Kondisi Sosial Kecamatan Tarutung

Jumlah 2008 39.289 8.322 5 Jumlah 2007 38.727 7.952 5 Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara, Tahun 2009 Tabel 4.3. di atas menjelaskan bahwa rata-rata jumlah penduduk yang ada dalam satu rumah tangga di Kecamatan Tarutung adalah 5 orang. Hal ini juga bisa berarti beban atau tanggungan seorang kepala keluarga ada 4 orang.

4.1.3. Kondisi Sosial Kecamatan Tarutung

Kondisi Sosial Kecamatan Tarutung dapat tergambar dari kondisi sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan serta ekonomi masyarakat. Jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Tarutung terdiri dari 34 unit SDMI Negeri dan 6 unit SDMI Swasta, 6 unit SMP Negeri dan 1 unit SMP Swasta, 2 unit SMU Negeri dan 4 unit SMU Swasta, serta 2 unit SMK swasta. Sedangkan untuk jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Tarutung terdiri dari 1 unit rumah sakit, 1 unit puskesmas, 5 unit puskesmas pembantu, 10 praktek dokter dan 40 unit posyandu. Sumber mata pencaharian utama di Kecamatan Tarutung adalah pertanian, dimana luas lahan sawah mencapai 1.148Ha. Luas panen padi sawah mencapai 814Ha, dengan produksinya sebesar 4.582,82 Ton. Luas panen padi lading adalah 92Ha, dengan produksinya mencapai 234,60 Ton. Selanjutnya potensi desa lainnya yang ada di Kecamatan Tarutung dapat dilihat melalui gambaran usaha atau industri dan kerajinan menurut desa dan kelurahan di Kecamatan Tarutung disajikan pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Jumlah Usaha IndustriKerajinan Menurut DesaKelurahan dan Jenisnya Tahun 2008 IndustriKerajinan DesaKelurahan Kayu Logam Logam Mulia Anyaman Tenun Minuman Makanan Siandor-andor - - - 15 1 Hutapea Banuarea - - 3 111 - Parbubu Pea - - - 85 2 Parbubu II - - - 58 - Parbubu Dolok - - - 4 1 Hutatoruan VIII - - 4 3 - Parbubu I - - - 92 1 Hutatoruan I 1 - - 161 1 Sosunggulon - 10 - 89 - Parbaju Toruan - - - 86 1 Hapoltahan - - - 38 - Hutatoruan IV - - - 53 1 Aek siansimun - - - 69 1 Hutatoruan V 2 - - 22 2 Hutatoruan VI - - - 5 - Hutatoruan XI - - - 17 1 Hutatoruan IX - - - 5 1 Hutatoruan X 1 6 - 4 5 Hutatoruan VII 2 - 1 46 14 Partalitoruan 1 - - 25 2 Parbaju Tonga - - - 52 2 Simamora 1 - 1 11 2 Hutagalung SW - - - 8 6 Siraja Oloan - - - 10 2 Hutauruk - - - 4 - Parbaju Julu - - - 18 - Partali Julu - - - 16 - Sitampurung - - - 6 1 Jambur Nauli - - - 30 1 Sihujur - - - - 3 Hutatoruan III - - - - - Jumlah 2008 8 16 9 1.143 51 Ket: data masih bergabung dengan desa induknya Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara, Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. di atas menunjukkan jumlah yang cukup besar di bidang industri atau kerajinan tenun. Hampir seluruh desa dan kelurahan memiliki industri atau kerajinan tenun. Tenunan yang terkenal dari Tarutung disebut Ulos Sadum. Keberadaan ulos ditengah-tengah masyarakat Tarutung tidak terlepas dari adat istiadat dari suku Batak Toba yang merupakan mayoritas yang tinggal di Kecamatan Tarutung. Ulos senantiasa digunakan sebagai simbol-simbol di dalam pelaksanaan adat di suku Batak. Berbagai acara yang merupakan bagian kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Tarutung seperti acara pernikahan, adat kematian, dan acara-acara adat lainnya, menggunakan ulos sebagai simbol-simbol ucapan dan selamat. Dengan keterampilan di bidang tenun tersebut yang sudah ada turun temurun di tengah-tengah masyarakat, merupakan suatu bentuk potensi yang dapat dipertahankan dan dikembangkan, untuk bisa menjadi suatu usaha yang besar dan berkembang, dan mampu sebagai sumber penghasilan yang lebih baik bagi masyarakat Kecamatan Tarutung. Selain kondisi sosial masyarakat Tarutung di atas, keadaan kemiskinan di Kecamatan Tarutung juga disajikan pada deskripsi wilayah penelitian ini. Jumlah penduduk miskin di Kecamatan Tarutung pada tahun 2008 memiliki jumlah yang besar mencapai 2.011 rumah tangga miskin yakni mencapai 24,16 dari keseluruhan rumah tangga di Kecamatan Tarutung yang berjumlah 8.322. Jumlah rumah tangga miskin tersebut menurut desakelurahan diuraikan pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Jumlah Rumahtangga Miskin Menurut DesaKelurahan Tahun 2008 No DesaKelurahan Jumlah Rumahtangga Miskin Kelurahan 1 Hutatoruan V 37 2 Hutatoruan VI 24 3 Hutatoruan XI 65 4 Hutatoruan IX 56 5 Hutatoruan X 30 6 Hutatoruan VII 64 7 Partali Toruan 102 Desa 8 Siandor-andor 72 9 Hutapea Banuarea 100 10 Parbubu Pea 47 11 Parbubu II 72 12 Parbubu Dolok 68 13 Hutatoruan VIII 44 14 Parbubu I 85 15 Hutatoruan I 96 16 Sosunggulon 65 17 Parbaju Toruan 75 18 Hapoltahan 48 19 Hutatoruan IV 41 20 Aek Siansimun 61 21 Parbaju Tonga 61 22 Simamora 89 23 Hutagalung Siwalu Ompu 72 24 Siraja Oloan 103 25 Hutauruk 29 26 Parbaju Julu 81 27 Partali Julu 87 28 Sitampurung 67 29 Jambur Nauli 85 30 Sihujur 58 31 Hutatoruan III 27 Jumlah tahun 2008 2.011 Universitas Sumatera Utara Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara, Tahun 2009 Tabel 4.5. menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga miskin di Kecamatan Tarutung mencapai 2.011 rumah tangga. Apabila dibandingkan dengan jumlah rumah tangga keseluruhan di Kecamatan Tarutung sebanyak 8.322 rumah tangga, maka jumlah rumah tangga miskin mencapai sepertiga dari rumah tangga yang ada di Kecamatan Tarutung. Jumlah ini cukup besar, mengingat Kecamatan Tarutung merupakan ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara.

4.2. Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76