sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran, keyakinan, atau ide seseorang tentang suatu objek. Dalam bentuk yang paling sederhana,
komponen kognitif adalah kategori-kategori yang digunakan dalam berpikir.
b. Komponen respon evaluatif afektif adalah perasaan atau emosi yang
dihubungkan dengan suatu objek sikap. Perasaan atau emosi meliputi kecemasan, kasihan, benci, marah, cemburu atau suka.
c. Komponen respon evaluatif perilaku adalah tendensi untuk
berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Dalam hal ini, tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku dan bukan pada
perilaku secara terbuka. Ketiga komponen ini secara bersama merupakan penentu bagi jumlah
keseluruhan sikap sesorang terhadap suatu objek sikap.
3. Fungsi Sikap
D. Katz menjelaskan empat fungsi sikap, empat fungsi sikap itu adalah fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai, dan
fungsi pengetahuan :
51
a. Fungsi Penyesuaian Diri
Fungsi ini berarti bahwa orang cenderung mengembangkan sikap yang akan membantu untuk mencapai tujuannya secara maksimal.
b. Fungsi Pertahanan Diri
Fungsi ini mengacu pada pengertian bahwa sikap dapat melindungi diri seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan
tentang dirinya.
51
Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h. 66
c. Fungsi Ekspresi Nilai
Fungsi ini berarti bahwa sikap membentuk ekspresi positif nilai- nilai dasar seseorang, memamerkan citra dirinya dan aktualisasi diri.
d. Fungsi Pengetahuan
Fungsi ini berarti bahwa sikap membantu seseorang menetapkan standar evaluasi terhadap suatu hal. Standar itu menggambarkan
keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseorang dalam menghadapi objek atau peristiwa di sekelilingnya.
I. Hasil Penelitian Relevan
Dalam penulisan ini, terdapat beberapa bahan bacaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam perubahan sosial-ekonomi yang diakibatkan oleh
berubahnya kondisi fisik suatu wilayah, masing-masing diantaranya adalah : Pertama, Skripsi yang berjudul
“Relevansi status sosial ekonomi terhadap kepedulian lingkungan hidup dalam konteks Indonesia sebagai negara
berkembang studi kasus Rukun Warga 11, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara”. Penelitian ini dilakukan oleh Andromeda M. F. K., mahasiswa
strata satu S1 Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia FISIP-UI, tahun 2009. Permasalahan yang diangkat
adalah mengenai permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan serta kepedulian mereka terhadap
permasalahan lingkungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepedulian lingkungan masyarakat pada setiap lapisan status sosial ekonomi,
dalam konteks Indonesia sebagai negara berkembang. Berdasarkan temuan penelitian, tidak ada hubungan antara status sosial
ekonomi dan kepedulian lingkungan. Namun, ada hubungan antara kepedulian lingkungan khusus dan tindakan lingkungan. Implementasi nyata dari kepedulian