perairan pantai, perairan terumbu karang, bekas-bekas bagan tancap, karang buatan artificial reef dan rumpon.
b. Bibit Rumput Laut
Informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian bahwa tahap awal bibit rumput laut disediakan oleh pemerintah daerah lewat Dinas Kelautan dan
Perikanan Maluku Tenggara. Pembudidaya juga dapat membeli dari seorang pedagang yang selama ini menjadi agen penjual tunggal dalam pengadaan bibit
rumput laut dengan harga Rp100.000 per 25kg, selanjutnya bibit dapat diproduksi sendiri dari stok alam atau hasil budidaya. Pembaruan dan pengadaan bibit
dilakukan pada setiap tiga atau empat periode masa tanam rumput laut. Satu periode masa tanam adalah 60 hari. Menurut pembudidaya hal ini dilakukan untuk
menjaga kualitas dan kuantitas produksinya. Dengan demikian, dalam satu tahun dilakukan pengadaan bibit baru untuk mendukung usaha budidaya rumput laut
yang dikembangkan sebanyak 4 kali. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pembudidaya dalam pemilihan bibit
adalah: 1 Bibit dipilih dari tanaman yang segar, bibit harus baru dan masih muda. Bibit
dapat diambil dari tanaman bekas budidaya. 2 Bibit yang diambil bibit unggul cirinya adalah memiliki cabang yang
banyak 3 Pengangkutan bibit harus dilakukan secara hati-hati, harus dalam keadaan
basah terendam oleh air. 4 Bila hendak menyimpan bibit hindari dari hujan dan kekeringan serta hindari
dari bahan bakar minyak.
5.1.3. Pakan
Ketersediaan pakan lebih ditekankan pada peruntukan budidaya ikan kerapu. Pakan merupakan salah satu input produksi yang memerlukan perhatian
cukup besar sehingga harus direncanakan dengan matang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pemilihan jenis pakan yang tepat namun tetap mempertimbangkan
kualitas nutrisi, selera ikan dan harga yang relatif murah. Dalam rangka memperoleh hasil usaha yang baik maka biaya pakan dapat ditekan melalui
pemberian pakan dari jenis ikan-ikan yang banyak terdapat di pasaran dan relatif memiliki nilai jual yang rendah, yaitu ikan-ikan yang digolongkan sebagai ikan
rucah seperti ikan tembang, rebon, selar dan sejenisnya yang banyak terdapat di perairan Kabupaten Maluku Tenggara.
Pemilihan pakan ikan kerapu yang berasal dari ikan rucah segar, selain harganya murah, mudah diperoleh, bila dibandingkan dengan pakan buatan yang
belum terdapat di pasar lokal, sehingga menyebabkan harganya cukup mahal. Ikan rucah walaupun tersedia sepanjang tahun, namun tingkat ketersediaannya juga
tergantung pada musim. Puncak produksi ikan rucah umumnya terjadi pada musim penghujan, yaitu pada bulan November
– Februari dan musim paceklik terjadi bulan Juni - Agustus.
Ketersediaan pakan merupakan faktor penting dalam menunjang keberlanjutan usaha pembesaran ikan dalam KJA, karena biaya pakan hampir
mencapai 70 dari total biaya produksi, karena itu kemampuan penyediaan pakan secara lokal merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi
keberlanjutan usaha dan meningkatkan pendapatan. Pada tahap pendederan jumlah pakan yang diberikan 2-3 kali sehari dengan jumlah sampai kenyang dan
dihentikan 15 menit setelah ikan tidak mau makan. Pada tahap pembesaran, pakan yang diberikan adalah sebanyak 10 dari total badan per hari. Pola pemberian
dapat dilihat pada Tabel. 16. Tabel 16. Metode Pemberian Pakan Rucah untuk Kerapu Dalam KJA
Ukuran Ikan gekor
Frekwensi Pemberian kalihari
Keterangan 10
– 50 2 - 3
-Pemberian dihentikan kira-kira 15 menit
setelah ikan tidak mau makan
-Tahap pembesaran, pakan diberikan sebanyak 10 dari total bobot
badan per hari
50 – 150
2 150
– 300 1
300 – 600
1
Sumber : Wawancara dengan pembudidaya 2010.
5.1.4. Konstruksi Unit Budidaya
Peralatan yang digunakan dalam mendukung budidaya perikanan di Teluk Levun masih belum memadai. Pembudidaya masih menggunakan peralatan yang
serba sederhana dan minim. Minimnya ketersediaan peralatan yang digunakan merupakan salah satu kelemahan dalam pengembangan budidaya perikanan di
Teluk Levun ke depan. Hingga saat ini, usaha budidaya perikanan dijalankan oleh
sebagian kecil masyarakat di kawasan teluk. Pelaksanaan budidaya ikan kerapu dilakukan dengan sistem Keramba Jaring Apung KJA dan usaha budidaya