Sarana Input Produksi An Analysis of Resource Optimization in the Development of Aquaculture in Levun Bay Area, Southeast Maluku Regency.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Sarana Input Produksi

Usaha budidaya perikanan mencakup kegiatan pengadaan sarana produksi, proses produksi, pengolahan dan pemasaran serta kegiatan pendukung. Berdasarkan ruang lingkup tersebut, usaha perikanan dapat diartikan secara sempit sebagai upaya memproduksi ikan dalam arti luas dan menjualnya kepada konsumen secara menguntungkan. Upaya tersebut merupakan suatu proses produksi dengan input yang ada untuk menghasilkan produk yang dikehendaki oleh konsumen. Proses produksi perikanan merupakan suatu kegiatan kompleks yang melibatkan berbagai komponen, sejak pengadaan input sarana produksi, proses produksi hingga penanganan output, seperti pengolahan dan pemasaran. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka proses produksi dalam bisnis perikanan membutuhkan manajemen yang baik sejak awal merencanakan produksi, melaksanakan pengorganisasian, pengarahan dan koordinasi, pengendalian pengawasan dan evaluasi. Manajemen produksi perikanan adalah menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam memproduksi ikan hingga tujuan bisnis perikanan dapat tercapai, yaitu keuntungan yang optimal. Effendi dan Oktariza 2006. Sarana input produksi yang digunakan dalam kegiatan budidaya ikan kerapu dan budidaya rumput laut di Teluk Levun dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.1.1. Lahan Budidaya

Pengembangan budidaya perikanan di Teluk Levun terdiri atas budidaya ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis metode keramba jaring apung KJA dan budidaya rumput laut Eucheuma cottonii metode tali panjang atau long line. Usaha budidaya ikan kerapu dan rumput laut yang dikembangkan di Teluk Levun oleh masyarakat merupakan mata pencaharian pengganti, dimana masyarakat setempat merubah mata pencaharian yang sebelumnya petani kebun ataupun nelayan tangkap menjadi pembudidaya ikan kerapu ataupun pembudidaya rumput laut. Kepemilikan unit usaha budidaya ikan kerapu dan budidaya rumput laut rata- rata adalah modal sendiri. Bantuan yang diberikan pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berupa benih yang disalurkan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan. Luas Teluk Levun kurang lebih 463 ha. Luas lahan aktual bagi budidaya perikanan ikan kerapu dan rumput laut sebesar 2,36 ha. Luas kawasan Teluk Levun berdasarkan kedalaman DKP 2007 antara lain; kedalaman 0 – 5 m = 156,81 ha, kedalaman 5 – 10 m = 201,27 ha dan lebih besar 10 m 10 m = 105,28 ha. Luas dan pemanfaatan Teluk Levun untuk kegiatan budidaya perikanan disajikan pada Lampiran 3.

5.1.2. Ketersediaan Benih

Ketersediaan bibit benih adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pengembangan usaha budidaya. Pengembangan budidaya ikan kerapu akan membutuhkan ketersediaan benih dalam jumlah yang besar. a Benih Ikan Kerapu Hasil informasi yang diperoleh dari pembudidaya ikan kerapu di lokasi penelitian bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara membantu pembudidaya untuk pengadaan benih bagi masing-masing nelayan 1.000 ekor per unit keramba, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara. Selain mendapat bantuan dari pemerintah daerah dalam pengadaan benih, pembudidaya KJA juga memperoleh benih ikan kerapu dari penangkapan di laut benih alam yaitu di perairan karang, namun benih yang didapat relatif sedikit karena penangkapan dilakukan juga oleh pedagang benih tauke. Menurut pembudidaya, benih ikan kerapu yang berasal dari alam relatif tahan terhadap serangan penyakit, pertumbuhanya relatif cepat dan tingkat mortalitas relatif rendah sekitar 10 dibandingkan dengan benih yang berasal dari pembenihan di hatchery. Hal ini menyebabkan permintaan pasokan benih ikan kerapu yang berasal dari alam di Kabupaten Maluku Tenggara, terus meningkat. Jenis alat penangkapan benih ikan kerapu yang dominan digunakan oleh pembudidaya KJA di Kabupaten Maluku Tenggara adalah bubu. Bubu tergolong alat tangkap statis yang terbuat dari bahan kawat dan rangkanya dapat dibentuk dari bambu, rotan atau besi. Selain bubu juga ditemukan beberapa jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap benih ikan-ikan hidup seperti pancing ulur, jala, sero, bagan perahu dan bagan rakit, bagan tancap, pukat pantai dan jaring dorong. Daerah penangkapan benih ikan kerapu berlokasi di sekitar perairan pantai, perairan terumbu karang, bekas-bekas bagan tancap, karang buatan artificial reef dan rumpon.

b. Bibit Rumput Laut