Peranan Pemerintah Daerah Peranan Agent Of Change

”memang KPM di desa masih minim keterampilannya, rata-rata ga ada yang mampu menggunakan komputer, mereka juga dihunjuk saja oleh kepala desa atau tokoh masyarakatnya, belum lagi mereka da berumur 40 tahunan ke atas. Kalau saja para pemuda yang menjadi KPM, sepertinya akan lebih mudah untuk menguasai teknis PNPM-MP ini, kami sangat mendambakan kamu muda yang berkarya dari desa-desa di Kecamatan Tarutung, padahal kaum mudanya banyak diperantauan.” Apabila dibandingkan kemampuan kaum muda dengan yang tua, pasti kemampuan yang muda lebih produktif dan cekatan di dalam bekerja, walaupun kaum tua juga sangat dibutuhkan mengingat pengalaman dan pengetahuan mereka tentang masyarakat pasti lebih banyak. Tetapi untuk kemampuan teknis ini, memang kaum mudalah yang paling diharapkan.

4.3.1.3. Peranan Pemerintah Daerah

Proses awal yang semestinya dilalui oleh para pemangku wewenang sebagai pemerintah daerah di kecamatan adalah mendapatkan pemahaman yang baik dan tepat tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP. Unsur pemerintah daerah di Kecamatan Tarutung yaitu Camat Tarutung, seluruh Lurah dan kepala desa yang ada di Kecamatan Tarutung harus mendapatkan informasi yang utuh mengenai kebijakan dan strategi PNPM-MP. Sebagai pemimpin di wilayah kerjanya, mereka hendaknya memiliki ide-ide dan impian mewujudkan kepemerintahan dan kehidupan sosial yang lebih demokratis di desa. Universitas Sumatera Utara Hal tersebut tentunya sejalan dengan tujuan dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Menurut Undang-Undang No.32 tahun 2004 disebutkan bahwa otonomi daerah merupakan kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya tujuan pemberian otonomi daerah itu sendiri adalah untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang serasi antar pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari penjelasan tersebut, dapat diperoleh makna bahwa kepentingan masyarakat menjadi pokok permasalahan otonomi dimaksud, dimana kepentingan itu harus digali dan dijaring berdasarkan prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat sehingga sampailah pada kesimpulan bahwa otonomi pada hakekatnya adalah otonomi masyarakat. Pada tataran pemerintahan, diperlukan perilaku pemerintahan yang jujur, terbuka, bertanggungjawab dan demokrasi. Pemerintah harus menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan, sehingga sebenarnya peranan pemerintah adalah memfasilitasi dan sebagai katalisator yang memberikan dukungan dan pelayanan terhadap para stakeholders agar memiliki kemampuan dan mengatasi masalah dan mengembangkan potensinya secara mandiri. Oleh karena itu komitmen dan konsistensi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus dengan cara yang adil dan tidak boleh Universitas Sumatera Utara mengesampingkan masyarakat miskin berdasar atas hak asasi manusia, non diskriminasi, memberikan perlindungan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Camat atas nama Bupati berperan sebagai Pembina pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan kepada desa-desa di wilayah kecamatan. Selain itu, camat juga bertugas untuk membuat Surat Penetapan Camat SPC tentang usulan-usulan kegiatan yang telah disepakati musyawarah antar desa untuk didanai melalui PNPM Mandiri Perdesaan. Sedangkan sebagai lurah ataupun kepala desa adalah sebagai Pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. Bersama Badan Permusyawaratan Desa BPD, kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perdesaan sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian asset PNPM Mandiri Perdesaan yang telah ada di desa. Kepala desa juga berperan mewakili desanya dalam pembentukan forum musyawarah atau badan kerja sama antar desa. Di dalam modul pelatihan Lurah dan Kepala Desa di Kecamatan Tarutung 2010 menyebutkan tugas dan tanggung jawab lurah dan kepala desa yaitu: a. Membantu dan memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM- MP kepada masyarakat di wilayahnya b. Mewakili desanya dalam urusan kerjasama antar desa di dalam Musyawarah Antar Desa Universitas Sumatera Utara c. Menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM-MP di wilayahnya, sehingga pelaku-pelaku PNPM-MP di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. d. Membantu dan mendorong terlaksananya proses penggalian gagasan di kelompok masyarakat dan dusun, musyawarah desa serta tahapan pelaksanaan lainnya di tingkat desa e. Turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM-MP f. Memeriksa setiap laporan dan laporan penyelesaian akhir kegiatan PNPM-MP baik fisik, administrasi dan keuangan g. Menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan seperti: Surat Perjanjian Pemberian Bantuan SPPB, Surat Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan SKMP, dan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan SP3K. Seluruh tahapan yang dilaksanakan di dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan tidak akan dapat berjalan dengan baik dan maksimal tanpa adanya dukungan dari Camat ataupun Lurah dan Kepala Kondisi ini berarti peran pemerintah daerah harus bisa juga sebagai fasilitator, mediator, pemungkin, koordinator, pendidik, mobilisator, sistem pendukung, dan peran-peran lainnya yang lebih mengarah pada pelayanan tidak langsung. Desa sebagai ujung tombak dari pemerintahan dan berhadapan langsung dengan masyarakat di desa. Universitas Sumatera Utara Beberapa peranan penting dari pemerintah daerah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat yang di analisis berdasarkan hasil penelitian disajikan sebagai berikut: 1 Menanggapi permasalahan masyarakat dengan lebih peka Adanya pendelegasian wewenang kepada daerah melalui pelaksanaan Undang-Undang No. 32 tahun 2004, menjadikan program-program dalam rangka penanggulangan kemiskinan sangat tergantung pada komitmen dan kebijakan daerah. Oleh karena itu, di dalam pelaksanaan PNPM-MP sangat memerlukan dukungan dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk dapat memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran di daerah. Dalam pelaksanaan pembangunan yang partisipatif yang diterapkan melalui PNPM-MP, pemerintah daerah di kecamatan yaitu Camat, Lurah dan Kepala Desa harus memberikan perhatian yang serius terhadap berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Para stakeholder tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan seperti meninjau lapangan atau berada di tengah-tengah masyarakat, melakukan sosialisasi, rapat koordinasi dan mengikuti berbagai kegiatan yang ada di dalam masyarakat untuk mendapatkan pemetaan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Permasalahan sesungguhnya ada di dalam masyarakat, masyarakatlah yang paling mengetahui apa yang menjadi persoalan dalam kehidupan sehari-hari, bukanlah berdasarkan analisis dari para ahli-ahli sosial ataupun ekonomi dengan mengadakan pengamatan tanpa menanyakan apa yang masyarakat butuhkan. Hal ini senada Universitas Sumatera Utara dengan penuturan dari Bapak Pakpahan yang menjabat sebagai Sekretaris Camat di Kecamatan Tarutung yaitu sebagai berikut: ”untuk mendapatkan bentuk pembangunan desa yang tepat dan maksimal, dasar kita adalah apa yang menjadi pendapat masyarakat, langkah itulah yang terbaik, makanya sebisa mungkin setiap rencana pembangunan terlebih dahulu ada musyawarah di desa dengan menggali aspirasi dan pendapat masyarakat untuk digodok menjadi keputusan bersama”. Apabila dilakukan penggalian terhadap gagasan, pasti ada potensi yang ditemukan di desa. Potensi yang ada, yang benar-benar dimiliki oleh masyarakat dan mampu mengangkat posisi masyarakat dari ketidakberdayaan, dimanfaatkan secara optimal, kemudian mengajak masyarakat untuk tanggap dan kreatif dalam membangun dirinya serta komunitasnya. Modal atau sumberdaya pokok atau yang utamanya seharusnya adalah potensi yang dimiliki oleh masyarakat, bukanlah sebaliknya, masyarakat bekerja dengan menggunakan sumber-sumber yang disediakan oleh pemerintah dalam konteks usaha ekonomi. Idealnya masyarakat memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya dan dibantu oleh lingkungan eksternalnya untuk lebih memaksimalkan pencapaian dari hasil pemanfaatan potensi tersebut. Lurah Hutatoruan IX, Bapak D Lumbantobing menanggapi terkait dengan berbagai cara yang dilaksanakan untuk menggali gagasan, potensi dan aspirasi yang ada di dalam masyarakat menyatakan sebagai berikut: ”berbagai cara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi seputar permasalahan di dalam masyarakat seperti misalnya kami selalu membuka kantor, mempersilahkan setiap masyarakat yang datang baik itu kelompok Universitas Sumatera Utara bahkan perorangan untuk menyampaikan aspirasi mereka, kemudian kami juga melakukan musyawarah untuk membahas permasalahan dan mencari solusi bagi permasalahan tersebut di kelurahan, sampai ke penggalian gagasan melalui masyarakat dan juga kepala-kepala lingkungan yang lebih dekat dengan masyarakat, dan mengetahui dengan baik tentang lingkungan mereka.” Melalui pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat akan sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Pendekatan ini menyadari betapa sangat pentingnya kapasitas dan semangat dari masyarakat untuk mencapai kemandirian. Untuk melaksanakan pembangunan yang berpusat pada rakyat, pemerintah daerah harus memusatkan pemikiran dan tindakan atas kebijakannya dengan menciptakan keadaan yang mendorong dan mendukung usaha rakyat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri di tingkat individual, keluarga dan komunitas. 2 Memberi kepercayaan masyarakat untuk berpartisipasi Salah satu ciri penting era good governance dalam pelaksanaan pembangunan adalah semakin berkurangnya dominasi pemerintah atau birokrasi dan sebaliknya partisipasi masyarakat semakin tinggi. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat merupakan upaya yang sangat dibutuhkan untuk mendorong terciptanya kepemerintahan yang baik. Fungsi dari birokrasi bukan lagi sebagai pelaku utama pembangunan, namun lebih berperan untuk memfasilitasi, masyarakatlah sebagai Universitas Sumatera Utara subyek dari pembangunan. Hal ini senada dengan pernyataan Sekretaris Camat Tarutung yang menyatakan sebagai berikut: ”partisipasi masyarakat harus menjadi prioritas utama, karena dengan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan akan terlaksana pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri, serta kepercayaan terhadap masyarakat akan memberhasilkan pembangunan dimaksud”. Kepercayaan dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang tinggi kepada masyarakat untuk berpartisipasi menjadi hal yang sangat penting. Dan ini menjadi suatu permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tarutung. Dalam waktu yang cukup lama, masyarakat di desa terbiasa mendapatkan kebijakan yang bersifat top down, membuat pemerintah daerah menganggap masyarakat belum mampu berpartisipasi. Dan memang kenyataannya masih terjadi keadaan dimana masyarakat di mobilisasi oleh pemerintah dalam melaksanakan program pemberdayaan. Hal ini seperti diungkapkan oleh pendamping lokal Kecamatan Tarutung yang menyatakan sebagai berikut: ”tidak jarang kami menemukan masyarakat yang mesti dipanggil dulu sama kepala desa nya baru mau berkumpul di balai desa, ketika kami akan mengadakan sosialisasi ataupun Musyawarah Desa terkait pelaksanaan PNPM-MP ini”. Padahal beberapa kepala desa yang telah diwawancarai rata-rata memberikan pernyataan bahwa mereka berusaha untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat, karena memang mereka menganggap masyarakat sebenarnya mampu. Namun keadaan masyarakat memang masih dalam keadaan yang mesti dimobilisasi. Universitas Sumatera Utara 3 Memberikan pendidikan bagi masyarakat Fungsi dari proses belajar dan mengajar adalah agar setiap orang saling memperoleh ilmu pengetahuan satu sama lain. Untuk itulah pemerintah daerah memberikan pendidikan bagi masyarakat. Tanpa adanya pendidikan yang baik, akan terjadi ketidakpedulian dari masyarakat dan penurunan kapasitas dan kualitas produktivitas masyarakat yang merupakan modal atau sumber daya dalam pembangunan. Melalui pendidikan akan terjadi perubahan ke arah yang positif menyangkut pengetahuan, keterampilan serta sikap masyarakat. Kecakapan masyarakat akan meningkat, pengetahuan bertambah, mendapatkan nilai-nilai positif yang akan ditindaklanjuti dalam dunia nyata. Pendidikan adalah cara untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal dasar dalam pembangunan nasional. Hasil wawancara mengenai cara Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Tarutung dalam memberikan pendidikan bagi masyarakat disajikan pada pembahasan ini. Sekretaris Camat Tarutung mengungkapkan cara memberi pendidikan dengan menyatakan sebagai berikut: ”pendidikan non formal dan pertemuan di desa merupakan langkah mendidik masyarakat desa, pendidikan tujuannya mengangkat harkat dan martabat masyarakat itu sendiri”. Kepala Desa Parbubu I mengungkapkan cara memberikan pendidikan bagi masyarakat dengan menyatakan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara ”kami melakukan beberapa hal dalam memberikan pendidikan bagi masyarakat, seperti kami menjalin kerjasama dengan masyarakat perantau untuk membuka taman bacaan bagi yang bersekolah, kemudian kami juga menjalin kerjasama dengan PPL pertanian bagaimana cara bertanam sampai menghasilkan panen yang lebih bagus”. Berdasarkan wawancara yang telah disebutkan di atas, pemerintah daerah di Kecamatan Tarutung telah memberi perhatian yang cukup untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat desa. Peranan ini sangat penting, karena melalui pendidikan masyarakat, maka akan didapatkan masyarakat yang memiliki pengetahuan yang lebih baik. Peranan ini selayaknya dilaksanakan secara terus menerus melalui berbagai bentuk kegiatan seperti pelatihan maupun sosialisasi dan pendidikan non formal di desa di Kecamatan Tarutung. 4 Membuka dialog dengan masyarakat Supaya masyarakat mendapatkan informasi yang benar seputar permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, pemerintah seharusnya membuka dialog dengan masyarakat. Hasil wawancara dengan Lurah Kelurahan IX mengenai melakukan dialog dengan masyarakat menyatakan sebagai berikut: ”kami melakukan dialog dengan masyarakat kami pada saat pelaksanaan musyawarah desa, musrenbang desa, pertemuan PKK, kunjungan langsung ke setiap lingkungan sekaligus melakukan pengamatan di lapangan, dan juga sekalian menyampaikan informasi-informasi penting dan terbaru bagi masyarakat. Melalui dialog dengan masyarakat, dapat saya jadikan bahan meningkatkan kinerja saya sebagai pemerintah yang mengabdi ditengah- tengah masyarakat. Tentunya saya ingin desa saya maju dan berkembang”. Universitas Sumatera Utara Pembangunan daerah merupakan proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat secara bersama-sama terlibat dalam mendorong dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dialog pemerintah dengan masyarakat menjadi salah satu jalan keluar untuk menemukan solusi terhadap permasalahan seputar pengembangan masyarakat. Keterbukaan dan konsultasi sangat perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, selain itu juga aparat pemerinta daerah juga dapat segera membantu jika ada masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh masyarakat. Apabila tidak ada dialog yang transparan dan berkualitas antara masyarakat dengan pemerintah, hal ini tidak jarang menjadi penyebab kegagalan dari program pemberdayaan masyarakat sehingga akibatnya terjadi ketidaktepatan antara kebutuhan masyarakat dengan bantuan yang diberikan serta paket kegiatan yang diberikan bagi masyarakat, tidak dilengkapi keterampilan yang mendukung dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat di Kecamatan Tarutung melaksanakan dialog dengan pemerintah desa masing-masing dengan cukup baik. Pada umumnya, kepala desa cukup dekat dan dikenal oleh masyarakat desa, apalagi kepala desa meraka dipilih langsung melalui proses pemilihan kepala desa secara langsung. Pendapat seorang warga Desa Parbubu I menyatakan sebagai berikut: ”kepala desa kami orangnya baik dan peduli, kami sering menyampaikan berbagai hal tentang permasalahan yang kami alami sehari-hari di desa kami kepada beliau. Dan beliau selalu menanggapi berbagai permasalahn dan membahas penyelesaiannya bersama-sama dengan warga desa”. Universitas Sumatera Utara Kepala desa di Kecamatan Tarutung memang cukup melaksanakan dialog yang baik dan dekat dengan warganya. Sehari-hari rumah kepala desa terbuka untuk warga yang ingin menyampaikan banyak hal terkait kehidupan desa. Kepala desa di Tarutung juga tidak jarang berkeliling dan bergabung dengan masyarakat desa untuk bercerita dan membahas beberapa hal terkait dengan permasalahan seputar desa mereka. Kepala desa cukup dihormati di Kecamatan Tarutung. 5 Membuka jalur informasi dan akses yang dibutuhkan oleh masyarakat Para pelaku-pelaku pembangunan dan seluruh masyarakat tentunya menyadari bahwa adanya keterbukaan dan kebebasan informasi dan berbagai akses yang dibutuhkan oleh masyarakat, akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Hasil wawancara kepada Kepala Desa Aeksiansimun mengenai tugas pemerintah dalam membuka akses informasi yang luas bagi masyarakat menyatakan sebagai berikut: ”iya, kami selalu memberikan informasi secara terbuka bagi masyarakat, kami membuat pengumuman berbagai informasi tentang apapun yang terbaru dipapan pengumuman di kantor desa dan juga pengumuman di tempat-tempat yang strategis yang mudah dijangkau oleh masyarakat desa seperti warung dan kedai kopi. Kami memberi akses informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat, selain itu kami juga mau menyebarkan surat edaran kepada kepala-kepala dusun untuk disebarkan kepada masyarakat”. Namun terkadang masih saja ada masyarakat yang tidak mendapatkan akses informasi setiap saat dan lengkap. Seperti diungkapkan oleh warga desa Aeksiansimun berikut ini: Universitas Sumatera Utara ”kalau informasi-informasi tidak banyak kami tau karena jarang kami dapatkan, apalagi kami tinggal di pinggiran desa, jauh dari kantor desa, kalau mau tau informasi, ya harus cari taulah ke kantor desa.. karena jauh, kami pun jarang kesana”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, keterbatasan perolehan informasi seringkali karena jarak yang jauh dan kurangnya sarana dan prasarana ataupun alat telekomunikasi untuk mencapai masyarakat desa sampai ke pelosok. Oleh karena itu peranan pemerintah daerah menjadi penting untuk bisa menjangkau masyarakat pinggiran, memberikan informasi terkait pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Karena menjadi hak dari masyarakat desa untuk memperoleh kesempatan yang sama mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak. Peranan pemerintah daerah untuk membuka akses informasi yang seluas- luasnya bagi masyarakat juga didukung oleh keluarnya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Masyarakat pun memiliki hak dan dijamin aksesnya terhadap informasi publik. Termasuk juga mengenai informasi program pemberdayaan masyarakat, dengan adanya keterbukaan dan meningkatnya arus informasi PNPM-MP bagi masyarakat, akan memberikan stimulasi bagi masyarakat untuk memberikan partisipasi dalam pembangunan dikarenakan mereka mengerti akan arti partisipasi mereka bagi pengembangan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam PNPM-MP di Kecamatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76