Umur Masa Kerja HASIL

sebanyak 20 orang, kemudian responden yang merokok dikategorikan durasi merokoknya berdasarkan indeks brinkman. 1- 199 artinya perokok ringan, 200-599 perokok sedang sedangkan ≥600 merupakan perokok berat. Diantara perokok responden paling banyak merupakan perokok ringan yaitu sebanyak 13 orang atau 24,1 .

g. Lama Pajanan

Lama pajanan merujuk pada jam kerja pekerja, klasifikasinya adalah ≥jam kerja normal dan jam kerja normal. Acuan klasifikasi yang digunakan adalah standar jam kerja normal yaitu 8 jam. Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa sebagian besar pekerja bekerja lebih dari sama dengan jam kerja normal atau 8 jam. Dengan jumlah sebanyak 45 orang atau 83,3. 5.1.4 Gejala ISPA Ringan menurut Kadar Debu Total Kadar debu total dilakukan di dua titik di departemen pemintalan PT.Unitex yaitu di bagian blowing carding serta di ring spinning. Pengukuran ini kemudian diasumsikan sebagai kadar debu yang memapari pekerja di bagian kerja. Kadar debu total di blowing carding sebesar 379,4 mgm 3 sedangkan di ring spinning sebesar 188,6 mgm 3 . Tabel 5.2 Distribusi Gejala ISPA Ringan menurut Kadar Debu Total Pada Pekerja non-shift Pemintalan PT.Unitex Variabel Kategori Gejala ISPA Total Ya Tidak n n n Kadar Debu Total 188,6 mgm 3 379,2 mgm 3 19 12 76,0 41,4 6 17 24,0 58,6 25 29 100 100 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui 76 pekerja yang terpapar debu di ring spinning mengalami gejala ISPA ringan. Sedangkan pada pekerja di combing drawing dan blowing carding, sebanyak 41,4 mengalami gejala ISPA ringan.

5.1.5 Gejala ISPA Ringan menurut Karakteristik Individu a. Umur

Berdasarkan tabel 5.3, dapat dilihat bahwa pekerja dengan umur 36 tahun lebih banyak yang mengalami gejala ISPA ringan dibandingkan dengan pekerja dengan umur ≥36 tahun, yaitu sebesar 59,3.

b. Masa Kerja

Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa 66,7 pekerja yang memiliki masa kerja 12 tahun memiliki gejala ISPA ringan, jika dibandingkan dengan pekerja dengan masa kerja ≥12 tahun yaitu sebesar 48,1.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Debu Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Proses Press-Packing Di Usaha Penampungan Butut Kelurahan Tanjung Mulia Lihir Medan tahun 2013

7 72 117

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PAPARAN DEBU DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN GEJALA SAKIT MATA Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolal

0 3 18

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 3 16

Hubungan Karakteristik Pekerja dan Perilaku Pekerja Terpapar Bahan Kimia dengan Gejala ISPA di Industri Kuku Palsu Purbalingga.

0 0 12

Korelasi Antara Kadar Total Suspensed Particicle (TSP) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Batu Bata cover

0 1 21

DAMPAK TOTAL SUSPENDED PARTICLE (TSP) PROSES PENGECORANLOGAM TERHADAP PARU PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM.

0 0 19