peralihan dari mata pencaharian responden sebagai tukang gorengan, responden beralih karena semakin besarnya biaya usaha gorengannya,
disamping itu banyaknya pengunjung yang berdatangan ke Pelabuhan Muara Angke juga mendorong responden untuk beralih ke ojek sepeda yang biaya
usahanya lebih kecil. Responden terakhir sebagai petugas keamanan juga merupakan peralihan dari mata pencaharian sebelumnya sebagai penjaga WC
umum. Sebagai tambahan penghasilan, setelah adanya Pelabuhan Muara Angke responden juga menjadikan rumahnya untuk berjualan, yaitu dengan
membuka warung kelontong di depan pintu masuk pelabuhan yang dijaga oleh istrinya.
2. Perubahan Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan rumah tangga responden dibagi menjadi dua sumber, yaitu pendapatan utama dan pendapatan tambahan. Pendapatan utama merupakan
pendapatan yang diperoleh dari mata pencaharian utama, sedangkan pendapatan tambahan merupakan pendapatan yang diperoleh dari mata
pencaharian selain mata pencaharian utama.
a. Pendapatan Utama
Pendapatan utama rumah tangga dalam hal ini adalah pendapatan yang berasal dari mata pencaharian utama yang telah lama dijalani oleh
responden. Data pendapatan utama ini diperoleh berdasarkan informasi responden mengenai pendapatan bersih dari mata pencaharian utama
selama satu bulan. Perubahan pendapatan utama terbesar pada mata pencaharian nelayan. Mahalnya BBM, kondisi cuaca, hasil tangkapan yang
tidak menentu, jauhnnya jarak tempuh untuk mendapatkan ikan mengakibatkan besarnya biaya operasional sehingga berdampak pada
pendapatan mereka, terutama buruh nelayan. Padahal dahulu sebelum pelabuhan dibangun, mereka bisa memanfaatkan wilayah tersebut untuk
menangkap ikan atau membuat tambak, dengan biaya operasional yang
kecil mereka sudah bisa memiliki pendapatan yang cukup. Nilai terbesar pendapatan nelayan sebelum Pembangunan Pelabuhan Muara Angke
adalah Rp 45.000.000,00 per bulan, sedangkan nilai terkecilnya adalah Rp 1.500.000,00 per bulan. Setelah pembangunan Pelabuhan Muara Angke
nilai terbesar dan terkecil pendapatan utama responden adalah masing Rp 6.500.000,00 dan Rp 3.000.000,00 atau rata-rata turun dari Rp
23.250.000,00 menjadi Rp 4.750.000,00, disamping itu rata-rata pendapatan utama pedagang dan pengolah kerang juga mengalami
penurunan, dari Rp 6.666.667,00 menjadi Rp 3.666.667,00, penurunan ini hampir sama penyebabnya dengan kelompok nelayan, terutama dalam hal
semakin sempitnya wilayah jangkauan tangkapan kerang atau budidaya kerang. Sedangkan kenaikan rata-rata pendapatan utama terdapat pada
pedagang dan pengolah ikan, dari Rp 10.666.667,00 naik menjadi Rp 11.833.333,00 dan non perikanan dari Rp 1.350.000,00 menjadi Rp
1.575.000,00 Tabel 4.10.. Kenaikan pendapatan mata pencaharian non perikanan disebabkan oleh semakin banyak pengunjung yang berdatangan
dan menggunakan jasa angkutan mereka, terutama ketika hari libur atau akhir pekan.
Tabel 4.10. Rata-rata Pendapatan Utama Responden Sebelum dan
Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014
No Jenis Mata
Pencaharian Pendapatan Utama Rumah Tangga Rp
Nilai Terbesar Nilai Terkecil
Rata-rata Sebelum
Sesudah Sebelum
Sesudah Sebelum
Sesudah 1
Nelayan 45.000.000
6.500.000 1.500.000 3.000.000 23.250.000 4.750.000
2 Pedagang dan
Pengolah Ikan 20.000.000 20.000.000 2.000.000
500.000 10.666.667 11.833.333 3
Pedagang dan Pengolah
Kerang 10.000.000
5.000.000 4.000.000 2.000.000 6.666.667
3.666.667 4
Non Perikanan 3.000.000
2.200.000 500.000
600.000 1.350.000
1.575.000 Rata-rata
10.483.333 5.456.250
Sumber : Data Primer diolah 2014