Keterangan: KE kontrol
: Kelompok kontrol KE eksperimen
: Kelompok eksperimen X1
: Perlakuan dengan perlakuan kontrol X2
: Perlakuan dengan perlakuan eksperimen O1
: Pemberian pretest O2
: Pemberian posttest
Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen O1 disebut
pretest dan observasi sesudah eksperimen O2 disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O1 -O2 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan atau
eksperimen.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3
Populasi target pada penelitian ini adalah siswa SMA N 8 Tangerang Selatan pada semester ganjil tahun ajaran
20142015, sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas X SMA N 8 Tangerang Selatan pada semester ganjil tahun ajaran 20142015.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
4
Pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel secara acak bertujuan untuk menarik
kesimpulan atau generalisasi yang berlaku bagi populasi dalam batas-batas tertentu.
5
Sedangkan tujuan purposive sampling agar dapat melihat kemampuan rata-rata antara dua kelas yang diambil sebagai kelas kontrol dan eksperimen. Dari
populasi terjangkau diambil secara acak, empat kelas yang parallel dengan purposive sampling, kemudian dari empat kelas diambil dua kelas berdasarkan
3
Sugiono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Penerbit Alfabeta, 2010, h. 61
4
Ibid., h. 62
5
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. 2, h. 254
tingkat kemampuan rata-rata kelas. Pertama kelas eksperimen 40 siswa dan 39 siswa untuk kelas kontrol.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap pendahuluan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Berikut penjelasannya:
1. Tahap Pendahuluan
Langkah awal pada tahap pendahuluan adalah studi pendahuluan berupa identifikasi masalah ke sekolah terkait dan telaah pustaka untuk menyusun
rencana pembelajaran pada konsep Archebacteria dan Eubacteria dalam hal ini melakukan observasi. Setelah itu, mengurus surat izin penelitian dari Fakultas
IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian merancang perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
Langkah selanjutnya melakukan koordinasi dengan guru Biologi terkait dalam hal waktu penelitian dan proses penelitiannya. Hal ini dilakukan bersamaan
dengan menyusun instrumen penelitian berupa tes Essay dan lembar observasi. Setelah koordinasi ke pihak sekolah untuk waktu penelitian dan teknisnya,
dilakukanlah Uji coba instrumen. Setelah uji coba instrumen selesai, selanjutnya mengolah hasil uji coba instrumen yang kemudian akan digunakan dalam
pengambilan data dengan jumlah soal yang valid. 2.
Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dimulai dengan menentukan dua kelompok sampel yang
akan menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya diadakan tes awal pretest pada kedua kelompok penelitian dengan menggunakan soal-soal
hasil analisis data uji coba instrumen penelitian. Kemudian melaksanakan pembelajaran model Sains Teknologi Masyarakat pada kelas eksperimen dan
metode pembelajaran dengan konvensional pada kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pengerjaan LKS berbasis
Sains Teknologi Masyarakat, sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Tahap pertama dalam pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat adalah pendahuluan, dalam RPP dilakukan apersepsi dan
dalam LKS
dikemukakan pertanyaan-pertanyaan
pendahuluan yang
mengeksplorasi pengetahuan awal siswa. Tahap kedua adalah pembentukan konsep, meliputi diskusi kelompok dan tanya jawab dalam kelompok. Diskusi,
tanya jawab dan presentasi terdapat pada kegiatan inti dalam RPP.
6
Dalam kegiatan presentasi kelompok merupakan tahap aplikasi konsep dimana siswa
dapat membuat solusi atas permasalahan dalam artikel yang telah mereka kerjakan dalan LKS. Dalam aplikasi konsep ini, guru juga menugaskan siswa untuk
membuat produk berupa nata de coco dan yogurt. Terakhir, pemantapan konsep dimana kegiatan ini dilakukan di akhir pembelajaran. setelah semua kegiatan telah
dilakukan, guru melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara member pertanyaan kepada siswa dan juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. Setelah keduanya diberikan perlakuan, dilanjutkan tes akhir postest untuk
kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal yang sama ketika dilakukan pada tes awal pretest. Tes akhir posttest merupakan langkah akhir dalam tahap
pelaksanaan. 3.
Tahap Akhir Setelah kedua kelompok penelitian melaksanakan tes akhir posttest,
selanjutnya adalah mengoreksi dan menuangkan data hasil tes essay dalam bentuk nilaiangka. Selanjutnya mengolah data hasil tes essay pada hasil pretest dan hasil
posttest dengan analisis statistik. Kemudian menganalisis hasil penelitian yang tertuang dalam pembahasan. Tahap akhir dari penelitian ini adalah penarikan
kesimpulan dari hasil penelitian. Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat
lebih jelas pada gambar dibawah ini:
6
Lampiran 1
Gambar 3.1 Tahapan dalam Prosedur Penelitian
Tahap Pelaksanaan Tahap
Pendahuluan
Tahap Akhir
Identifikasi masalah Survey tempat
Membuat perangkat pembelajaran
Penyusunan istrumen
Uji coba Instrumen
Pretest
Eksperimen
Pembelajaran dengan STM
Pembelajaran dengan
konvensional Kontrol
postest
Hasil penelitian
Analisis dan pembahasan Penarikan kesimpulan
Analisis Data hasil Uji coba Instrumen
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui teknik tes berupa tes essay. Adapun urutan pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes keterampilan
awal pretest tentang konsep Archaebacteria dan Eubacteria di kedua kelas tersebut, dan juga pemberian tes keterampilan akhir postets tentang konsep
Archaebacteria dan Eubacteria di kedua kelas tersebut.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes tes keterampilan berpikir kritis. Instrument tes dalam bentuk essay uraian bebas
dengan menggunakan skor 0-3 yang terdiri dari 20 soal. Untuk mengetahui keterampilan awal siswa diberikan pretest sedangkan untuk mengetahui
keterampilan siswa setelah diberi perlakuan akan diberi posttest.
G. Kalibrasi Instrumen
Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel yang sudah
ditetapkan. Setelah ini instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda, sehingga dapat dipertimbangkan apakah instrumen
tersebut dapat dipakai atau tidak. 1.
Pengujian Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan instrument. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
7
Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang tinggi. Dengan demikian validitas menunjukan sejauh mana alat ukur tersebut memenuhi
fungsinya.
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h.12
Perhitungan validitas menggunakan rumus korelasi point biseral sebagai berikut:
8
γpbi = √
keterangan: γpbi
: Koefesien korelasi point biseral Mp
: Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt
: Rerata skor total St
: Standar deviasi dari skor total P
: Proporsi siswa yang menjawab benar p=
Q : Proporsi tes yang dijawab salah q = 1- p
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka data dapat diuji dengan menggunakkan program khusus ANATES Versi 4.0.4 adapun besarnya
koofesien pada Tabel 3.2 adalah sebagai berikut.
9
Tabel 3.2 Besarnya Koefisien Validitas
Koefesien Kriteria
0,800-1,00 Sangat Tinggi
0,600-0,800 Tinggi
0,400-0,600 Cukup
0,200-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat rendah
Pada penelitian ini pengujian validitas instrument validitas butir menggunakan program ANATES. Jumlah butir soal yang diberikan kepada siswa
sebanyak 11 butir. Soal yang diberikan disusun berdasarkan indikator berpikir kritis menurut Ennis antara lain: memberi penjelasan sederhana, membangun
ketrampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut, dan strategi dan taktik. Kisi-kisi instrument tes dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:
8
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h.93
9
Ibid., h. 89