian
tersebut tersajikan beberapa informasi awal yang diberikan agar siswa dapat memberikan inferensi atau komentar terhadap informasi-informasi awal yang
disajikan untuk menuju langkah membuktikan kebenaran suatu argumen. Sementara, indikator kedua dalam penelitian ini yaitu melakukan manipulasi Matematika, dalam
indikator melakukan manipulasi Matematika merupakan kemampuan penalaran yang diberikan kepada siswa agar dapat menyelesaikan masalah Matematika dengan cara
memanipulasi masalah tersebut dengan segala cara untuk menuju jawaban yang dikehendaki. Dalam indikator melakukan manipulasi Matematika diberikan sebuah
masalah yang rumit kepada siswa agar diselesaikan terlebih dahulu dengan mereka bernalar untuk memecahkan masalah dengan berbagai cara.
Indikator selanjutnya, menggunakan pola dan hubungan Matematika untuk menganalisis situasi Matematika.Indikator tersebut merupakan indikator ketiga yang
dibahas dalam penelitian ini. Indikator tersebut merupakan indikator dalam penalaran yang bertujuan diberikan kepada siswa agar dapat menyelesaikan masalah
Matematika yang disajikan. Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis