Peranan Fasilitator Pemberdayaan Peranan Agent Of Change atau Pelaku Perubahan dalam Pemberdayaan

c. Peran dan keterampilan perwakilan yang meliputi enam peran yaitu mencari sumber daya, advokasi, memanfaatkan media, hubungan masyarakat, mengembangkan jaringan, serta membagi pengetahuan dan pengalaman. d. Peran dan keterampilan teknis yang mencakup keterampilan pemberdaya masyarakat untuk melakukan riset, menggunakan komputer, melakukan presentasi tertulis maupun verbal, serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola keuangan. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dijalankan oleh beberapa pelaku yang mempunyai fungsi masing-masing, baik itu sebagai pelaksana, fasilitator, pembimbing dan Pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten. Di dalam penelitian ini dibatasi pada peranan Fasilitator, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah yang diharapkan mampu sebagai agen-agen perubahan dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

2.4.2.1. Peranan Fasilitator Pemberdayaan

Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar proses berkomunikasi sekelompok orang, sehingga mereka dapat memahami atau memecahkan masalah secara bersama-sama. Fasilitator bukanlah seseorang yang Universitas Sumatera Utara bertugas hanya memberikan pelatihan, bimbingan, nasihat atau pendapat. Fasilitator harus menjadi narasumber yang baik untuk berbagai permasalahan Indosdm, 2008. Pada sebuah program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat, dibutuhkan bantuan dari fasilitator yang memiliki kualifikasi terhadap proses pemberdayaan masyarakat yang tepat. Fasilitator adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan knowledge, keterampilan skill, dan perilaku attitude, yang dimanfaatkan untuk memberdayakan komunitas rentan, sehingga komunitas tersebut mampu mengatasi kemiskinannya. Fasilitator sangat diperlukan untuk mendampingi masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengembangkan dirinya dalam memperbaiki kesejahteraannya. Sebagai fasilitator, peranan yang diberikan berkaitan dengan pemberian motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat melalui mediasi, negosiasi, memberi dukungan, membangun konsensus bersama serta melakukan pengorganisasian dan pemanfaatan sumber Shodiq, 2009. Menurut Ife dan Tesoriero 2008, peran memfasilitasi dalam hal menstimulasi dan menunjang pengembangan masyarakat yaitu: a. Animasi semangat sosial; yaitu menggambarkan satu komponen penting dari praktik kerja masyarakat berupa kemampuan menginspirasi, mengantusiasi, mengaktivasi, menstimulasi, menggerakkan dan memotivasi orang lain untuk melakukan tindakan. Pekerja masyarakat tersebut memiliki antusiasme, komitmen, integritas, berkomunikasi Universitas Sumatera Utara dengan jelas dan tepat, pemahaman dan analisis pekerja masyarakat yang tepat. b. Mediasi dan Negosiasi; mensyaratkan keterampilan untuk mendengar dan memahami kedua belah pihak, untuk merefleksikan berbagai pandangan dari masing-masing pihak, untuk membuat penduduk menghormati legitimasi pandangan orang lain, serta untuk membantu penduduk mencari area-area yang bisa menjadi kesepakatan dan kemudian membantu mereka membuat konsensus. Apabila pekerja masyarakat tersebut berada di satu sisi konflik sehingga mediasi menjadi sesuatu hal yang tidak mungkin, maka masih bisa memerankan peran negosiasi, untuk bisa mewakili satu pihak dari suatu konflik tertentu. c. Dukungan; yaitu menyediakan dukungan bagi orang-orang yang terlibat dalam berbagai struktur dan aktivitas masyarakat mencakup hal-hal mengafirmasi penduduk, mengenali dan mengakui nilai mereka serta nilai kontribusi mereka, memberi dorongan, menyediakan diri ketika mereka perlu membicarakan sesuatu atau menanyakan berbagai pertanyaan, dan lain sebagainya. d. Membangun konsensus; adalah sebuah perluasan dari peran mediasi, mencakup perhatian terhadap berbagai tujuan bersama, mengidentifikasi landasan umum dan membantu orang-orang untuk bergerak menuju sebuah konsensus yang dapat diterima oleh semua. Sebuah kesepakatan Universitas Sumatera Utara tidak berarti setiap orang harus setuju terhadap segala hal, terutama ketika terdapat perbedaan pendapat yang secara jelas tidak mungkin dipertemukan. Lebih dari itu, sebuah konsensus itu mewakili suatu persetujuan atas tujuan dari tindakan, yang setiap orang telah ditentukan akan menjadi bagian yang terbaik dengan memperhatikan dan menghormati perbedaan pandangan dalam sebuah kelompok. e. Fasilitasi kelompok; seorang pekerja masyarakat akan memainkan sebuah peran memfasilitasi dengan sebuah kelompok, apakah secara formal sebagai seorang ketua rapat atau penyelenggara rapat, ataukah secara tidak formal sebagai seorang anggota kelompok yang mampu membantu kelompok untuk mencapai tujuannya dengan sebuah cara yang efektif. Hal tersebut dapat melibatkan pembicaraan kepada anggota kelompok terlebih dahulu mendorong mereka untuk berpartisipasi dan membantu mereka untuk berpikir melalui pendekatan pertemuan. f. Pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya; peran pekerja masyarakat ini mengidentifikasi untuk kemudian dapat memanfaatkan berbagai keterampilan dan sumber daya yang ada bersama masyarakat atau kelompok. Pekerja masyarakat bertugas untuk lebih sering melakukan inventarisasi keterampilan dari populasi lokal: membuat daftar berbagai keterampilan dan pengalaman yang merepresentasikan sebuah sumber ekonomi yang belum dimanfaatkan dalam sebuah masyarakat. Kemudian Universitas Sumatera Utara seorang pekerja masyarakat juga penting untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai apa yang tersedia dalam masyarakat seperti keuangan, keahlian, bahan-bahan mentah, produk-produk yang dibuat, berbagai fasilitas masyarakat atau pekerja sukarela. g. Mengorganisasi; peran ini melibatkan kemampuan untuk berpikir melalui apa yang butuh diselesaikan tanpa harus melakukannya seorang diri untuk memastikan itu semua terjadi. h. Komunikasi pribadi; peran ini adalah penting untuk dapat berhubungan dengan penduduk setempat. Komunikasi yang dihasilkan adalah efektif, dengan tetap memelihara atmosfir kepercayaan dan dukungan masyarakat.

2.4.2.2. Peranan Kader Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76