konsep berupa tiga artikel dengan masing-masing lima pertanyaan yang mengacu pada indikator berpikir kritis. Total ada 15 soal dan hanya 13 soal yang peneliti
nilai, karena terdapat 2 soal yang tidak sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis.
4
Terakhir, bagian aplikasi konsep berupa kesimpulan dari hasil akhir pada artikel yang telah mereka baca. Berikut Tabel 4.4 merupakan penilaian
yang diperoleh siswa dalam LKS. Tabel 4.4 Ketercapaian Keterampilan Berpikir Kritis pada Lembar Kerja
Siswa
Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Rata-
rata 1
2 3
4 5
Kelompok 1 66,67
88,89 83,33
66,67 66,67
72,22 Kelompok 2
83,33 77,78
83,33 66,67
77,78 77,78
Kelompok 3 83,33
66,67 83,33
66,67 77,78
77,78 Kelompok 4
75 77,78
83,33 33,33
88,89 65,00
Kelompok 5 83,33
66,67 66,67
66,67 77,78
81,11 Kelompok 6
83,33 77,78
83,33 66,67
77,78 77,78
Rata-rata 79,17
75,92 80,56
61,11 77,78
Kategori Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Keterangan: 1. Aspek memberikan penjelasan sederhana
2. Aspek membangun keterampilan dasar 3. Aspek kesimpulan
4. Aspek membuat penjelasan lebih lanjut 5. Aspek strategi dan taktik
Data pada Tabel 4.4 menunjukan ketercapaian skor masing-masing kelompok terhadap keterampilan berpikir kritis. Rata-rata skor terendah hasil
ketercapaian keterampilan berpikir kritis terdapat pada aspek membuat penjelasan lebih lanjut dengan skor 61,11 kategori cukup dan skor tertinggi pada aspek
kesimpulan dengan perolehan skor 80,56 kategori baik.
4. Data Observasi Kegiatan Guru
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran sains teknologi masyarakat.
Guru bidang studi IPABiologi berperan sebagai observerpengamat selama proses pembelajaran berlangsung.
4
Lampiran 2
Lembar observasi kegiatan guru meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi membuka pelajaran,
mengecek kesiapan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan melakukan apersepsi. Melakukan apersepsi ini merupakan tahap pertama
dalam model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. Selanjutnya kegiatan inti meliputi membagi LKS praktikum tiap kelompok,
menuntun siswa untuk melakukan diskusi kelompok, melakukan tanya jawab saat diskusi, dan menuntun siswa untuk melakukan presentasi kelompok. Kegiatan
menuntun siswa untuk melakukan diskusi kelompok adalah tahap kedua pembentukan konsep. Setelah guru melakukan mengeksplorasi pemahaman siswa,
guru menuntun siswa untuk mendiskusikan dan tanya jawab terhadap artikel- artikel yang telah mereka baca dalam LKS. Kemudian kegiatan presentasi
kelompok merupakan tahap aplikasi konsep dimana siswa dapat membuat solusi atas permasalahan dalam artikel LKS yang telah mereka kerjakan. Dalam aplikasi
konsep ini, guru juga menugaskan siswa untuk membuat produk berupa nata de coco dan yogurt.
Terakhir, Kegiatan penutup yang meliputi menuntun siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, dan menutup pembelajaran. Menyimpulkan
pembelajaran merupakan tahap terakhir, yaitu pemantapan konsep. Kegitan ini dilakukan di akhir pembelajaran, setelah semua kegiatan telah dilakukan. Guru
melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara memberi pertanyaan kepada siswa dan juga memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan. Dengan demikian pemantapan konsep ini dapat dilaksanakan ditengah-tengah proses pembelajaran, baik pada tahap pembentukan
konsep maupun pada tahap aplikasi konsep. Berdasarkan data observasi mengenai keterlaksanaan skenario pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat diketahui bahwa pada setiap pertemuan kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan baik oleh peneliti. Pada setiap pertemuan keterlaksanaan mencapai 100.
5
5
Lampiran 3