Hasil belajar Deskripsi Teoretis 1.
kedalam masyarakat tempat dimana siswa tinggal dan menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
Belajar dapat juga diartikan sebagai proses membangun makna dan pemahaman terhadap informasi atau pengalaman, di mana proses
tersebut disaring dengan persepsi, pikiran pengetahuan awal, dan perasaan siswa. Selain itu, sesorang yang semula tidak tahu menjadi
tahu dan akan mengalami perkembangan dalam arah kognitif dalam proses belajar.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhsil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan hanya
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Belajar merupakan proses pengumpulan atau suatu fakta dan bentuk
informasi atau materi pelajaran, belajar merupakan latihan seperti membaca dan menulis.
38
Menurut Sciner yang dikutip dalam buku psikologi umum, belajar adalah suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.
39
Hal ini berarti seseorang yang belajar akan mengalami perubahan yang kearah yang lebih baik dari pada sebelumnya. sehingga
seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan pada perilakunya.
Dari beberapa pendapat tentang definisi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar mengharuskan
perubahan pada diri seseorang tersbut, karena belajar merupakan kegiatan yang kompleks dengan melalui proses, pengenalan konsep,
dan aplikasi konsep, sehingga terjadi perubahan pada diri seseorang tersebut kearah yang lebih baik yang meliputi pengetahuan, kebiasaan,
sikap, dan tingkah laku. b. Definisi Hasil Belajar
38
Muhibin Syah, Psikologi Belajar Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, Ed ke 3 h. 64.
39
Walgito Bimo, Pengantar Psikologi Umum. Andi: Yogyakarta, 1980, h. 166
Setelah siswa melaksanakan kegiatan atau proses belajar, maka dilaksanakanlah suatu evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar ini
dilaksanakan untuk melihat apakah terdapat perubahan atau tidak pada diri siswa, atau pembelajaran yang dilaksanakan berhasil atau tidak.
Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh Bloom yang dikutip oleh Daryanto, Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis
untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan
dalam pribadi siswa.
40
Sedangkan menurut Muhibin Syah evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
41
Adapun tujuan diadakanya evaluasi hasil belajar yaitu: 1 Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh
siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu. 2 Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa
dalam kelompok kelasnya. 3 Untuk mengetahui tigkat usaha yang dilakukan siswa dalam
belajar. 4 Untuk mngetahui hingga sejauh mana siswa telah
mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar.
5 Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses
mengajar-belajar.
42
Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor.
43
Hasil belajar
adalah pola-pola
perubahan nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
40
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001, h. 1
41
Muhibin Syah, Op.Cit., h. 175
42
Muhibin Syah, Op.Cit., h. 176-177
43
Trimo dan Rusatiningsih. Artikel Meningkatan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing. 22 Januari 2010.
http:Artikel- PendidikanNetworking.htm
Menurut Bloom, hasil belajar adalah mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar
pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah,melainkan komprehensif.
Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil yang dicapai siswa, tentunya mengharapkan bahwa semua hasil yang
diperoleh itu membentuk suatu sistem nilai value sistem yang dapat membentuk kepribadian siswa, sehingga memberi warna dan arah
dalam semua perbuatannya. Prosedur hasil belajar membantu guru dalam beberapa hal :
1 Menolong siswa dalam memberikan pengetahuan tentang enter behavior siswa.
2 Menolong dalam menetapkan, memperbaiki dan memperjelas tujuan yang realistis bagi tiap siswa.
3 Menolong dalam mengevaluasi tingkat pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
4 Menolong dalam menentukan, mengevaluasi dan memperbaiki teknik-teknik mengajarnya.
5 Membantu memperbaiki informasi tentang kesulitan-kesulitan belajar siswa, kemudian dapat dijadikan petunjuk untuk
memperbaikinya. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
44
Menurut hamalik, hasil belajar adalah suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai asses
44
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001, h.3
keputusan-keputusanyang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Dalam belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu: 1 Faktor Intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang
muncul dari dalam diri siswa ssendiri. 2 Faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang
datang dari luar siswa.
45
Menurut Alsuf Sabri yang termasuk kedalam faktor internal yang mempengaruhi perbedaan individual dalam belajar yaitu faktor
yang berkaitan dengan fisik, mental, dan faktor psikologis.
46
Dari berbagai penjelasan di atas motivasi belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong proses perubahan
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan tertentu.
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar dari
dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya.
47
Zikri Neni dalam bukunya menjelaskan bahwa hasil belajar disebabkan oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
48
Jadi, secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar terbagi menjadi faktor internal dan faktor
eksternal. Berikut ini penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kedua faktor tersebut.
45
Muhibin Syah. Op. Cit., h. 165
46
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 78
47
M. Dalyono, Op.Cit., h. 55
48
Zikri Neni Iska, Op.Cit., h. 85
1 Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang
dalam hal ini dalam diri siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
49
a Faktor Fisiologis Faktor ini ditinjau berdasarkan keadaan jasmani. Kondisi
umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika
disertai pusing- pusing kepala misalnya, dapat menurunkan ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya kurang
atau tidak berbekas. Jadi orang yang sehat akan berbeda dengan pengaruhnya
terhadap belajar dibandingkan dengan jasmani yang kurang sehat. Kondisi fisiologi siswa terdiri atas kondisi kesehatan dan
kebugaran fisik serta kondisi panca inderanya, terutama sekali indera penglihatan dan pendengaran.
Apabila seseorang siswa memiliki kondisi fisiologi yang kurang baik seperti indera pendengaran dan penglihatannya
kurang baik, maka hampir dapat dipastikan siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam belajar, sebagaimana telah
disebutkan pada awal penulisan. Jika hal tersebut tidak segera di tindak lanjuti maka akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar yang akan diperoleh siswa tersebut. b Faktor Psikologis
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar menyebutkan, yang termasuk ke dalam faktor psikologis
49
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. 1, h.131-138
diantaranya adalah: motivasi, minat, dan bakat. Apabila seseorang memiliki motivasi, minat, dan bakat maka ia akan
terpacu untuk terus belajar. Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa untuk terus belajar. Akan tetapi
sebaliknya apabila keadaan individunya seperti kurang sehat, gangguan pada inderanya, dan lain-lain, maka hal tersebut
sedikit banyak akan mempengaruhi kegiatan belajarnya. 2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini terdiri dari faktor-faktor lingkungan dan faktor-faktor
Intsrumental. a Faktor-Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
50
: 1 Lingkungan Sosial
Faktor linkingan sosial juga bisa berwujud manusia dan reprentasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi
proses belajar dan hasil belajar siswa. Lingungan sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas
dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan prilaku yang
simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca
dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya juga yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman
sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masarakat dilingkungan kumuh yang serba kekurangan dan
50
Muhibbin Syah, Op.Cit., h.138
anak-anak penganggur misalnya akan sangat mempengaruhi aktifitas belajar siswa. Paling tidak siswa tersebut akan
menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat- alat belajar tertentu yang
kebetulan belum dimiliki. 2 Lingkungan Non Sosial
Lingkungan non sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa yang tak terhitung jumlahnya misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu pagi, siang atau
malam, gedung sekolah dan letaknya, alat-alat sekolah yang digunakan siswa untuk belajar, tempat tinggal siswa dan letak
tempat tinggal tersebut. 3 Faktor-Faktor Instrumental
Faktor Instrumental ini terdiri dari gedungsarana fisik kelas, saranaalat pengajaran, guru, dan kurikulummateri pelajaran serta
strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Banyak psikolog beranggapan
bahwa belajar merupakan suatu proses yang asosiatif, yaitu asosiasi atau koneksi antara suatu rangsang tertentu.
d. Pengertian Hasil Belajar Fisika. FisikaIPA adalah studi mengenai alam sekitar, dalam hal ini
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
51
51
Depdiknas. Ibid., h. 21
Fisika adalah salah satu bagian disiplin ilmu yang terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait. Komponen itu dalah objek
dari gejala-gejala alam yang sangat luas dan selalu berkembang dari waktu kewaktu yang memberikan konsekuensi pada manusia.
Mengingat hal tersebut, fisika bukanlah ilmu pengetahuan statis, akan tetapi sebagai ilmu pengetahuan dinamis. Fisika merupakan
pengetahuan fisik yang tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran guru kepikiran siswa, dengan kata lain tidak dapat diteruskan
dalam bentuk jadi. Setiap siswa harus membangun sendiri pengetahuan-pengetahuan
itu dan mengalaminya secara langsung. Pada pelajaran fisika harus dikembangkan keterampilan proses IPA, sehingga proses belajar harus
fokus pada keterampilan intelektual. Berdasrkan uraian di atas, maka dalam penelitin ini yang
dimaksud hasil belajar fisika siswa adalah pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran fisika setelah melalui proses pengajaran
disekolah dari hasil tes atau ujian yang diberikan setelah melalui proses belajar pada akhir materi. Asumsinya adalah pengetahuan yang
diajar oleh guru pada mata pelajaran fisika dapat diserap secara optimal oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat menggambarkan
hasil pengajaran.