Lembar observasi kegiatan guru meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi membuka pelajaran,
mengecek kesiapan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan melakukan apersepsi. Melakukan apersepsi ini merupakan tahap pertama
dalam model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. Selanjutnya kegiatan inti meliputi membagi LKS praktikum tiap kelompok,
menuntun siswa untuk melakukan diskusi kelompok, melakukan tanya jawab saat diskusi, dan menuntun siswa untuk melakukan presentasi kelompok. Kegiatan
menuntun siswa untuk melakukan diskusi kelompok adalah tahap kedua pembentukan konsep. Setelah guru melakukan mengeksplorasi pemahaman siswa,
guru menuntun siswa untuk mendiskusikan dan tanya jawab terhadap artikel- artikel yang telah mereka baca dalam LKS. Kemudian kegiatan presentasi
kelompok merupakan tahap aplikasi konsep dimana siswa dapat membuat solusi atas permasalahan dalam artikel LKS yang telah mereka kerjakan. Dalam aplikasi
konsep ini, guru juga menugaskan siswa untuk membuat produk berupa nata de coco dan yogurt.
Terakhir, Kegiatan penutup yang meliputi menuntun siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, dan menutup pembelajaran. Menyimpulkan
pembelajaran merupakan tahap terakhir, yaitu pemantapan konsep. Kegitan ini dilakukan di akhir pembelajaran, setelah semua kegiatan telah dilakukan. Guru
melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara memberi pertanyaan kepada siswa dan juga memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan. Dengan demikian pemantapan konsep ini dapat dilaksanakan ditengah-tengah proses pembelajaran, baik pada tahap pembentukan
konsep maupun pada tahap aplikasi konsep. Berdasarkan data observasi mengenai keterlaksanaan skenario pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat diketahui bahwa pada setiap pertemuan kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan baik oleh peneliti. Pada setiap pertemuan keterlaksanaan mencapai 100.
5
5
Lampiran 3
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas untuk kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji
normalitas dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.5 Hasil uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Statistik Pretest
Postes Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
Sampel n 40
39 40
39 Lo
0,119 0,105
0,105 0,083
Ltabel 0,140
0,142 0,140
0,142
Kesimpulan Normal
Normal Normal
Normal
Tabel 4.5 menunjukan kedua kelompok data berdistribusi normal pada taraf 0.05. Data berdistribusi normal apabila Lo Ltabel. Hasil Uji Normalitas Pretest
kelompok eksperimen diperoleh 0,110,140 dan kelompok kontrol diperoleh 0,1050,142 dimana LoL tabel, yang berarti data berdistribusi normal.
Selanjutnya, hasil Uji Normalitas Postest kelompok eksperimen diperoleh 0,1050,140 dan kelompok kontrol diperoleh 0,0830,142, dimana LoL tabel,
yang berarti data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian, maka langkah selanjutnya mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai
homogenitas didapat dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi α =
0,05, sampel dinyatakan homogen apabila F
hitung
F
tabel
. Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel 4.4 di bawah
ini. Sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.6 Hasil uji Homogenitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest
Postes Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
N 40
39 20
39 S
2
49.61 69.97
116.97 107.29
F
hitung
1.41 1.09
F
tabel
1.71 1.71
Kesimpulan Homogen
Homogen c.
Uji Hipotesis 1.
Uji Hipotesis Pretest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dengan posttest kelompok kontrol.
Hasil uji t pada pretest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel berikut. Sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat seperti pada
Tabel 4.7 berikut. Sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.7 Hasil Uji-t Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistik Kelompok
Eksperimen Kelompok Kontrol
N 40
39 X rata2
32,34 32,01
t
hitung
0,197 t
tabel
2,00
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Berdasarkan Tabel 4.7 menyatakan bahwa skor pretest kedua kelompok terdapat tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara hasil keterampilan berpikir kritis kelompok eksperimen dengan hasil keterampilan berpikir kritis kelas kontrol. Sehingga
dapat disimpulkan keterampilan berpikir kritis pada kelompok eksperimen tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol.