Berikut hasil penelitian dengan menggunakan ANATES Ver 4.0.4 pada hasil daya pembeda, diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal
Kriteria No soal
Jumlah Valid
Tidak Valid
Jelek -
3, 6, 8, 11, 16 5
Cukup 4, 5, 7, 12, 15,
17,18, 20 -
8 Baik
1, 9, 10, 13, 19 2
6 Baik sekali
- -
- Semuanya tidak
baik -
14 1
Jumlah 13
7 20
Berdasarkan Tabel 3.7 diketahui terdapat 5 soal yang memiliki daya pembeda jelek, 8 soal memiliki daya pembeda cukup, 6 soal memiliki daya
pembeda baik dan 1 soal memiliki daya pembeda tidak baik.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan uji statistik dengan uji-t, kemudian data yang diperoleh melalui instrument diolah dan dianalisis
dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.
1. Uji Prasyarat Hipotesis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors.
Kelebihan Liliefors test adalah penggunaanperhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat power full sekalipun dengan ukuran sampel kecil, misalnya n= 4.
Lo = FZi – SZi
Keterangan: Lo
: Harga mutlak terbesar FZi
: Peluang angka baku SZi
: Proporsi angka baku
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas yang pertama adalah mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar, kemudian
menghitung nilai Zi dari masing-masing data berikut dengan rumus: Z= Keterangan: Xi= data, X= rata-rata data tunggal dan S= simpangan Baku.
Setelah itu, dengan mengacu pada tabel distribusi normal baku, tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z,
berdasarkan tabel Z ditulis FZ≤Zi yang mempunyai rumus FZi = 0,5 ± Z. dilanjutkan dengan menghitung proporsi Z1,
Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S Zi, maka: SZi=
Setelah FZi dan SZi sudah diketahui, kemudian hitung selisih absolut FZi-SZi, pada masing-masing data, kemudian tentukan harga mutlaknya.
kriteria harga mutlak adalah yang paling besar adalah L
hitung
yang dicari. L
hitung
tersebut dibandingkan dengan L
tabel
pada tabel “nilai kritis untuk uji Liliefors”. Jika L
hitung
L
tabel
, maka data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan
berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakkan uji Fisher pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:
F= dengan kriteria: F
hitung
≤ F
tabel
, maka data homogen F
hitung
≥ F
tabel
, maka data tidak homogen
c. Uji Hipotesis
Uji analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan α=0,05. Rumus uji t:
15 √
keterangan: t = uji hipotesis
15
Sugiono, Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010, h.138