Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari- hari, sehingga membuat siswa akan merasa kesulitan dalam memahami suatu konsep materi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak hanya dituntut untuk pemahaman konsep, tetapi juga dalam ketrampilan berpikir kritis. Adapun tuntutan tersebut dapat tercapai dengan melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dapat direkomendasikan yaitu pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. Pembelajaran ini merupakan suatu usaha untuk menyajikan IPA dengan mempergunakan masalah-masalah dari dunia nyata. Sains Teknologi Masyarakat adalah suatu pendekatan yang mencakup seluruh aspek pendidikan yaitu tujuan, topik masalah yang akan dieksplorasi, strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapankinerja guru. Pendekatan ini melibatkan siswa dalam menentukan tujuan, prosedur pelaksanaan, pencarian informasi dan dalam evaluasi. Pendidikan sains dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat adalah suatu bentuk pengajaran yang tidak hanya menekankan pada peran sains dan teknologi didalam berbagai kehidupan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial terhadap dampak sains dan teknologi yang terjadi di masyarakat. Belajar IPA melalui isu-isu sosial di masyarakat yang ada kaitannya dengan IPA dan teknologi dirasakan lebih dekat, dan dirasakan lebih punya arti bila dibandingkan dengan konsep-konsep dan teori IPA itu sendiri. Pembelajaran Sains teknologi masyarakat merupakan strategi pembelajaran yang membuat siswa aktif tidak pasif, maka dengan menggunakan pembelajaran STM, pembelajaran diduga lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran biologi.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat terhadap keterampilan berpikir kritis pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Tangerang Selatan, pada kelas X semester ganjil periode 2014-2015. Jadwal dan waktu penelitian adalah bulan Oktober-November 2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau biasa disebut juga eksperimen semu. Eksperimen kuasi bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variabel saja meskipun dalam bentuk matching, atau memasangkanmenjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik. 1 Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang belajar dengan model pembelajaran konvensional dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat, yang keduanya menggunakan teknik extended essay.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah: Two Group, Pretest posttest design. Rancangan ini mengacu pada desain kuasi eksperimen menurut Nana Syaodih yang berbentuk seperti pada Tabel 3.1 berikut: 2 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes Perlakuan Postes KE kontrol O1 X kontrol O2 KE eksperimen O1 X eksperimen O2 1 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h.207 2 Ibid