Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian

menjalankan usahanya, diutamakan mereka yang sudah berusaha minimal 10 tahun dan kurang dari 10 tahun sebagai pembanding, dan lokasi responden; apakah mereka berdekatan dengan pelabuhan Muara Angke dan merasakan dampaknya. Dengan demikian, pengumpul data Ketua RW dan Tokoh Masyarakat yang telah diberikan pejelasan akan mengambil siapa saja yang menurut pertimbangan dapat merepresentasikan masing-masing kategori pekerjaan masyarakat pesisir. Berdasarkan pertimbangan kriteria-kriteria tersebut diperoleh responden representatif sebanyak 12 orang, yaitu 2 orang nelayan, 3 orang pedagang dan pengolah ikan, 3 orang pedangan dan pengolah kerang, dan 4 orang non perikanan. Sementara untuk teknik pengumpulan data, digunakan teknik-teknik yang umumnya dilakukan dalam studi dampak sosial, Teknik tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Kuesioner

Penggunaan kuesioner didasarkan oleh suatu keyakinan bahwa responden atau narasumber adalah orang yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri. Apa yang dinyatakan oleh responden dianggap benar dan dapat dipercaya. Interpretasi responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dianggap sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Dalam hal ini penyebaran kuesioner diajukan kepada seluruh responden secara langsung, jawaban responden diperoleh dengan cara membacakan seluruh pertanyaan kuesioner kepada responden. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mencakup pendidikan, jumlah anggota keluarga, mata pencaharian, kondisi dan fasilitas perumahan, pendapatan, pengeluaran, serta sikap terhadap kehadiran Pelabuhan Muara Angke.

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. 59 Wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka yang dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam agar mendapatkan informasi secara bebas demi keluesan dalam penelitian ini. Pertanyaan- pertanyaan dimulai dari yang bersifat umum, kemudian masuk kepada hal-hal yang berhubungan dengan topik permasalahan. Informan dan narasumber diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. Wawancara ditujukan kepada informan dan narasumber yang lebih mengetahui kondisi lokasi penelitian, informan yang diwawancarai yaitu Bapak Khafidin Ketua RW, dan Bapak Arfani Tokoh Masyarakat sebagai narasumber. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat, latar belakang pelabuhan Muara Angke, pola hubungan sosial masyarakat, masalah-masalah yang dihadapi masyarakat akibat pembangunan pelabuhan Muara Angke dan sikap masyarakat terhadap kehadiran pelabuhan Muara Angke.

3. Observasi

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini diartikan secara sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 60 59 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h. 67- 68 60 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 69 Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang tempat, pelaku, kegiatan, objek, kejadian atau peristiwa, dan juga waktu. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang aktivitas sosial ekonomi masyarakat perkampungan nelayan Muara Angke.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh disusun melalui beberapa langkah, yaitu editing, coding, tabulasi, dan analisis. Data yang telah diedit disusun dalam bentuk tabel berdasarkan hubungan variabel serta dilihat persentasenya, kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan pembahasan. Data dan informasi hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk menyajikan gambaran berbagai variabel yang diteliti. Sebagian data yang diperoleh dari hasil wawancara, kemudian dikategorikan sesuai dengan kebutuhan pembahasan. Data-data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan cara dideskripsikan dengan narasi yang logis. Sedangkan data-data yang bersifat kuantitatif, kemudian dianalisis menggunakan penghitungan Microsoft Excel. Data berupa mencakup tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, mata pencaharian, kondisi dan fasilitas perumahan, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Untuk mengetahui kondisi dan fasilitas perumahan yang dimiliki responden digunakan indikator menurut Badan Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 dengan kriteria dan skor yang telah disesuaikan dengan kebutuhan analisis. 61 61 Darma Utama, Skripsi, Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Skripsi pada Prodi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, tidak dipublikasikan. h. 87-88