1. Pendapatan dari upah atau gaji yang mencakup upah atau gaji yang
diterima oleh seluruh keluarga ekonomi yang bekerja sebagai buruh dan merupakan imbalan bagi pekerjaan yang dilakukan untuk suatu
perusahaan, majikan, atau instansi tertentu, baik berupa barang maupun jasa.
2. Pendapatan dari usaha seluruh anggota keluarga yang berupa pendapatan
kotor yaitu selisih jual barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya produksinya.
3. Pendapatan lainnya yaitu pendapatan diluar gaji atau upah yang
menyangkut usaha lain dari: penerimaan sewa rumah milik sendiri, bunga, dividen, royalti, paten, sewakontrak, lahan, rumah, gedung, bangunan dan
peralatan. Sumber pendapatan yang beragam tersebut dapat terjadi karena anggota
rumah tangga yang bekerja melakukan lebih dari satu pekerjaan atau masing- masing anggota rumah tangga mempunyai kegiatan yang berbeda antara yang satu
dengan lainnya. Kumpulan dari pendapatan tersebut merupakan total pendapatan rumah tangga. Penelitian ini akan melihat pendapatan rumah tangga masyarakat
pesisir berdasarkan jenis pekerjaannya nelayan, pedagang dan pengolah ikan, pedagang dan pengolah kerang, dan pekerjaan non perikanan. Pendapatan rumah
tangga dalam penelitian ini berasal dari pendapatan usaha, yang terdiri dari pendapatan utama dan pendapatan tambahan mereka selama sebulan, dengan
perbandingan waktu sebelum dan sesudah dibangunnya pelabuhan Muara Angke.
G. Pengeluaran Rumah Tangga
Menurut Badan Pusat Statistik BPS, pola pengeluaran rumah tangga merupakan indikator yang dapat memberikan gambaran keadaan kesejahteraan
penduduk. Semakin tinggi pendapatan maka porsi pengeluaran akan bergeser dari
Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, tidak dipublikasikan. h. 9-10
pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran untuk bukan makanan. Pengeluaran tersebut terdiri atas :
47
1. Konsumsi makanan, terdiri dari kelompok padi-padian, umbi-umbian,
ikan, daging, telur, dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah- buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbu, tembakau
dan sirih. 2.
Konsumsi untuk barang bukan makanan, terdiri dari perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, biaya pendidikan, biaya
kesehatan, barang tahan lama, keperluan pesta dan upacara. Pada kondisi pendapatan terbatas, pemenuhan kebutuhan makanan akan
menjadi perioritas utama, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk
membeli makanan. Seiring dengan peningkatan pendapatan maka lambat laun akan terjadi pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi pendapatan yang
dibelanjakan untuk makanan dan peningkatan porsi pendapatan yang dibelanjakan untuk bukan makan.
48
Pengeluaran barang dan jasa di luar makanan merupakan bagian terbesar dari pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran tersebut mencakup
pengeluaran untuk perawatan, kesehatan, peningkatan pendidikan, rekreasi, olah raga, dan lainnya.
Dalam penelitian ini sumber pengeluaran rumah tangga diperoleh dari pengeluaran makanan dan bukan makanan dalam periode satu bulan. dengan
perbandingan waktu sebelum dan sesudah dibangunnya pelabuhan Muara Angke.
47
Darma Utama, Skripsi, Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Skripsi pada Prodi
Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, tidak dipublikasikan. h. 10-11
48
Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia Hasil SUSENAS Panel Maret 2010, Jakarta : Badan Pusat Statistik, h. 4