Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

2. Pengujian Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang bagus. Reliabilitas dapat lebih mudah dipahami dengan memperhatikan tiga aspek dari sebuah instrumen tes, yaitu kemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan realibelitas yaitu dengan Formula Kuder-Richardson KR 20 : Dimana: r 11 = Koefisien reliabel tes n = Banyaknya butir item 1 = bilangan konstan S t 2 = Varian total p i = Proporsi tese yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan q i =Proporsi testee yang menjawab salah, aau q i = 1-p i ∑ p i q i = Jumlah dari hasil perkalian antara p i dengan q i Setelah didapat hasil, maka ditentukan nilai reliabilitas dengan mengkonsultasikan pada koefisien reliabilitas tes sebagai berikut. Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Rentang Nilai Kategori 0,91-1,00 Sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Sedang 0,21-0,40 Rendah 0,20 Sangat rendah Perhitungan nilai reliabilitas ini terdapat pada Lampiran. Metode yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas ini adalah metode ganjil- genap. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen tes ini adalah 0,74. Nilai ini termasuk kategori tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian ini. 3. Pengujian Taraf Kesukaran Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu, sesuai dengan karakteristik peserta tes. Taraf kesukaran suatu tes dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut ini. 5 JS B P  Dimana: P = derajat kesukaran degrees of difficulty B = bayaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa seluruh tes. Penentuan kriteria derajat kesukaran didasarkan pada ketentuan berikut ini. Tabel 3.4 Kategori Derajat Kesukaran Rentang Nilai DK Kategori 0,00 ≤ DB 0,30 Sukar 0,30 ≤ DB 0,70 Sedang 0,70 ≤ DB ≤ 1,00 Mudah Perhitungan taraf kesukaran ini juga terdapat pada Lampiran. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data bahwa dari 40 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.., h. 207 – 208.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS ( Kuasi Eksperimen di SMA An-Najah Bogor)

2 9 129

Analisis Hasil Belajar Afektif Melalui Model Pembelajaran Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (SALINGTEMAS) pada Konsep Jamur

0 7 138

PENGARUH AKTIVITAS PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 50

PENGARUH PENDEKATAN SALINGTEMAS DENGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN PASAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

1 17 186

KORELASI PRESTASI BELAJAR, KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF, DAN SIKAP TERHADAP SAINS SISWA SMPSETELAH DITERAPKAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA.

0 7 104

KORELASI DIANTARA PENGETAHUAN TENTANG NATURE OF SCIENCE, SIKAP TENTANG SAINS, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT LINGKUNGAN.

0 0 51

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

1 1 171

Penerapan Model Pembelajaran Reasoning and Problem Solving dengan Pendekatan Sains, lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (Salingtemas) untuk meningkatkan Kreativitas Siswa dalam pembelajaran IPA Fisika di SMP.

0 0 1

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul - USD Repository

0 1 169