Konsep Peranan Intervensi Pemberdayaan Masyarakat

memenuhi kebutuhannya. Intervensi dalam penelitian ini diarahkan kepada bentuk peranan dari fasilitator, pemerintah daerah dan kader pemberdayaan masyarakat yang harus mampu sebagai agent of change yang mampu membawa nuansa perubahan ke arah yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat dengan niat sebagai pekerja sosial yang baik. Menjadi seorang pelaku perubahan dituntut suatu keberanian, percaya diri, komitmen dan cekatan terhadap usahanya dalm melakukan perubahan. Di dalam Program nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri, peranan yang paling penting terdapat pada fasilitator, Kader Pemberdayaan Masyarakat KPM dan pemerintah daerah. Agar lebih jelas dan terarah, perlu diberikan batasan terhadap konsep dari peranan itu sendiri.

2.4.1. Konsep Peranan

Teori peranan berkaitan dengan teori struktural fungsional dalam sosiologi. Teori ini menganggap bahwa orang menduduki posisi dalam struktur sosial dan setiap posisi memiliki peranan. Menurut Thoha 1993, bahwa peranan adalah suatu rangkaian perilaku yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu faktor yang mudah dikenali. Hal ini sejalan dengan defenisi yang diberikan oleh Gibson dkk 1991 yang mengartikan peranan sebagai hal-hal yang harus dilakukan seseorang untuk menyahihkan validity kedudukannya dalam suatu posisi tertentu. Universitas Sumatera Utara Dalam kehidupan sehari-hari peranan mempunyai fungsi yang penting, khususnya dalam mengatur tingkah laku seseorang. Sehubungan dengan hal tersebut menurut Elly Chinoi Soekanto, 1990, pentingnya peranan adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. Kemudian Soekanto 1990 mengatakan sebagai berikut: Peranan menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai proses. Tepatnya adalah bahwa seseorang yang menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat dan menjalankan suatu peran. Peranan merupakan proses dinamis dari kedudukan dan status. Dengan demikian seseorang yang menjalankan peranan adalah mereka yang melaksanakan hak dan kewajiban, tugas dan fungsinya sesuai dengan kedudukan atau status yang dimiliki. Menurut Gibson 1991, ada beberapa jenis peranan yaitu: a. Peranan yang dipersepsikan, yaitu perangkat perilaku seseorang dalam suatu posisi dimana ia berpendapat bahwa ia harus memainkan peranan tersebut. b. Peranan yang diharapkan, yaitu perilaku nyata yang diharapkan masyarakat dari seseorang atas kedudukannya. c. Peranan yang dimainkan, yaitu perilaku yang benar-benar dilaksanakan seseorang sesuai dengan kedudukannya. Peranan berarti perilaku seseorang sesuai posisi atau jabatan yang dimilikinya, yang benar-benar dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Peranan dalam pemberdayaan berarti perilaku yang dilaksanakan sebagai pelaku dalam pemberdayaan masyarakat, untuk mencapai masyarakat berdaya dan mandiri. Pada Universitas Sumatera Utara penelitian ini, konteks peranan diarahkan pada peranan agen-agen pemberdayaan masyarakat seperti Fasilitator, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam kerangka memberdayakan masyarakat melalui peningkatan partisipasi aktif dari masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan.

2.4.2. Peranan Agent Of Change atau Pelaku Perubahan dalam Pemberdayaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76