”memang KPM di desa masih minim keterampilannya, rata-rata ga ada yang mampu menggunakan komputer, mereka juga dihunjuk saja oleh kepala desa
atau tokoh masyarakatnya, belum lagi mereka da berumur 40 tahunan ke atas. Kalau saja para pemuda yang menjadi KPM, sepertinya akan lebih mudah
untuk menguasai teknis PNPM-MP ini, kami sangat mendambakan kamu muda yang berkarya dari desa-desa di Kecamatan Tarutung, padahal kaum
mudanya banyak diperantauan.”
Apabila dibandingkan kemampuan kaum muda dengan yang tua, pasti kemampuan yang muda lebih produktif dan cekatan di dalam bekerja, walaupun
kaum tua juga sangat dibutuhkan mengingat pengalaman dan pengetahuan mereka tentang masyarakat pasti lebih banyak. Tetapi untuk kemampuan teknis ini, memang
kaum mudalah yang paling diharapkan.
4.3.1.3. Peranan Pemerintah Daerah
Proses awal yang semestinya dilalui oleh para pemangku wewenang sebagai pemerintah daerah di kecamatan adalah mendapatkan pemahaman yang baik dan
tepat tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP. Unsur pemerintah daerah di Kecamatan Tarutung yaitu Camat
Tarutung, seluruh Lurah dan kepala desa yang ada di Kecamatan Tarutung harus mendapatkan informasi yang utuh mengenai kebijakan dan strategi PNPM-MP.
Sebagai pemimpin di wilayah kerjanya, mereka hendaknya memiliki ide-ide dan impian mewujudkan kepemerintahan dan kehidupan sosial yang lebih demokratis di
desa.
Universitas Sumatera Utara
Hal tersebut tentunya sejalan dengan tujuan dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Menurut Undang-Undang No.32
tahun 2004 disebutkan bahwa otonomi daerah merupakan kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Selanjutnya tujuan pemberian otonomi daerah itu sendiri adalah untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang serasi antar pusat dan daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari penjelasan tersebut, dapat diperoleh makna bahwa kepentingan masyarakat menjadi pokok permasalahan
otonomi dimaksud, dimana kepentingan itu harus digali dan dijaring berdasarkan prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat sehingga sampailah pada kesimpulan
bahwa otonomi pada hakekatnya adalah otonomi masyarakat. Pada tataran pemerintahan, diperlukan perilaku pemerintahan yang jujur,
terbuka, bertanggungjawab dan demokrasi. Pemerintah harus menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan, sehingga sebenarnya peranan
pemerintah adalah memfasilitasi dan sebagai katalisator yang memberikan dukungan dan pelayanan terhadap para stakeholders agar memiliki kemampuan dan mengatasi
masalah dan mengembangkan potensinya secara mandiri. Oleh karena itu komitmen dan konsistensi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus dengan cara yang adil dan tidak boleh
Universitas Sumatera Utara
mengesampingkan masyarakat miskin berdasar atas hak asasi manusia, non diskriminasi, memberikan perlindungan bagi masyarakat yang kurang beruntung.
Camat atas nama Bupati berperan sebagai Pembina pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan kepada desa-desa di wilayah kecamatan. Selain itu, camat juga
bertugas untuk membuat Surat Penetapan Camat SPC tentang usulan-usulan kegiatan yang telah disepakati musyawarah antar desa untuk didanai melalui PNPM
Mandiri Perdesaan. Sedangkan sebagai lurah ataupun kepala desa adalah sebagai Pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri
Perdesaan di desa. Bersama Badan Permusyawaratan Desa BPD, kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses
pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perdesaan sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian asset PNPM Mandiri
Perdesaan yang telah ada di desa. Kepala desa juga berperan mewakili desanya dalam pembentukan forum musyawarah atau badan kerja sama antar desa. Di dalam modul
pelatihan Lurah dan Kepala Desa di Kecamatan Tarutung 2010 menyebutkan tugas dan tanggung jawab lurah dan kepala desa yaitu:
a. Membantu dan memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM-
MP kepada masyarakat di wilayahnya b.
Mewakili desanya dalam urusan kerjasama antar desa di dalam Musyawarah Antar Desa
Universitas Sumatera Utara
c. Menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM-MP di wilayahnya, sehingga
pelaku-pelaku PNPM-MP di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Membantu dan mendorong terlaksananya proses penggalian gagasan di
kelompok masyarakat dan dusun, musyawarah desa serta tahapan pelaksanaan lainnya di tingkat desa
e. Turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM-MP f.
Memeriksa setiap laporan dan laporan penyelesaian akhir kegiatan PNPM-MP baik fisik, administrasi dan keuangan
g. Menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan seperti: Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan SPPB, Surat Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan SKMP, dan Surat Pernyataan Penyelesaian
Pelaksanaan Kegiatan SP3K. Seluruh tahapan yang dilaksanakan di dalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan tidak akan dapat berjalan dengan baik dan maksimal tanpa adanya dukungan dari Camat ataupun Lurah dan Kepala Kondisi
ini berarti peran pemerintah daerah harus bisa juga sebagai fasilitator, mediator, pemungkin, koordinator, pendidik, mobilisator, sistem pendukung, dan peran-peran
lainnya yang lebih mengarah pada pelayanan tidak langsung. Desa sebagai ujung tombak dari pemerintahan dan berhadapan langsung dengan masyarakat di desa.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa peranan penting dari pemerintah daerah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat yang di analisis berdasarkan hasil penelitian disajikan sebagai berikut:
1 Menanggapi permasalahan masyarakat dengan lebih peka Adanya pendelegasian wewenang kepada daerah melalui pelaksanaan
Undang-Undang No. 32 tahun 2004, menjadikan program-program dalam rangka penanggulangan kemiskinan sangat tergantung pada komitmen dan kebijakan daerah.
Oleh karena itu, di dalam pelaksanaan PNPM-MP sangat memerlukan dukungan dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk dapat memberdayakan masyarakat
agar mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran di daerah. Dalam pelaksanaan pembangunan yang partisipatif yang diterapkan melalui
PNPM-MP, pemerintah daerah di kecamatan yaitu Camat, Lurah dan Kepala Desa harus memberikan perhatian yang serius terhadap berbagai permasalahan yang ada di
dalam masyarakat. Para stakeholder tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan seperti meninjau lapangan atau berada di tengah-tengah masyarakat, melakukan
sosialisasi, rapat koordinasi dan mengikuti berbagai kegiatan yang ada di dalam masyarakat untuk mendapatkan pemetaan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Permasalahan sesungguhnya ada di dalam masyarakat, masyarakatlah yang paling mengetahui apa yang menjadi persoalan dalam kehidupan sehari-hari, bukanlah
berdasarkan analisis dari para ahli-ahli sosial ataupun ekonomi dengan mengadakan pengamatan tanpa menanyakan apa yang masyarakat butuhkan. Hal ini senada
Universitas Sumatera Utara
dengan penuturan dari Bapak Pakpahan yang menjabat sebagai Sekretaris Camat di Kecamatan Tarutung yaitu sebagai berikut:
”untuk mendapatkan bentuk pembangunan desa yang tepat dan maksimal, dasar kita adalah apa yang menjadi pendapat masyarakat, langkah itulah yang
terbaik, makanya sebisa mungkin setiap rencana pembangunan terlebih dahulu ada musyawarah di desa dengan menggali aspirasi dan pendapat masyarakat
untuk digodok menjadi keputusan bersama”.
Apabila dilakukan penggalian terhadap gagasan, pasti ada potensi yang ditemukan di desa. Potensi yang ada, yang benar-benar dimiliki oleh masyarakat dan
mampu mengangkat posisi masyarakat dari ketidakberdayaan, dimanfaatkan secara optimal, kemudian mengajak masyarakat untuk tanggap dan kreatif dalam
membangun dirinya serta komunitasnya. Modal atau sumberdaya pokok atau yang utamanya seharusnya adalah potensi yang dimiliki oleh masyarakat, bukanlah
sebaliknya, masyarakat bekerja dengan menggunakan sumber-sumber yang disediakan oleh pemerintah dalam konteks usaha ekonomi. Idealnya masyarakat
memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya dan dibantu oleh lingkungan eksternalnya untuk lebih memaksimalkan pencapaian dari hasil pemanfaatan potensi
tersebut. Lurah Hutatoruan IX, Bapak D Lumbantobing menanggapi terkait dengan
berbagai cara yang dilaksanakan untuk menggali gagasan, potensi dan aspirasi yang ada di dalam masyarakat menyatakan sebagai berikut:
”berbagai cara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi seputar permasalahan di dalam masyarakat seperti misalnya kami selalu membuka
kantor, mempersilahkan setiap masyarakat yang datang baik itu kelompok
Universitas Sumatera Utara
bahkan perorangan untuk menyampaikan aspirasi mereka, kemudian kami juga melakukan musyawarah untuk membahas permasalahan dan mencari
solusi bagi permasalahan tersebut di kelurahan, sampai ke penggalian gagasan melalui masyarakat dan juga kepala-kepala lingkungan yang lebih dekat
dengan masyarakat, dan mengetahui dengan baik tentang lingkungan mereka.”
Melalui pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat akan sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Pendekatan ini menyadari
betapa sangat pentingnya kapasitas dan semangat dari masyarakat untuk mencapai kemandirian. Untuk melaksanakan pembangunan yang berpusat pada rakyat,
pemerintah daerah harus memusatkan pemikiran dan tindakan atas kebijakannya dengan menciptakan keadaan yang mendorong dan mendukung usaha rakyat untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri di tingkat individual, keluarga dan komunitas.
2 Memberi kepercayaan masyarakat untuk berpartisipasi Salah satu ciri penting era good governance dalam pelaksanaan pembangunan
adalah semakin berkurangnya dominasi pemerintah atau birokrasi dan sebaliknya partisipasi masyarakat semakin tinggi. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya yang sangat dibutuhkan untuk mendorong terciptanya kepemerintahan yang baik. Fungsi dari birokrasi bukan lagi sebagai pelaku utama
pembangunan, namun lebih berperan untuk memfasilitasi, masyarakatlah sebagai
Universitas Sumatera Utara
subyek dari pembangunan. Hal ini senada dengan pernyataan Sekretaris Camat Tarutung yang menyatakan sebagai berikut:
”partisipasi masyarakat harus menjadi prioritas utama, karena dengan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan akan terlaksana pembangunan
yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri, serta kepercayaan terhadap masyarakat akan memberhasilkan pembangunan dimaksud”.
Kepercayaan dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang tinggi kepada masyarakat untuk berpartisipasi menjadi hal yang sangat penting. Dan ini
menjadi suatu permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Tarutung. Dalam waktu yang cukup lama, masyarakat di desa terbiasa
mendapatkan kebijakan yang bersifat top down, membuat pemerintah daerah menganggap masyarakat belum mampu berpartisipasi. Dan memang kenyataannya
masih terjadi keadaan dimana masyarakat di mobilisasi oleh pemerintah dalam melaksanakan program pemberdayaan. Hal ini seperti diungkapkan oleh pendamping
lokal Kecamatan Tarutung yang menyatakan sebagai berikut: ”tidak jarang kami menemukan masyarakat yang mesti dipanggil dulu sama
kepala desa nya baru mau berkumpul di balai desa, ketika kami akan mengadakan sosialisasi ataupun Musyawarah Desa terkait pelaksanaan
PNPM-MP ini”.
Padahal beberapa kepala desa yang telah diwawancarai rata-rata memberikan pernyataan bahwa mereka berusaha untuk memberikan kepercayaan kepada
masyarakat, karena memang mereka menganggap masyarakat sebenarnya mampu. Namun keadaan masyarakat memang masih dalam keadaan yang mesti dimobilisasi.
Universitas Sumatera Utara
3 Memberikan pendidikan bagi masyarakat Fungsi dari proses belajar dan mengajar adalah agar setiap orang saling
memperoleh ilmu pengetahuan satu sama lain. Untuk itulah pemerintah daerah memberikan pendidikan bagi masyarakat. Tanpa adanya pendidikan yang baik, akan
terjadi ketidakpedulian dari masyarakat dan penurunan kapasitas dan kualitas produktivitas masyarakat yang merupakan modal atau sumber daya dalam
pembangunan. Melalui pendidikan akan terjadi perubahan ke arah yang positif menyangkut
pengetahuan, keterampilan serta sikap masyarakat. Kecakapan masyarakat akan meningkat, pengetahuan bertambah, mendapatkan nilai-nilai positif yang akan
ditindaklanjuti dalam dunia nyata. Pendidikan adalah cara untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal dasar dalam pembangunan
nasional. Hasil wawancara mengenai cara Camat dan Kepala Desa di Kecamatan
Tarutung dalam memberikan pendidikan bagi masyarakat disajikan pada pembahasan ini. Sekretaris Camat Tarutung mengungkapkan cara memberi pendidikan dengan
menyatakan sebagai berikut: ”pendidikan non formal dan pertemuan di desa merupakan langkah mendidik
masyarakat desa, pendidikan tujuannya mengangkat harkat dan martabat masyarakat itu sendiri”.
Kepala Desa Parbubu I mengungkapkan cara memberikan pendidikan bagi masyarakat dengan menyatakan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
”kami melakukan beberapa hal dalam memberikan pendidikan bagi masyarakat, seperti kami menjalin kerjasama dengan masyarakat perantau
untuk membuka taman bacaan bagi yang bersekolah, kemudian kami juga menjalin kerjasama dengan PPL pertanian bagaimana cara bertanam sampai
menghasilkan panen yang lebih bagus”.
Berdasarkan wawancara yang telah disebutkan di atas, pemerintah daerah di Kecamatan Tarutung telah memberi perhatian yang cukup untuk memberikan
pendidikan bagi masyarakat desa. Peranan ini sangat penting, karena melalui pendidikan masyarakat, maka akan didapatkan masyarakat yang memiliki
pengetahuan yang lebih baik. Peranan ini selayaknya dilaksanakan secara terus menerus melalui berbagai bentuk kegiatan seperti pelatihan maupun sosialisasi dan
pendidikan non formal di desa di Kecamatan Tarutung.
4 Membuka dialog dengan masyarakat Supaya masyarakat mendapatkan informasi yang benar seputar permasalahan
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, pemerintah seharusnya membuka dialog dengan masyarakat. Hasil wawancara dengan Lurah Kelurahan IX mengenai
melakukan dialog dengan masyarakat menyatakan sebagai berikut: ”kami melakukan dialog dengan masyarakat kami pada saat pelaksanaan
musyawarah desa, musrenbang desa, pertemuan PKK, kunjungan langsung ke setiap lingkungan sekaligus melakukan pengamatan di lapangan, dan juga
sekalian menyampaikan informasi-informasi penting dan terbaru bagi masyarakat. Melalui dialog dengan masyarakat, dapat saya jadikan bahan
meningkatkan kinerja saya sebagai pemerintah yang mengabdi ditengah- tengah masyarakat. Tentunya saya ingin desa saya maju dan berkembang”.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan daerah merupakan proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat secara bersama-sama terlibat dalam mendorong dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dialog pemerintah dengan masyarakat menjadi salah satu jalan keluar untuk menemukan solusi terhadap permasalahan
seputar pengembangan masyarakat. Keterbukaan dan konsultasi sangat perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, selain itu juga aparat pemerinta daerah juga
dapat segera membantu jika ada masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh masyarakat.
Apabila tidak ada dialog yang transparan dan berkualitas antara masyarakat dengan pemerintah, hal ini tidak jarang menjadi penyebab kegagalan dari program
pemberdayaan masyarakat sehingga akibatnya terjadi ketidaktepatan antara kebutuhan masyarakat dengan bantuan yang diberikan serta paket kegiatan yang
diberikan bagi masyarakat, tidak dilengkapi keterampilan yang mendukung dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat di Kecamatan Tarutung melaksanakan dialog
dengan pemerintah desa masing-masing dengan cukup baik. Pada umumnya, kepala desa cukup dekat dan dikenal oleh masyarakat desa, apalagi kepala desa meraka
dipilih langsung melalui proses pemilihan kepala desa secara langsung. Pendapat seorang warga Desa Parbubu I menyatakan sebagai berikut:
”kepala desa kami orangnya baik dan peduli, kami sering menyampaikan berbagai hal tentang permasalahan yang kami alami sehari-hari di desa kami
kepada beliau. Dan beliau selalu menanggapi berbagai permasalahn dan membahas penyelesaiannya bersama-sama dengan warga desa”.
Universitas Sumatera Utara
Kepala desa di Kecamatan Tarutung memang cukup melaksanakan dialog yang baik dan dekat dengan warganya. Sehari-hari rumah kepala desa terbuka untuk
warga yang ingin menyampaikan banyak hal terkait kehidupan desa. Kepala desa di Tarutung juga tidak jarang berkeliling dan bergabung dengan masyarakat desa untuk
bercerita dan membahas beberapa hal terkait dengan permasalahan seputar desa mereka. Kepala desa cukup dihormati di Kecamatan Tarutung.
5 Membuka jalur informasi dan akses yang dibutuhkan oleh masyarakat Para pelaku-pelaku pembangunan dan seluruh masyarakat tentunya menyadari
bahwa adanya keterbukaan dan kebebasan informasi dan berbagai akses yang dibutuhkan oleh masyarakat, akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Hasil wawancara kepada Kepala Desa Aeksiansimun mengenai tugas pemerintah dalam membuka akses informasi yang luas bagi masyarakat menyatakan
sebagai berikut: ”iya, kami selalu memberikan informasi secara terbuka bagi masyarakat, kami
membuat pengumuman berbagai informasi tentang apapun yang terbaru dipapan pengumuman di kantor desa dan juga pengumuman di tempat-tempat
yang strategis yang mudah dijangkau oleh masyarakat desa seperti warung dan kedai kopi. Kami memberi akses informasi yang seluas-luasnya kepada
masyarakat, selain itu kami juga mau menyebarkan surat edaran kepada kepala-kepala dusun untuk disebarkan kepada masyarakat”.
Namun terkadang masih saja ada masyarakat yang tidak mendapatkan akses informasi setiap saat dan lengkap. Seperti diungkapkan oleh warga desa
Aeksiansimun berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
”kalau informasi-informasi tidak banyak kami tau karena jarang kami dapatkan, apalagi kami tinggal di pinggiran desa, jauh dari kantor desa, kalau
mau tau informasi, ya harus cari taulah ke kantor desa.. karena jauh, kami pun jarang kesana”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, keterbatasan perolehan informasi seringkali karena jarak yang jauh dan kurangnya sarana dan prasarana ataupun alat
telekomunikasi untuk mencapai masyarakat desa sampai ke pelosok. Oleh karena itu peranan pemerintah daerah menjadi penting untuk bisa menjangkau masyarakat
pinggiran, memberikan informasi terkait pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Karena menjadi hak dari masyarakat desa untuk memperoleh
kesempatan yang sama mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak. Peranan pemerintah daerah untuk membuka akses informasi yang seluas-
luasnya bagi masyarakat juga didukung oleh keluarnya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Masyarakat pun memiliki hak dan
dijamin aksesnya terhadap informasi publik. Termasuk juga mengenai informasi program pemberdayaan masyarakat, dengan adanya keterbukaan dan meningkatnya
arus informasi PNPM-MP bagi masyarakat, akan memberikan stimulasi bagi masyarakat untuk memberikan partisipasi dalam pembangunan dikarenakan mereka
mengerti akan arti partisipasi mereka bagi pengembangan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam PNPM-MP di Kecamatan