“di desa kami keputusan pembangunan memang dari pemerintah desa, karena kami pun tidak mengikuti proses pengusulan proyek pembangunan, dan
memang keputusan pemerintah pasti lebih baik lah, kami juga kurang mengerti masalah pembangunan”.
Ada juga responden yang menjawab sangat rendah, seorang warga desa Hutatoruan IV yang memberi pernyataan sebagai berikut:
”kemarin pas pengambilan keputusan, yang kami usulkan tidak masuk di daftar proyek, yah, gagallah usulan kami”.
Hasil yang diperoleh dari responden tentang kesesuaian usulan masyarakat dengan hasil keputusan pembangunan di desa adalah masih pada kategori sedang.
Beberapa dari usulan memang ada usulan dari masyarakat, tetapi sebagian lagi juga masih tetap tokoh masyarakat berperan menentukan apa yang akan dibangun di desa
mereka.
4.3.2.5. Keterlibatan dalam Pelaksanaan
Keterlibatan masyarakat dilihat dari frekuensi keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa, dimana hasilnya diperoleh dari penyebaran
kuesioner. Distribusi frekuensi tingkat keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa disajikan pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18. Distribusi Frekuensi Tingkat Keikutsertaan Masyarakat
dalam Pelaksanaan Pembangunan
8 21
37 28
6
20 40
60 80
100
J um
la h
R e
s ponde
n
ST T
S R
SR
Kategori Jawaban
Sumber : Diolah dari Data Primer, Tahun 2010
Berdasarkan gambar 4.18 di atas, ditemukan bahwa tingkat keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan pada kategori sedang adalah yang
paling banyak jumlah pilihan responden, yaitu sebanyak 37 orang atau 37. Sedangkan yang menjawab pada kategori sangat tinggi ada 8 orang atau 8, yang
menjawab tinggi sebanyak 21 orang atau 21, yang menjawab rendah sebanyak 28 orang atau 28, dan yang menjawab sangat rendah sebanyak 6 orang atau 6.
Bapak, MP salah seorang responden yang memberikan penilaian sedang menyatakan sebagai berikut:
“dalam pelaksanaan proyek pembangunan, warga di sini cukup aktif lah, contohnya saja melaksanakan gotong royong seluruh warga saat akan
dilakukan perkerasan jalan di desa, dan untuk gotong royong pun tidak di bayar memang warga juga sukarela bergotongroyong ”.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Ibu MA sebagai salah seorang responden yang memberikan penilaian sangat tinggi pada keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan
menyatakan sebagai berikut: “karena rencana pembangunan adalah dari usulan kami, dan keinginan kami
untuk membangun desa kami, maka kami bertanggungjawab dan aktif dalam melaksanakannya, pembangunan ini pun untuk kami juga kan. Selain itu saya
pribadi pasti merasa malu, kalau saya ikut mengusulkan padahal saya sendiri tidak ikut aktif melaksanakannya”.
Bapak BP memberikan jawaban pada kategori tinggi, menyatakan sebagai berikut:
”sebagai masyarakat desa, segala kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan desa, kita ya ikutlah, mengerjakan kegiatan pembangunan dengan baik”.
Responden lainnya, Bapak Ag, yang memberi penilaian tingkat keikutsertaan yang rendah dalam melaksanakan pembangunan, menyatakan sebagai berikut:
“kami yang bekerja dengan penghasilan rendah, cukup makan sehari-hari, kalau tidak bekerja sehari saja, uang makan pun melayang, jadi kami pun
jarang sekali ikut dalam pelaksanaan pembangunan, biarlah para bapak-bapak tokoh masyarakat dan pemerintah yang menjalanannya, mereka juga sudah
lebih mengerti bagaimana pelaksanaannya”.
Responden yang memberikan jawaban sangat rendah, salah seorang warga desa Parbaju Julu memberikan pernyataan sebagai berikut:
”saya tidak pernah ikut, karena saya juga tidak pernah dapat infonya, apalagi saya juga sehari-hari kan di ladang”.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat keikutsertaan masyarakat Kecamatan Tarutung berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, berada pada tingkat yang sedang, yaitu belum cukup tinggi
partisipasi melaksanakan pembangunan. Memang ada masyarakat yang bersemangat untuk ikut aktif karena mereka mengerti arti pentingnya partisipasi mereka bagi
kemjuan desa, namun beberapa masyarakat masih belum mendapatkan informasi yang utuh tentang PNPM, lebih banyak waktu di pekerjaan mereka, tanpa mencari
tahu informasi, sehingga perlulan untuk memberikan informasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
4.3.2.6. Swadaya Masyarakat