Masa Kerja Pekerja Pemintalan PT.Unitex
beberapa jenis kapas secara merata. Kemudian proses dilanjutkan ke bagian combing drawing. Pada bagian ini dilakukan penyisiran serat, pelurusan dan
pensejajaran serat, serta perbaikan kerataan campuran serat. Setelah itu proses di pemintalan dilanjutkan ke bagian akhir yaitu ring spinning, disini
dilakukan peregangan benang dan penggulungan benang. Cemaran yang beresiko mengganggu sistem pernapasan selama proses
di pemintalan mulai dari blowing carding hingga ring spinning adalah debu. Namun berdasarkan kegiatan di tiap bagian kerja di pemintalan,
kemungkinan banyaknya debu berbeda-beda di tiap bagian. Pada bagian kerja blowing carding dan combing drawing kapas masih dalam keadaan
serat-serat halus, sedangkan pada bagian ring spinning kapas telah berbentuk benang untuk kemudian digulung ke dalam cones tempat untuk
gulungan benang. Kadar debu di bagian kerja dapat berbeda-beda. Pada bagian ring spinning jumlah mesin lebih banyak namun jenis mesin
kemungkinan lebih sedikit menghasilkan debu karena mesin di bagian ini mengolah kapas yang bentuknya sudah hampir mendekati benang.
Sedangkan blowing carding jumlah mesin lebih sedikit tetapi jenis mesinnya kebanyakan adalah mesin untuk proses pencacahan kapas mentah.
Adapun sebagian besar pekerja di departemen pemintalan PT.Unitex merupakan pekerja di bagian ring spinning, yaitu sebanyak 25 pekerja atau
46,3. Combing drawing sebesar 31,5 dan paling sedikit pekerja yang berasal dari blowing carding yaitu sebanyak 12 orang atau 22,2.
Kemudian bagian kerja dikelompokkan lagi menjadi dua kategori
berdasarkan sistem kerja dan wilayah kerja yaitu ring spinning dan blowing carding Perbedaan jumlah pekerja mungkin disebabkan oleh kesibukan
kegiatan dan beban kerja yang berbeda-beda ditiap bagian kerja. Seperti jumlah mesin yang ada di tiap bagian kerja dan jumlah tahapan kerja yang
tidak sama diantar bagian. 6.9 Perilaku Merokok Pekerja Pemintalan PT.Unitex
Asap rokok merupakan zat iritan yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun
dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker karsinogen. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya ISPA sebanyak 2,2 kali ,
oleh karena itu perilaku merokok merupakan salah satu faktor resiko ISPA Suryo, 2010.
Menurut Suryo 2010 merokok diketahui mempunyai hubungan dalam meningkatkan resiko pada berbagai penyakit pernapasan seperti kanker paru,
dan bronkhitis kronis. Dalam satu batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling
berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Karbon Monoksida. Demikian pula menurut Tarlo dkk 2010 merokok pada dewasa dapat menimbulkan
berbagai gangguan sistem pernapasan seperti kanker paru, gejala iritan akut, asma, gejala pernapasan kronik, penyakit paru obstruktif kronik, infeksi
pernapasan. Pekerja PT.Unitex di departemen pemintalan sebagian besar merupakan
pekerja laki-laki, sehingga perilaku merokok pada jam istirahat pada