Umur Pekerja Pemintalan PT.Unitex

6.6 Distribusi Jenis Kelamin Pekerja Pemintalan PT.Unitex

Menurut Noor 2008 faktor jenis kelamin merupakan salah satu variabel deskriptif yang dapat memberikan perbedaan angkarate kejadian pada pria dan wanita. Perbedaan insiden penyakit menurut jenis kelamin, dapat timbul karena bentuk anatomis, fisiologis dan sistem hormonal yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Selain itu perbedaan frekuensi penyakit tertentu menurut jenis kelamin dapat juga disebabkan akibat adanya perbedaan jenis pekerjaan, akses dan penggunaan ke pelayanan kesehatan, pola makan dan kerentanan. Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa pekerja di pemintalan lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki. Yaitu sebanyak 40 dari 54 pekerja, atau sebesar 74,1. Pekerja di PT.Unitex yang merupakan industri tekstil umumnya merupakan pekerjaan yang dinamis, karena jarang ditemukan pekerja yang berdiam di satu tempat, khususnya di bagian produksi seperti pemintalan. Selain itu pekerjaan yang dilakukan juga cukup berat dan berhubungan dengan mesin. Mungkin karena hal tersebut lebih banyak pekerja laki-laki di bagian produksi seperti departemen pemintalan. 6.7 Tingkat Pendidikan Pekerja Pemintalan PT.Unitex Tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Pengetahuan kemudian merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk perilaku selain dari sikap dan tindakan. Perilaku seseorang kemudian dapat memengaruhi status kesehatannya. Berdasarkan tabel 5.1 diketahui sebagian besar pekerja di departemen pemintalan merupakan pekerja lulusan SMA yaitu sebanyak 25 dari 54 orang atau 46,3, kemudian disusul oleh lulusan SMK dan SMP yang sama-sama sebanyak 13 dari 54 orang atau 24,1. Sedangkan pekerja yang merupakan lulusan diploma tiga perguruan tinggi hanya sebanyak 2 orang atau 3,7. Pekerjaan di pemintalan industri tekstil umumnya tidak memerlukan memiliki keterampilan khusus. Biasanya pekerja akan cepat beradaptasi dengan sistem kerja dan tata cara kerja di tempat kerja setelah beberapa bulan bekerja. Oleh karena itu sebagian besar pekerja di PT.Unitex merupakan lulusan SMA. Walaupun demikian karena industri tekstil merupakan industri yang banyak melibatkan mesin dalam produksinya, maka dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan teknis. Oleh karena itu terdapat pekerja yang memiliki latar belakang pendidikan SMK. Adapun pekerja yang memiliki latar belakang pendidikan D3PT biasanya ditempatkan di bagian manajemen dan di kantor perusahaan ataupun bagian fungsional non-teknis lainnya.

6.8 Bagian Kerja Pekerja Pemintalan PT.Unitex

Bagian kerja di pemintalan PT.Unitex secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian kerja, blowing carding, combing drawing dan ring spinning. Pada bagian kerja blowing carding dilakukan penguraian gumpalan-gumpalan serat kapas mentah dan pembersihan kotoran pada kapas. Setelah penguraian, kemudian dilakukan pencampuran antara beberapa jenis kapas secara merata. Kemudian proses dilanjutkan ke bagian combing drawing. Pada bagian ini dilakukan penyisiran serat, pelurusan dan pensejajaran serat, serta perbaikan kerataan campuran serat. Setelah itu proses di pemintalan dilanjutkan ke bagian akhir yaitu ring spinning, disini dilakukan peregangan benang dan penggulungan benang. Cemaran yang beresiko mengganggu sistem pernapasan selama proses di pemintalan mulai dari blowing carding hingga ring spinning adalah debu. Namun berdasarkan kegiatan di tiap bagian kerja di pemintalan, kemungkinan banyaknya debu berbeda-beda di tiap bagian. Pada bagian kerja blowing carding dan combing drawing kapas masih dalam keadaan serat-serat halus, sedangkan pada bagian ring spinning kapas telah berbentuk benang untuk kemudian digulung ke dalam cones tempat untuk gulungan benang. Kadar debu di bagian kerja dapat berbeda-beda. Pada bagian ring spinning jumlah mesin lebih banyak namun jenis mesin kemungkinan lebih sedikit menghasilkan debu karena mesin di bagian ini mengolah kapas yang bentuknya sudah hampir mendekati benang. Sedangkan blowing carding jumlah mesin lebih sedikit tetapi jenis mesinnya kebanyakan adalah mesin untuk proses pencacahan kapas mentah. Adapun sebagian besar pekerja di departemen pemintalan PT.Unitex merupakan pekerja di bagian ring spinning, yaitu sebanyak 25 pekerja atau 46,3. Combing drawing sebesar 31,5 dan paling sedikit pekerja yang berasal dari blowing carding yaitu sebanyak 12 orang atau 22,2. Kemudian bagian kerja dikelompokkan lagi menjadi dua kategori

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Debu Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Proses Press-Packing Di Usaha Penampungan Butut Kelurahan Tanjung Mulia Lihir Medan tahun 2013

7 72 117

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PAPARAN DEBU DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN GEJALA SAKIT MATA Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolal

0 3 18

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 3 16

Hubungan Karakteristik Pekerja dan Perilaku Pekerja Terpapar Bahan Kimia dengan Gejala ISPA di Industri Kuku Palsu Purbalingga.

0 0 12

Korelasi Antara Kadar Total Suspensed Particicle (TSP) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Batu Bata cover

0 1 21

DAMPAK TOTAL SUSPENDED PARTICLE (TSP) PROSES PENGECORANLOGAM TERHADAP PARU PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM.

0 0 19