Kelemahan Pendekatan Salingtemas Deskripsi Teoretis 1.

Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu. Perubahan yang terjadi harus secara relatif bersifat menetap dan tidak hanya terjadi pada prilaku yang saat ini nampak, tetapi perilaku yang mungkin terjadi dimasa mendatang. 32 belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam psikologi proses belajar berarti cara-cara atau langkah- langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu. 33 Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan sepadan dengan proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Menurut Slameto belajar adalah “peoses memanusiakan manusia, dimana hanya belajarlah manusia menemukan dirinya dalam relasinya dengan sesame, lingkungan dan juga dengan sang pencipta”. 34 M. Dalyono mendefinisikan belajar adalah “suatu usaha perbuatan yang dilakukan sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya”. 35 31 Depdiknas. Strategi Pembelajaran MIPA. Direktorat tenaga kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan Departemen pendidikan nasional, 2008., h. 24. 32 Zikri Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, Cet. 1, h.76 33 Muhibbin Syah, Op.Cit., h.111 34 Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semeste, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. V 35 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta 1997, Cet. 1, h. 49. Belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. 36 Dengan demikian berhasil atau tidaknya tujuan dari belajar tesebut sangat tergantung terhadap proses dalam pembelajaran yang dilaksanakn oleh guru. Dalam bukunya berjudul Psikologi Pengajaran, W. S. Winkel menyebutkan bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap”. Dengan demikian, perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah tidak termasuk sebagai belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya untuk mengadakan perubahan fisik, mental juga tingkah laku yang harus didukung oleh lingkungannya. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena sebagai mahluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan yang baik antara dirinya dan lingkungannya, sehingga dengan belajar manusia bisa mengembangkan dirinya. Sebelum menguraikan definisi belajar, maka dijelaskan dahulu konsep belajar. Dalam kamus bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan belajar adalah berusaha berlatih supaya mendapat suatu kepandaian. Menurut Zikri Neni Iska ”belajar adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman”. 37 Perubahan yang terjadi karena pengalaman ini akan membentuk sifat dan juga sikap siswa yang nantinya akan di aplikasikan oleh siswa 36 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Cet 1, h. 59 37 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkunga, Kizi Brother’s: Jakarta, 2006, h. 76

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS ( Kuasi Eksperimen di SMA An-Najah Bogor)

2 9 129

Analisis Hasil Belajar Afektif Melalui Model Pembelajaran Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (SALINGTEMAS) pada Konsep Jamur

0 7 138

PENGARUH AKTIVITAS PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 50

PENGARUH PENDEKATAN SALINGTEMAS DENGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN PASAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

1 17 186

KORELASI PRESTASI BELAJAR, KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF, DAN SIKAP TERHADAP SAINS SISWA SMPSETELAH DITERAPKAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA.

0 7 104

KORELASI DIANTARA PENGETAHUAN TENTANG NATURE OF SCIENCE, SIKAP TENTANG SAINS, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT LINGKUNGAN.

0 0 51

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

1 1 171

Penerapan Model Pembelajaran Reasoning and Problem Solving dengan Pendekatan Sains, lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (Salingtemas) untuk meningkatkan Kreativitas Siswa dalam pembelajaran IPA Fisika di SMP.

0 0 1

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul - USD Repository

0 1 169