Pengujian Realibilitas Instrumen Kalibrasi Instrumen

tersebut si A memiliki skor lebih rendah dibandingkan si B, maka pada saat tes itu diberikan kembali pada mereka akan tetap memberikan hasil yang ajeg tetap, yaitu si A berada pada posisi di bawah si B. 10 uji realibilitas soal ini dilakukan dengan program ANATES Uraian Ver. 4.04. Pada penelitian ini, pengujian realibilitas instrument menggunakan program ANATES yang diperoleh Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh realibilitas tes sebesar 0,76 sehingga dapat disimpulkan instrument keterampilan berpikir kritis adalah realibel dan termasuk kategori tinggi.

3. Pengujian Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal adalah bagian dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Soal yang baik memiliki tiga variasi, yaitu mudah 25, sedang 50, dan sukar 25. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Indeks kesukaran rentangannya dari 0,0-1,0. Semakin besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Sebaliknya jika sebagian kecil atau tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar menunjukan butir soal sukar. Perhitungan tingkat kesukaran dalam penelitian ini menggunakan program ANATES Uraian Ver 4.0.4 terdapat dalam Tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran 11 Tingkat Kesukaran Kriteria 0-0.25 Sukar 0.26-0.75 Sedang 0.76-1 Mudah Berikut hasil analisis tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh melalui program ANATES Uraian Ver 4.0.4 sebagai berikut: 10 Ibid., h.101 11 Anas Sudijono. Pengantar evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, h.371 Tabel 3. 5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria No Soal Jumlah Valid Tidak Valid Sukar 20 - 1 Sedang 1, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, 19 2, 8, 11, 14, 16 17 Mudah - 3, 6 2 Jumlah 13 7 20 Berdadarkan Tabel 3. 5 hasil analisis tingkat kesukaran butir soal diketahui bahwa terdapat 2 soal mudah, 17 soal sedang dan 1 soal sukar. Jumlah yang valid untuk semua kriteria hasil analisis ada 13 soal. Namun demikian, jumlah soal yang digunakan dalam test pretest dan posttest hanya 11 soal.

4. Pengujian Daya Pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai. 12 Cara menentukan daya beda digunakan rumus: 13 D = Keterangan: D :Indeks daya beda B A : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A : Banyaknya peserta kelompok atas J B : Banyaknya peserta kelompok bawah Adapun perhitungan daya pembeda menggunakkan kriteria sebagai berikut: Tabel 3. 6 Klasifikasi Daya Pembeda yaitu: 14 Nilai Daya Pembeda Kriteria 0,00-0,20 Jelek 0,20-0,40 Cukup 0,40-0,70 Baik 0,70-1,00 Baik sekali Negatif Semua tidak baik 12 Ibid., h.385 13 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 232 14 Ibid.