Klasifikasi ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA
merokok, kualitas udara, pencemaran udara dalam ruangan atau IAPIndoor air pollution, pencemaran udara luar ruangan, faktor
lingkungan suhu kelembapan dan pencahayaan, umur, lama bekerja, dan penggunaan masker Sormin, 2012.
a. Perilaku merokok Merokok pada dewasa dapat menimbulkan berbagai gangguan
sistem pernapasan seperti kanker paru, gejala iritan akut, asma, gejala pernapasan kronik, penyakit paru obstruktif kronik, infeksi
pernapasan Tarlo dkk, 2010. Asap rokok merupakan zat iritan yang dapat menyebabkan
infeksi pada saluran pernapasan. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan
kanker karsinogen. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya ISPA sebanyak 2,2 kali Suryo, 2010.
Adapun pengertian perokok menurut WHO dalam Depkes 2004 adalah mereka yang merokok setiap hari untuk jangka
waktu minimal 6 bulan selama hidupnya dan masih merokok saat survei dilakukan.
b. Pencemaran udara dalam ruangan Pencemaran udara merupakan peningkatan konsentrasi zat-zat di
dalam udara yang dapat diakibatkan oleh akitivitas manusia. Pencemaran terbagi menjadi dua yaitu pencemaran udara dalam
ruangan dan pencemaran udara luar ruangan. Pencemaran udara
dalam ruangan dapat berasal dari berbagai sumber baik bahan- bahan sintetis maupun bahan alami. Pencemaran udara ini
kemudian berhubungan dengan penyakit ISPA Fitria dkk, 2008. c. Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka akan terjadi degenerasi otot-otot pernapasan dan elastisitas jaringan menurun.
Sehingga kekuatan otot-otot pernapasan dalam menghirup oksigen menjadi menurun. Kemudian karena faktor umur yang bertambah
maka semakin banyak alveoli yang rusak dan daya tahan tubuh semakin rendah. Karena itu seseorang tersebut rentan terkena ISPA.
Kemudian pajanan debu yang terkumpul di paru-paru juga dapat memengaruhi menyebabkan ISPA pada seseorang dengan umur
lebih tua Nelson dkk, 2005. d. Jenis Kelamin
Faktor jenis kelamin merupakan salah satu variabel deskriptif yang dapat memberikan perbedaan angkarate kejadian pada pria
dan wanita. Perbedaan insiden penyakit menurut jenis kelamin, dapat timbul karena bentuk anatomis, fisiologis dan sistem
hormonal yang berbeda Noor, 2008. e. Masa kerja
Semakin lama manusia terpapar debu di tempat kerja yang bisa dilihat dari lama bekerja maka debu kemungkinan besar akan
tertimbun di paru-paru. Hal ini merupakan hasil akumulasi dari