Tabel 3. 5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kriteria No Soal
Jumlah Valid
Tidak Valid
Sukar 20
- 1
Sedang 1, 4, 5, 7, 9, 10, 12,
13, 15, 17, 18, 19 2, 8, 11, 14, 16
17 Mudah
- 3, 6
2
Jumlah 13
7 20
Berdadarkan Tabel 3. 5 hasil analisis tingkat kesukaran butir soal diketahui bahwa terdapat 2 soal mudah, 17 soal sedang dan 1 soal sukar. Jumlah yang valid
untuk semua kriteria hasil analisis ada 13 soal. Namun demikian, jumlah soal yang digunakan dalam test pretest dan posttest hanya 11 soal.
4. Pengujian Daya Pembeda
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan
kelompok siswa yang kurang pandai.
12
Cara menentukan daya beda digunakan rumus:
13
D =
Keterangan: D
:Indeks daya beda B
A
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J
A
: Banyaknya peserta kelompok atas J
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah
Adapun perhitungan daya pembeda menggunakkan kriteria sebagai berikut: Tabel 3. 6 Klasifikasi Daya Pembeda yaitu:
14
Nilai Daya Pembeda Kriteria
0,00-0,20 Jelek
0,20-0,40 Cukup
0,40-0,70 Baik
0,70-1,00 Baik sekali
Negatif Semua tidak baik
12
Ibid., h.385
13
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 232
14
Ibid.
Berikut hasil penelitian dengan menggunakan ANATES Ver 4.0.4 pada hasil daya pembeda, diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal
Kriteria No soal
Jumlah Valid
Tidak Valid
Jelek -
3, 6, 8, 11, 16 5
Cukup 4, 5, 7, 12, 15,
17,18, 20 -
8 Baik
1, 9, 10, 13, 19 2
6 Baik sekali
- -
- Semuanya tidak
baik -
14 1
Jumlah 13
7 20
Berdasarkan Tabel 3.7 diketahui terdapat 5 soal yang memiliki daya pembeda jelek, 8 soal memiliki daya pembeda cukup, 6 soal memiliki daya
pembeda baik dan 1 soal memiliki daya pembeda tidak baik.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan uji statistik dengan uji-t, kemudian data yang diperoleh melalui instrument diolah dan dianalisis
dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.
1. Uji Prasyarat Hipotesis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors.
Kelebihan Liliefors test adalah penggunaanperhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat power full sekalipun dengan ukuran sampel kecil, misalnya n= 4.
Lo = FZi – SZi
Keterangan: Lo
: Harga mutlak terbesar FZi
: Peluang angka baku SZi
: Proporsi angka baku