Definisi Operasional KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

62

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang cross sectional secara observasional atau non eksperimental. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran terhadap variabel dependen dan variabel independen secara bersamaan. Desain studi cross sectional epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan pajanan dengan cara mengamati status pajanan, penyakit, atau karakteristik secara serentak pada individu dari populasi pada satu waktu.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2014. Penelitian dilakukan di PT. Unitex, Tbk Tajur, Bogor di departemen spinning atau pemintalan. Adapun kegiatan di bagian spinning atau pemintalan merupakan kegiatan memroses bahan baku kapas dan poliester menjadi benang. a. Seksi blowing dan carding Tugas seksi ini yaitu melakukan proses pembuatan benang, dimana bahan baku yaitu kapas atau polyester dimasukkan kedalam mesin blowing untuk diuraikan gumpalan-gumpalan seratnya, dibersihkan kotoran-kotorannya, dan diaduk sehingga terjadi pencampuran yang merata beberapa jenis kapas. b. Seksi combing, drawing dan finishing Tugas seksi ini adalah melanjutkan seksi sebelumnya yaitu melalui proses Pre Drawing yang berfungsi meluruskan dan mensejajarkan serat, memperbaiki kerataan serat dan membuat “Silver” dengan berat persatuan panjang tertentu. Tugas seksi ini juga membuat campuran antara polyester dengan kapas melalui proses Drawing. c. Seksi ring spinning dan finishing Tugas dari seksi ini adalah menyiapkan benang dari hasil pemintalan dalam bentuk Cones dengan mesin Mach Conner. 4.3 Populasi dan sampel Populasi adalah semua pekerja di departemen pemintalan PT.Unitex. Adapun populasi yang diteliti adalah pekerja non-shift di departemen pemintalan. Berdasarkan data sekunder mengenai distribusi karyawan pada Januari 2014 yang didapatkan dari studi pendahuluan peneliti, diketahui jumlah total pekerja non-shift di departemen pemintalan sebanyak 54 orang. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel, sehingga semua jumlah pekerja non-shift di departemen pemintalan PT.Unitex sebanyak 54 orang diteliti.

4.4 Metode pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan umum lingkungan kerja di departemen pemintalan .

2. Gravimetri dengan alat HVS

Metode ini merupakan metode analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan.

2.1 Lokasi peletakan HVS

Berdasarkan SNI 16-7058-2004 mengenai pengukuran kadar debu total di lingkungan kerja, alat pengukuran diletakkan setinggi zona pernafasan di dekat tenaga kerja terpapar debu.

2.2 Pengambilan sampling debu total di udara

Pengambilan contoh sampling dilakukan selama 8 jam dalam satu hari kerja. Alat diletakkan di tempat pengukuran dan ditunggu selama 8 jam untuk mengetahui konsentrasi rata-rata kadar debu total di tempat kerja selama 8 jam tersebut.

2.3 Cara penggunaan HVS High Volume Sampler :

a. Panaskan kertas saring pada suhu 105˚C, selama 30 menit. b. Timbang kertas saring, dengan neraca analitik pada suhu 105 ˚C dengan menggunakan vinset Hati-hati jangan sampai tersentuh tangan c. Pasangkan pada alat TSP, dengan membuka atap alat TSP, kemudian dipasangkan kembali atapnya. d. Simpan alat HVS tersebut pada tempat yang sudah ditentukan sebelumnya. e. Operasikan alat dengan cara, menghidupkan pada posisi “On” pompa hisap dan mencatat angka flow rate-nya laju alir udaranya. f. Matikan alat sampai batas waktu yang telah ditetapkan. g. Ambil kertasnya, panaskan pada oven listrik. Timbang kertas saringnya. h. Hitung kadar TSP nya sebagai mgNM 3 i. Metode penggunaan alat ini juga bisa digunakan, terhadap pm10 atau apa pun pada pengukuran parameter logam.

3. Kuesioner

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur variabel gejala ISPA, jenis kelamin, umur, bagian kerja, tingkat pendidikan, masa kerja, lama pajanan, dan perilaku merokok. Untuk perilaku merokok mengacu pada Indeks Brinkman dengan klasifikasi 0-199 perokok ringan, 200-599 sedang, dan 600 berat. Adapun rumus untuk menghitung Indeks Brinkman adalah sebagai berikut :

4. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data perusahaan secara umum, dan data distribusi karyawan pada pekerja di klinik di PT.Unitex. Jumlah rata-rata rokok yang dihisap batang x lama merokok tahun

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Debu Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Proses Press-Packing Di Usaha Penampungan Butut Kelurahan Tanjung Mulia Lihir Medan tahun 2013

7 72 117

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PAPARAN DEBU DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN GEJALA SAKIT MATA Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolal

0 3 18

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 3 16

Hubungan Karakteristik Pekerja dan Perilaku Pekerja Terpapar Bahan Kimia dengan Gejala ISPA di Industri Kuku Palsu Purbalingga.

0 0 12

Korelasi Antara Kadar Total Suspensed Particicle (TSP) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Batu Bata cover

0 1 21

DAMPAK TOTAL SUSPENDED PARTICLE (TSP) PROSES PENGECORANLOGAM TERHADAP PARU PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM.

0 0 19