Pengembangan Daerah dan Alokasi Sumberdaya Perikanan

Rp.3.415.550,77 atau naik 7,95. Pendapatan perkapita penduduk tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 cenderung meningkat. Hal ini ditunjukan oleh persamaan y = 23623x - 5E+08 dengan nilai koefisien determinan R 2 = 0,996 . Pendapatan perkapita riil tanpa dipengaruhi kenaikan harga barang dan jasa dapat diketahui dari pendapatan perkapita dari sisi penghitungan atas dasar harga konstan tahun 2000. Pendapatan perkapita tahun 2009 sebesar Rp.1.921.366,41 atau naik 2,64 dibandingkan dengan tahun 2008. Pendapatan perkapita riil Gambar 14, terlihat cenderung meningkat walaupun kenaikannya tidak signifikan. Hal ini ditunjukan oleh persamaan y = 48428x - 1E+08 dengan nilai koefisien determinan R 2 = 0,994.

4.7. Pengembangan Daerah dan Alokasi Sumberdaya Perikanan

Potensi sektor kelautan dan perikanan Maluku Tenggara yang besar jika dikelola dengan sebaik-baiknya diperkirakan di masa datang akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam 20 tahun kedepan permintaan konsumsi perikanan nasional dan internasional diperkirakan akan terus meningkat baik yang bersumber dari perikanan tangkap maupun budidaya. Namun demikian pembangunan sektor perikanan dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Besarnya potensi tidak diikuti dengan besarnya minat masyarakat untuk berusaha dan menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Hal ini terlihat dari produksi perikanan masyarakat rendah, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Apalagi jika dikemudian hari pasar dunia lebih berorientasi pada konsumsi perikanan budidaya ketimbang perikanan tangkap. Disisi lain praktek-praktek illegal fishing dan cara-cara pengelolaan potensi kelautan dan perikanan yang merusak ekosistem masih terus berlangsung. Pembangunan sektor kelautan dan perikanan pada masa mendatang memerlukan dukungan politik dan pemihakan yang nyata dari seluruh pemangku kepentingan, yang tentunya menjadi tantangan seluruh komponen masyarakat di daerah ini. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2009, jumlah jenis ikan karang di perairan Kei Kecil dan Kei Besar adalah sebanyak 256 spesies yang tergolong kedalam 116 genera dan 35 famili. Famili- famili yang memiliki jumlah spesies lebih dari 10 antara lain Pomacentridae 48 spesies, Labridae, Chaetodontidae 19 spesies, Serranidae, Achanthuridae dan Scaridae. Secara umum daerah yang paling potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya adalah kecamatan Kei Kecil, karena perairan di wilayah ini memenuhi persyaratan budidaya laut. Sedang Kecamatan Kei Besar, luasan daerah terlindung dari pengaruh perubahan iklim terbatas sehingga kawasan yang cocok untuk budidaya hanya di sekitar Teluk Elat, Teluk Ngafan dan Teluk Wairat. Daerah pengembangan dan komoditi budidaya di Kabupaten Maluku Tenggara yang potensial untuk dikembangkan disajikan pada Tabel 13. Jenis komoditi yang umumnya dibudidaya antara lain ikan kerapu, rumput laut, ikan kakap, teripang dan kerang mutiara dan lola. Ikan kerapu dapat dikembangkan hampir di setiap lokasi potensial, sedangkan rumput laut bisa dikembangkan di perairan pulau-pulau sepuluh. Komoditas yang dikembangkan pada budidaya kerapu adalah kerapu bebek dan kerapu macan. Tabel 13. Lokasi Pengembangan dan Komoditi Budidaya yang Dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara Kecamatan Lokasi Pengembangan Komoditi yang dikembangkan Kei Kecil: Teluk Rosemberg Kerapu, Teripang, Baronang, Rumput Laut Teluk Kolser Kerapu, Teripang, Baronang, Rumput Laut Dudun Wahan Teripang, Baronang, Rumput Laut, mutiara Teluk Ewu Kerapu, Teripang, Baronang, Rumput Laut, Kepiting Teluk Levun Kerapu, Rumput Laut Kei Kecil Barat: Selat Bararan Kerapu, Teripang, Baronang, Rumput Laut, mutiara Pulau sepuluh Kerapu, Teripang, Baronang, Rumput Laut, Mutiara Kei Kecil Timur Uf kerapu, teripang, Rumput Laut Kei Besar Teluk Elat Kerapu, Baronang, Rumput laut Kei besar Utara Teluk Wairat Kerapu, Teripang, Baronang Kei besar Selatan Teluk Ngafan Kerapu, teripang Sumber :DKP Kabupaten Maluku Tenggara 2009 Potensi pembenihan hatchery ikan kerapu untuk kegiatan budidaya di Kabupaten Maluku Tenggara dapat diperoleh dari Balai Budidaya Laut yang berada di Teluk Un. Kegiatan ini diperlukan untuk mendukung kegiatan budidaya ikan kerapu karena kedepan secara kuantitas benih dari alam diperkirakan sangat tidak memadai.

4.8. Produksi Perikanan