BKP Biro koordinasi pusat Bagian Dyeing

g. Bagian Teknik Produksi

Departemen teknik produksi adalah bagian yang bertanggung jawab dalam hal proses penanggulangan masalah apabila terdapat ketidaksesuaian antara hasil rencana dengan hasil proses produksi. Misalnya apabila terdapat ketidaksesuaian dalam hal kualitas warna, maka bagian ini akan meneliti permasalahannya dan mengusulkan cara penanggulangannya bersama-sama bagian yang bersangkutan.

h. Bagian Utility

Departemen Utility adalah bagian yang berfungsi untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh departemen lainnya. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh departemen utility meliputi penyediaan sumber energi listrik, uap air panas, air bersih, pengatur suhu ruangan pabrik AC, pemasangan peralatan. Disamping itu departemen utility juga mengelola air limbah sisa proses pencelupan dari departemen dyeing. 1. Seksi Air Limbah Tugas seksi ini adalah mengolah sisa-sisa air pencelupan baik celup kain maupun celup benang yang berasal dari departemen dyeing dan celup benang, sehingga pada saat air terbuat dibuang kesungai tidak membahayakan kehidupan lingkungan sekitarnya. 2. Seksi Power Station Tugas seksi ini adalah menyediakan kebutuhan sumber energi listrik, uap air panas, pengaturan suhu ruangan AC serta air bersih. 3. Seksi Maintenace Tugas seksi ini adalah menyediakan, memasang dan merawat sarana dan prasarana pada seluruh departemen lainnya. 4. Seksi Bangunan Tugas seksi ini adalah melaksanakan pembangunan sarana bangunan pada departemen lainnya serta melaksanakan pembangunan perumahan karyawan PT Unitex.

2.6.3 Distribusi karyawan PT.Unitex

Data profil PT.Unitex Januari 2014 Grafik 2.1 Distribusi Karyawan Berdasarkan Tempat dan Jenis Kelamin Data Berdasarkan Grafik 2.1 dapat dilihat bahwa jumlah pekerja di PT.Unitex sebanyak 878 orang. Dan untuk departemen pemintalan 11 153 282 53 44 20 23 47 48 6 5 2 15 105 6 1 8 22 2 14 3 8 Laki-Laki Perempuan

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Debu Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Proses Press-Packing Di Usaha Penampungan Butut Kelurahan Tanjung Mulia Lihir Medan tahun 2013

7 72 117

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

11 81 120

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PAPARAN DEBU DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN GEJALA SAKIT MATA Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolal

0 3 18

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Tentang Resiko Paparan Debu Dan Perilaku Pencegahan Dengan Gejala Sakit Mata Pada Pekerja Industri Mebel Di Kecamatan Ngemplak Boyolali.

0 3 16

Hubungan Karakteristik Pekerja dan Perilaku Pekerja Terpapar Bahan Kimia dengan Gejala ISPA di Industri Kuku Palsu Purbalingga.

0 0 12

Korelasi Antara Kadar Total Suspensed Particicle (TSP) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Batu Bata cover

0 1 21

DAMPAK TOTAL SUSPENDED PARTICLE (TSP) PROSES PENGECORANLOGAM TERHADAP PARU PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM.

0 0 19