1 Tahap Invitasi, bertujuan untuk merumuskan masalah dan untuk
mengetahui hubungan dengan pengetahuan sebelumnya. 2
Tahap Eksplorasi, berisi tentang eksperimen atau aktivitas fisik, melakukan observasi menggunakan kelima panca indra, interaksi
sosial sampai pengambilan keputusan. 3
Tahap Pengenalan Konsep, berisi diskusi yang dipandu oleh guru dengan memberikan suasana sehingga siswa aktif bertanya
dengantujuan meluruskan pengetahuan yang dipereroleh secara ilmiah.
4 Tahap Aplikasi, berupa aktifitas tambahan untuk mengaplikasikan
konsep yang diperoleh dalam konteks yang berbeda. 5
Tahap Evaluasi, penilaian terhadap hasil yang telah dilakukan selama pendekatan pembelajaran diterapkan
26
.
Tabel 2.1 Tahapan dan Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Salingtemas
No Tahap
Guru Siswa
1 Invitasi
Guru memberikan permasalahan atau isu-
isu yang ada di dalam masyarakat yang terkait
dengan pembelajaran atau jika tidak
pembelajaran dapat dimulai dengan sesuatu
yang biasa diketahui oleh siswa yang sesuai dengan
konsep pembelajaran Memperhatikan
penjelasan guru Merumuskan masalah
Mencatat
2 Eksplorasi
Pengembangan konsep ini dapat dilaksanakan
dengan penggunaan metode dalam
Memperhatikan dan melaksanakan demonstrasi
jika menggunakan metode demonstrasi
26
Anang Wahid Muhamad Diah, Op Cit., h 11
pembelajaran seperti demonstrasi, eksperimen,
diskusi dan lain-lain 3
Pengenalan konsep
Meluruskan isu atau masalah
Menganalisis isu atau masalah
4 Aplikasi
Menekankanpemantapan masalah
Menyimak
5 Evalusi
Memberikan soal Mengerjakan soal
5. Kelemahan Pendekatan Salingtemas
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan salintemas selain banyak mempunyai kelebihan tetapi juga ada kekurangannya atau
kelemahannya, diantara kelemahan pendekatan salingtemas yaitu
27
: persoalan yang kaitanya dengan perkembangan sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat merupakan isu yang tidak akan pernah selesai. Bahkan akhir-akhir ini banyak masyarakat mengkaitkan perkembangan
teknologi yang diterapkan dilingkungan mereka dengan kehidupan sosial budaya mereka, termasuk tingkat pendidikan warga.
Selain persoalan di atas Hasil belajar siswa yang ditunjukan masih terbatas pada ranah kognitif dan kurang menunjukan aspek afektif dan
psikomotorik. Tanpa adanya kontrol dari guru siswa masih belum mampu menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah ke dalam lingkungan
hidupnya, hal ini dikhawatirkan ketika siswa benar-benar terjun kedalam masyarakat sebenarnya lulus sekolah siswa tidak dapat mengaplikasikan
konsep yang telah didapatnya ketika belajar. Penerapan pendekatan salingtemas dalam pembelajaran dapat
mengembangkan ketrampilan
kognitif, ketrampilan
afektif dan
ketrampilan psikomotor. Setiap pendekatan yang diterapkan dalam
27
Anang Wahid Muhamad Diah, Op. Cit., h. 12
pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan yang dapat menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaanya.
Menurut Poedjiadi, kesulitan dan kendala yang dihadapi dalam menggunakan pendekatan salingtemas yaitu apabila dirancang dengan
baik, memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan pendekatan- pendekatan lain.
28
Guru juga tidak mudah mencari isu atau masalah pada tahap pendahuluan yang terkait pada topik yang akan dibahas dan dikaji.
Karena hal ini memerlukan wawasan luas dari guru dan melatih tanggap masalah lingkungan. Guru perlu menguasai materi yang terkait dengan
konsep dan proses sains yang dikaji selama pembelajaran berlangsung.
6. Pembelajaran Sains, Teknologi, dan Literasi STL
Literasi berasal dari kata literacy yang berarti ”melek huruf” atau gerakan pemberantasan buta huruf. STL merupakan kemampuan mengenal
hasil teknologi besera dampaknya, kemampuan menggunakan produk teknologi dan memeliharanya, kemampuan menyelesaikan masalah
dengan konsep sains, kemampuan membuat hasil rekayasa teknologi yang disederhanakan, serta kemampuan menganalisis fenomena kejadian
berdasarkan konsep IPA Tujuan dari pendidikan salingtemas adalah untuk menghasilkan
individu-individu yang memiliki literasi Sains dan Teknologi. Adapun ciri-ciri individu yang memiliki literasi sains dan
teknlogi adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan konsep-konsep sains, ketrampilan proses dan
nilai, apabila mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui bagaimana masyarakat mempengaruhi sains dan teknologi serta bagaimana sains dan teknologi mempengaruhi
masyarakat. 3. Mengetahui bahwa masyarakat mengontrol sains dan teknologi
melalui pengelolaan sumber daya alam. 4. Menyadari keterbatasan dan kegunaan sains dan teknologi
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
28
Anna Poedjiadi, Op. Cit., h. 137