Distribusi karyawan PT.Unitex

56

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka konsep

PT.Unitex merupakan industri tekstil yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Di dalam proses produksinya dapat terproduksi debu- debu yang kemudian beresiko menurunkan kesehatan kesehatan pernafasan pekerja. khususnya bagian pemintalan. Adapun faktor resiko yang ingin diukur dalam penelitian adalah kadar debu total, umur, jenis kelamin, masa kerja, bagian kerja, tingkat pendidikan, perilaku merokok dan lama pajanan. Di dalam industri tekstil terdapat tiga tahapan produksi utama yaitu pemintalan, penenunan dan pencelupan. Kegiatan pemintalan merupakan tahapan pengolahan bahan baku yaitu kapas mentah dan poliester menjadi benang. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti, di departemen pemintaan dapat terlihat banyak debu-debu yang beterbangan dan melayang-layang. Selanjutnya di penenunan debu yang tampak secara kasat mata tidak terlalu banyak layaknya di departemen pemintalan. Kemudian di bagian pencelupan, karena banyak bahan kimia yang digunakan maka terdapat kemungkinan bahan kimia terdeposisi ke udara. Hal ini kemudian dapat memengaruhi kualitas udara. Kualitas udara yang buruk dikombinasikan dengan karakteristik tertentu pada pekerja dapat beresiko menurunkan status kesehatan. Termasuk timbulnya gejala ISPA pada pekerja dan juga gangguan fungsi paru. Pada penyakit tertentu jenis kelamin wanita lebih rentan terkena penyakit begitu pun sebaliknya. Kemudian umur juga dinilai sebagai faktor resiko penyakit, seperti bayi, balita, lansia dan sebagainya. Umur terlalu muda maka sistem pernapasannya belum begitu berkembang sempurna. Sedangkan yang umurnya semakin bertambah akan semakin berkurang elastisitas saluran pernapasannya. Masa kerja dan lama pajanan menunjukkan berapa lama seseorang terpapar oleh agen penyakit. Bagian kerja menunjukkan tempat kerja yang lebih berdebu dan dapat meningkatkan resiko gangguan pernapasan akibat debu yang terinhalasi pekerja saat inspirasi. Tingkat pendidikan memengaruhi perilaku yang dapat memengaruhi status kesehatan. Perilaku merokok seringkali dikaitkan dengan dengan menurunnya kesehatan paru sehingga merupakan salah satu resiko meningkatkan kerentanan pejamu. Masa kerja dapat berpengaruh terhadap seberapa besar debu yang telah memasuki saluran pernapasan pekerja dan menimbulkan gangguan kesehatan. Sedangkan lama pajanan menunjukkan batas waktu tertentu yang diperbolehkan individu terpapar supaya tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada individu tersebut. Sehingga jika lama pajanan melebihi batas yang ditentukan status kesehatan dan kenyamanan individu dapat terganggu. Variabel Independen Variabel Dependen Bagan 3.1 Kerangka Konsep Lama Pajanan Gejala ISPA ringan pada pekerja pemintalan Kadar Debu Total debu di departemen pemintalan Umur Jenis Kelamin Masa kerja Bagian Kerja Tingkat Pendidikan Perilaku Merokok

3.2 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1. Gejala ISPA ringan Responden terdiagnosis menderita salah satu atau lebih gejala berikut batuk tanpa dengan pernapasan cepat, pilek, serak, sesak, keluar cairan dari telinga dan mengalami gejala selama ≥14 hari 2 minggu. ISPA ringan depkes Kuesioner 1. Ya 2. Tidak Ordinal 2. Kadar Debu Total Nilai debu yang terukur oleh alat pengukur debu yaitu High Volume Sampler KEPMENKES RI No.1405MENKESSKXI200 2. HVS High Volume Sampler mgm 3 Rasio 3. Bagian Kerja Bagian kerja pekerja menurut sistem kerja yang berlaku di pemintalan PT.Unitex. secara umum terbagi menjadi tiga yaitu combing drawing, ring spinning, dan blowing carding. Kuesioner 1. Combing drawing 2. Ring Spinning 3. Blowing Carding Nominal

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Debu Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Proses Press-Packing Di Usaha Penampungan Butut Kelurahan Tanjung Mulia Lihir Medan tahun 2013

7 72 117

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PAPARAN DEBU DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN GEJALA SAKIT MATA Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolal

0 3 18

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 3 16

Hubungan Karakteristik Pekerja dan Perilaku Pekerja Terpapar Bahan Kimia dengan Gejala ISPA di Industri Kuku Palsu Purbalingga.

0 0 12

Korelasi Antara Kadar Total Suspensed Particicle (TSP) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Batu Bata cover

0 1 21

DAMPAK TOTAL SUSPENDED PARTICLE (TSP) PROSES PENGECORANLOGAM TERHADAP PARU PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM.

0 0 19