Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya An Analysis of Resource Optimization in the Development of Aquaculture in Levun Bay Area, Southeast Maluku Regency.

didukung tanpa mengakibatkan kematian karena faktor kepadatan dan tanpa terjadinya kerusakan lingkungan secara permanen. Daya dukung ekologis ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan. Daya dukung ekonomi adalah tingkat produksi Skala usaha yang memberikan keuntungan maksimum secara ekonomi. Dalam hal ini digunakan parameter-perameter kelayakan usaha secara ekonomi. Sistem budidaya yang memperhitungkan ukuran daya dukung lingkungan perairan tempat berlangsungnya kegiatan budidaya dalam menentukan skala usahaukuran unit usaha akan dapat menjamin kontinuitas hasil panen. Sistem budidaya model ini sering diperkenalkan sebagai sistem budidaya berkelanjutan Piper et al 1982 diacu dalam Meade 1989. Ketika wilayah perairan dimanfaatkan sebagai tempat untuk pembuangan limbah, maka harus ada jaminan bahwa jumlah total dari limbah tersebut tidak boleh melebihi kapasitas daya asimilasinya assimilative capacity. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan daya asimilasi adalah kemampuan sesuatu ekosistem pesisir untuk menerima suatu jumlah limbah tertentu sebelum ada indikasi terjadinya kerusakan lingkungan dan atau kesehatan yang tidak dapat ditoleransi Komar 1983.

2.7. Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya

Optimasi pemanfaatan sumberdaya merupakan usaha untuk memperoleh nilai hasil yang menguntungkan dengan adanya keterbatasan luas perairan. Pada dasarnya optimasi adalah suatu persoalan untuk membuat nilai suatu fungsi beberapa variabel menjadi maksimum atau minimum dengan memperhatikan pembatas-pembatas yang ada. Pada umumnya pembatas tersebut meliputi Tenaga Kerja TK, uang modal, input teknis, serta waktu dan ruang Supranto 1993. Menurut Gallagher and Watson 1980 diacu dalam Budiharsono 2001, untuk menghitung kombinasi yang optimal dari sumber-sumber yang terbatas, dapat dilakukan dengan menggunakan teknik linier gold programming LGP. Penentuan kombinasi optimum dengan program linier merupakan kelompok analisis kuantitatif yang digunakan untuk menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah. Kombinasi yang terbaik dipilih dalam rangka menyusun strategi alokasi sumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara optimal. Alokasi optimal adalah memaksimumkan atau meminimumkan tujuan dengan adanya kendala. Pendekatan program ini telah digunakan oleh beberapa peneliti lain untuk mendapatkan solusi optimal dari suatu permasalahan. Teknik pemograman secara matematik untuk menyelesaikan suatu masalah, penarikan keputusan dengan beberapa tujuan atau sasaran. Ciri utama dari program ini adalah: 1 sasaran yang ingin dicapai diberi urutan prioritas, 2 pemenuhan sasaran berdasarkan urutan prioritas, dari yang tinggi ke yang rendah, 3 sasaran tidak harus terpenuhi secara tepat, tetapi mengurangi penyimpangan dari sasaran. Target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kendala- kendala atau syarat ikatan yang ada yaitu kendala tujuan. Secara umum model LGP adalah sebagai berikut: 1. Ada Fungsi Tujuan Tujuan yang diinginkan bersifat memaksimumkan seperti keuntungan, penerimaan, produksi atau meminimumkan seperti biaya yang harus dinyatrakan dengan jelas dan tegas sebagai fungsi tujuan. 2. Kendala Tujuan Setiap sumberdaya bersifat terbatas, dan keterbatasan tersebut merupakan kendala constraint atau syarat ikatan dalam mencari kombinasi terbaik dari alternatif pemecahan permasalahan yang ada. 3. Kendala riilfungsional Dengan ketentuan : : peubah keputusan jenis penggunaan ruang ke j : koefisien Xj pada kendala tujuan goal ke-i : koefisien Xj pada kendala riil ke-k : sasarantujuan target ke-i : jumloah sumberdaya k yang tersedia : jumlah unit deviasi yang kekurangan - terhadap tujuan ke-i gi : jumlah unit deviasi yang kekurangan + terhadap tujuan ke-i gi : faktor prioritas ordinal ke- k : bobot relatif dari dan dalam urutan prioritas ke-k i : 1,2,3….., m, nomor fungsi kendala j : 1,2,3….., n, nomor peubah keputusan k : 1,2,3….., p, urutan prioritas dari fungsi kendala Jadi penggunaan model LGP tersebut bermanfaat dan dapat diterapkan untuk berbagai bidang kajian yang berbeda-beda. Pada penelitian ini aplikasi LGP tersebut digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan perairan dengan pertimbangan faktor ekologi, ekonomi dan sosial masyarakat. Namun karena sistem perikanan di daerah tropis sangatlah kompleks, maka teknik optimasi yang dapat digunakan untuk sumberdaya yang didukung oleh banyak tujuan adalah linier goal programming Wiyono 2001. Hal tersebut merupakan suatu pendekatan optimasi lahan secara komprehensif dan aplikasi LGP yang diujicobakan dalam suatu penelitian.

2.8. Analisis Kelayakan Usaha