Perhitungan untuk menentukan nilai t
hitung
disajikan pada Lampiran 12. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai
t
hitung
adalah 2,62 sedangkan Nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 1 adalah 1,669.
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Posttest
Data t
hitung
t
tabel
Keterangan
Posttest 2,62
1,669 Berbeda
Berdasarkan
perolehan nilai tersebut, tampak bahwa nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 1. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa t
hitung
t
tabel
, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil perolehan posttest pada kelas eksperimen mencapai rata-rata yang lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa pendekatan sains lingkungan teknologi masyarakat lebih tinggi dari
pada peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa pendekatan konvensional. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rusmansyah dan Irhasyuara yang dikutip oleh Anang Wahid Muhamad Diah bahwa menerapkan pendekatan sains lingkungan dan
masyarakat dapat memberikan hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran yang konvensional
1
. Ternyata perolehan nilai rata-rata yang lebih tinggi oleh kelas
eksperimen diikuti dengan peningkatan nilai deviasi standar. Sehingga nilai deviasi standarnya justru lebih besar dari pada nilai standar deviasi kontrol.
Fakta ini menunjukkan bahwa keragaman kemampuan siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan pendekatan sains lingkungan
1
Anang Wahid Muhamad Diah, Pengembangan Model Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Salingtemas dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2004 pada
Siswa SMA Di Kota Palu Sulawesi Tenga, Laporan Penelitian, Jakarta: LIPI, 2007, h. 13
teknologi masyarakat lebih tidak merata dari pada kelas kontrol setelah diberi perlakuan berupa penerapan konvensional. Berbeda dengan itu, kelas kontrol
walaupun keragaman kemampuannya lebih merata dari pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan, namun peningkatan kemampuannya
lebih kecil dari pada kelas eksperimen. Walaupun pembelajaran pada kelas eksperimen tersebut belum bisa
dikatakan berhasil dengan sangat baik, karena capaian hasil belajarnya masih relatif rendah, namun proses pembelajaran di kelas eksperimen sudah lebih
baik. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif pada
pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajan fisika terhadap hasil belajar fisika siswa. Untuk memperkuat temuan ini, seperti telah
diuraikan sebelumnya bahwa hasil belajar dan N-Gain dengan perlakuan pendekatan sains
lingkungan teknologi masyarakat pada kelompok
eksperimen lebih baik dan lebih terlihat pengaruhnya dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan tes tertulis di awal pembelajaran, yang selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest diketahui bahwa hasil belajar
fisika siswa kedua kelompok penelitian pada materi pokok usaha energi menunjukan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini
menunjukan bahwa siswa pada kedua kelompok penelitian memiliki pengetahuan yang sama tentang materi pokok usaha dan energi.
Penggunaan pendekatan sains lingkungan teknologi masyarakat pada kelompok eksperimen dan konvensional pada kelompok kontrol telah dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada materi pokok usaha dan energi. Akan tetapi penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat dapat
meningkatkan hasil belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang menggunakan konvensional. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai rata-rata
posttest yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol dan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh
t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 1, hal ini menunjukan bahwa terdapat