Gambar 4. 2 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Siswa Kelas Kontrol
Hasil kemampuan penalaran matematika kelas kontrol dapat dijelaskan pada tabel 4.2 dan tergambarkan visualisasinya pada gambar 4.2. Pada tabel 4.2 dapat
dipaparkan bahwa nilai yang sering muncul pada pengujian kelas kontrol terdapat pada batas interval 56-64, pada interval ini terdapat 8 siswa yang memperoleh
nilai antara interval ini. Seperti yang tergambarkan dalam gambar 4.2 histogram dan poligon diatas nilai untuk interval terlihat paling tinggi secara visual pada
interval 56-64 dengan mendapatkan hasil frekuensi sebanyak 8 siswa. Dari pemaparan berdasarkan tabel dan gambar dapat dijelaskan modus pada kelas
eksperimen terletak pada interval 56-64. Untuk visualisasi pada histogram kelas kontrol terdapat 2 bukit pada grafik 4.2 yang disajikan dan diantara bukit tersebut
terdapat lembah. Pada grafik 4.2 menggambarkan terjadi pengumpulan nilai pada interval 56-64, lalu pada interval 64-72 dan 72-80 terjadi penurunan jumlah
perolehan skor. Namun grafik tersebut mengalami kenaikan pada interval 80-88
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Fr e
ku e
n si
39,5 55,5
71,5 47,5
87,5 79,5
63,5 Tepi kelas
tergambar dari menaiknya grafik, hal ini menjelaskan terdapat jumlah siswa yang mendapat nilai lebih banyak dari interval sebelumnya, tapi kelas ini bukanlah
kelas modul dari kemampuan penalaran kelas kontrol. Dikarenakan tinggi puncak bukit lebih rendah dibandingkan interval 56-64.
3. Perbedaan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Kelas Eksperimen
dan Kontrol.
Telah dipaparkan sebelumnya hasil dari pengambilan tes penalaran matematika siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen secara perkelas.
Perbandingan hasil pengambilan tes penalaran matematika siswa pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompokdapat diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4. 3 Perbandingan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Siswa 35
34 Nilai Maksimum
100 93
Nilai Minimum 47
40 Rata-rata
77,53 67,26
Median 79,3
66,17 Modus
81,83 60,83
Varian 150,91
195,82 Simpangan Baku
12,28 13,99
Kemiringan -0,35
0,45
Dari tabel perbandingan hasil tes kemampuan penalaran matematika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat beberapa perbedaan. Pada kelas
kontrol terdapat 34 siswa sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 35 siswa, untuk nilai maksimum pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol
terlihat kebih tinggi daripada kelas eksperimen. Untuk nilai minimum pada kelas kontrol mendapatkan nilai lebih rendah dibandikan dengan kelas eksperimen. Dari
tabel tersebut terlihat perbedaan untuk nilai rata-rata, median dan modus kelompok kelas eksperimen mendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan
kelompok kelas eksperimen dalam tes penalaran matematika. Pada tabel diatas untuk kelas eksperimen varian yang diperolah lebih rendah
dibandingkan pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol memiliki varian 195,82 hal ini menjelaskan untuk kemampuan penalaran matematika siswa pada kelas kontrol
rebih beragam dibandingkan kelas eksperimen. Kemiringan pada kelas eksperimen mendapatkan skor -0,35 nilai tersebut berharga negatif, sehingga
distribusi dari data tersebut adalah miring negatif yang memiliki arti kecenderungan data mengumpul pada nilai diatas rata-rata. Sedangkan pada kelas
kontrol kemiringanya mendapatkan skor 0,45 nilai tersebut bernilai positif, sehingga distribusi dari data tersebut adalah miring positif kearah kanan, yang
artinya kecenderungan data tersebut mengumpul pada nilai rata-rata. Secara visual penyebaran dari kedua kelas tersebut, pada pembelajaran kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran model konvensional dapat
dilihat pada grafik berikut.