Bagian Kerja Pekerja Pemintalan PT.Unitex

pekerja dapat dengan mudah ditemui di kawasan perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebanyak 20 dari 40 pekerja laki-laki atau sekitar 50 nya memiliki perilaku merokok. Adapun sebesar 24,1 merupakan perokok ringan IB 1-199, 11,1 perokok sedang IB 200- 599 dan 1,9 nya perokok berat IB≥600. Adanya perokok aktif tentunya selain membahayakan perokok tersebut juga dapat menimbulkan resiko kesehatan pada perokok pasif pekerja yang tidak merokok tapi menghirup asap perokok. Adapun hal yang telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi resiko kesehatan perokok pasif adalah dengan menyediakan tempat khusus merokok di kawasan industri ini. Jikalau ada pekerja yang melanggar, yaitu merokok di tempat yang tidak seharusnya akan menerima sanksi dan teguran keras dari pihak P2K3 PT.Unitex.

6.10 Lama Pajanan Pemintalan PT.Unitex

Lama pajanan debu merupakan salah satu faktor resiko yang dapat mempengaruhi keparahan gangguan pernapasan yang diderita oleh pekerja. Karena semakin lama paparan maka debu yang menumpuk semakin banyak Dalam penelitian ini lama pajanan pada pekerja dibagi menjadi dua kategori yaitu diatas sama dengan jam kerja normal, dan dibawah jam kerja normal. Adapun jam kerja normal adalah 8 jam kerja. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar pekerja memiliki jam kerja diatas sama dengan jam kerja normal yaitu 85,3. Dan yang memiliki jam kerja dibawah normal adalah sebesar 16.3. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi lama pajanan misalnya dengan membatasi waktu lembur bagi pekerja. 91

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di departemen pemintalan PT.Unitex selama bulan Mei-Juni Tahun 2014 maka simpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran kadar debu total di departemen pemintalan PT.Unitex dilakukan di dua titik yaitu di bagian ring spinning dan blowing carding. Hasil pengukuran menunjukkan kadar debu total di ring spinning adalah 188,6 µgm 3 dan blowing carding adalah 379,4 µgm 3 . 2. Pekerja pemintalan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pekerja non-shift sebanyak 54 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 57,4 responden mengalami gejala ISPA ringan. 3. Karakteristik individu pekerja yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, bagian kerja, tingkat pendidikan, perilaku merokok dan lama paparan. a. Umur pekerja pemintalan non-shift di PT.Unitex berkisar antara 19- 55 tahun dan rata-ratanya berumur 36,19 tahun dengan nilai tengah 34,5 tahun. b. Sebanyak 74,1 pekerja berjenis kelamin laki-laki, sedangkan perempuan hanya 25,9. c. Rata-rata masa kerja pekerja adalah 12,92 tahun, nilai tengahnya 12 tahun dengan kisaran lama kerja di antara 1 hingga 32 tahun. d. Pekerja paling banyak yang bekerja di bagian ring spinning yaitu sebesar 46. e. Pendidikan dibagi menjadi empat kategori yaitu SD, SMP, SMA, SMK dan D3PT, sebanyak 46,3 pekerja merupakan lulusan SMA dan yang lainnya tersebar di kategori lainnya. Kemudian pendidikan diklasifikasikan menjadi dua tingkatan yaitu rendah SD dan SMP dan tinggi SMA, SMK, D3PT. Sebanyak 74 memiliki pendidikan tinggi. f. Sebanyak 37 pekerja merokok dengan perokok ringan paling banyak yaitu sebesar 24,1. g. Sebagian besar pekerja memiliki lama paparan ≥8 jam per harinya. 4. Gejala ISPA ringan menurut kadar debu total dan karakteristik individu pekerja a. Dari pekerja yang terkena paparan debu 188,6 mgm 3 pekerja ring spinning, sebanyak 76 mengalami gejala ISPA ringan. Sedangkan dari pekerja yang terkena paparan debu sebesar 379,4 mgm3 pekerja blowing carding dan combing drawing sebesar 41,4 mengalami gejala ISPA ringan. b. Dari pekerja dengan umur 36 tahun sebanyak 59,3 mengalami gejala ISPA ringan dan ≥36 tahun 55,6. c. Dari pekerja dengan masa kerja 12 tahun sebanyak 66,7 mengalami gejala ISPA dan ≥12 tahun 48,1.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Debu Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Proses Press-Packing Di Usaha Penampungan Butut Kelurahan Tanjung Mulia Lihir Medan tahun 2013

7 72 117

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PAPARAN DEBU DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN GEJALA SAKIT MATA Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolal

0 3 18

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 3 16

Hubungan Karakteristik Pekerja dan Perilaku Pekerja Terpapar Bahan Kimia dengan Gejala ISPA di Industri Kuku Palsu Purbalingga.

0 0 12

Korelasi Antara Kadar Total Suspensed Particicle (TSP) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Batu Bata cover

0 1 21

DAMPAK TOTAL SUSPENDED PARTICLE (TSP) PROSES PENGECORANLOGAM TERHADAP PARU PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM.

0 0 19