Akses Transportasi Keadaan Umum Pelabuhan Muara Angke

5. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

a. Kondisi Perumahan

Selain sandang dan pangan, tempat tinggal juga merupakan salah satu bagian dari kebutuhan primer masyarakat. Kondisi tempat tinggal atau perumahan memberikan gambaran mengenai tingkat kesejahteraan keluarga. Perumahan yang ideal adalah tempat tinggal yang memenuhi persyaratan kesehatan dan lokasinya mudah untuk menjangkau beberapa fasilitas seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar. Kondisi perumahan responden pada penelitian ini mayoritas berada dalam kategori semi permanen yang berjumlah 6 rumah 50. Hal ini terlihat dari perumahan responden yang belum seluruhnya memenuhi kriteria perumahan permanen menurut Badan Pusat Statistik pada SUSENAS 2003. Kriteria atap rumah, mayoritas rumah responden masih menggunakan asbes, yaitu sebanyak 10 rumah 83,33 dan hanya 2 rumah 16,66 saja yang atapnya sudah menggunakan genting. Bilik rumah responden yang sudah menggunakan tembok sebanyak 7 rumah 58,33, setengah tembok 1 rumah 8,33, dan masih banyak perumahan responden yang masih menggunakan kayu sebagai bilik rumahnya, yaitu sebanyak 4 rumah 33,33. Status kepemilikan perumahan responden, yaitu sebanyak 8 keluarga 53,33 sudah milik sendiri, dan 4 keluarga 33,33 masih berstatus sewa. Bahan lantai yang digunakan keluarga responden juga bervariasi, sebanyak 6 rumah 50 sudah menggunakan ubin, 2 rumah 16,66 menggunakan lantai plester, dan 4 rumah 33,33 masih menggunakan kayu sebagai lantai rumahnya. Luas perumahan responden terdiri dari 5 rumah 41,66 tergololong berlantai sedang dan 7 rumah 58,33 tergolong memiliki lantai rumah yang sempit Lampiran 2. Hasil penjumlahan kelima elemen keadaan perumahan di atas, diperoleh nilai antara 5-9 sebanyak 2 keluarga 16,66 dengan kategori Non Permanen, 10-14 sebanyak 6 keluarga 50 dengan kategori Semi Permanen, dan kategori Permanen dengan nilai antara 15-18 sebanyak 4 keluarga 33,33. Mayoritas kriteria perumahan responden pada penelitian ini termasuk dalam kriteria semi permanen, yaitu 6 keluarga 50, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum sepenuhnya menganggap bahwa tempat tinggal merupakan kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Pendapatan keluarga sangat mempengaruhi keadaan atau kondisi perumahan keluarga, dengan kata lain semakin tinggi pendapatan mereka, semakin baik keadaan atau kondisi perumahan keluarganya.

b. Fasilitas Perumahan

Fasilitas perumahan sangat menentukan apakah perumahan tersebut ideal atau tidak. Kelengkapan fasilitas perumahan juga menjadi salah satu cerminan tingkat kesejahteraan keluarga. Dalam kategori luas pekarangan rumah, seluruh 100 keluarga rumah tangga memiliki pekarangan rumah sempit. Fasilitas hiburan berupa TV dimiliki oleh 8 orang 66,66, 2 orang 16,66 memiliki radio, dan 2 orang 16,66 memiliki video. Fasilitas pendingin yang dimiliki, sebanyak 8 orang 66,66 memiliki kipas angin, sebanyak 2 orang 16,66 memiliki lemari es, dan AC Air Conditioner sebanyak 2 orang 16,66. Dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar sehari-hari seluruh 100 keluarga rumah tangga sudah menggunakan kompor gas. Sumber air utama untuk kebutuhan sehari-sehari, seluruh 100 keluarga rumah tangga sudah menggunakan PAM. Hal ini disebabkan oleh sulitnya memperoleh sumber air bersih dan layak di daerah ini. Fasilitas MCK yang dimiliki sebagian besar, yaitu 9 orang 75 sudah menggunakan MCK milik sendiri dan 3 orang 25 masih menggunakan MCK umum Lampiran 3. Namun demikian, fasilitas yang dimiliki oleh keluarga