3. IRR
Internal rate of return dimaksudkan untuk menentukan nilai tingkat
diskonto atau tingkat hasil usaha yang dapat diharapkan dari suatu yang membuat NPV sama dengan nol. Semakin tinggi nilai IRR akan semakin baik manfaat
usaha tersebut, sehingga memungkinkan untuk memperoleh pendanaan dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingat IRR tersebut. Semakin rendah nilai
IRR menunjukkan semakin kurang layak usaha tersebut. Perhitungan IRR menggunakan rumus berikut.
IRR =
i i
NPV NPV
NPV i
Dimana: NPV
= Net Present Value B
t
= Benefit dari suatu proyek pada tahun ke-t C
t
= Biaya dari suatu proyek pada tahun ke-t i
= tingkat suku bunga yang berlaku n
= umur teknis IRR
= Internal Rate of Return i’
= tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i”
= tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV’ = NPV pada tingkat suku bunga i’
NPV” = NPV pada tingkat suku bunga i”
3.6.4. Analisis Kebijakan Prioritas Pengembangan Budidaya Perikanan
Dalam analisis ini menggunakan model keputusan AHP dengan bantuan program Criteriun Decision Plus . Kriteria dan alternatif tidak dinilai melalui
matriks perbandingan berpasangan pairwise comparisons, tetapi digunakan perbandingan antara dua alternatif untuk setiap kriteria yang tersedia. Baik kriteria
kualitatif maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai dengan judgement
yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Penyelesaian AHP dengan menggunakan Decision Plus. Analisis AHP yang
dilakukan untuk menyelesaikan pemanfaatan kawasan yang terjadi, dengan cara memilihmenentukan prioritas penggunaan lahan yang optimal. Kriteria bobot
prioritas alternatif alokasi sumberdaya disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Kriteria Bobot Prioritas Alternatif Alokasi Sumberdaya
Kriteria Sub Kriteria
Alternatif A
1
A
2
A
m
K
1
Sk
11
Sk
12
Sk
1n
K
2
K
3
K
m
Aj Dimana :
K i = 1,2…m
: menunjukan pilihan dari kriteria yang dinilai Sk
i = 1,2, …n : merujuk pada kriteria dengan bobot Sj
A i
= 1, 2, …m : menunjukan pilihan alternatif yang ada berdasarkan bobot dari K dan Sk
Aj : nilai skor akhir analisis prioritas berdasarkan kelompok
kriteria.
3.7. Batasan Penelitian
1. Budidaya ikan kerapu dilakukan dengan menggunakan KJA . Benih ikan kerapu diperoreh dari balai hatchery dan alam penangkapan oleh nelayan.
Harga ikan kerapu hasil budidaya yang digunakan dalam analisis usaha adalah rata-rata harga rill ikan budidaya semenjak tahun 2007 sampai 2009.
2. Budidaya rumput laut dilakukan dengan menggunakan metode rawai long line
. Harga rumput laut hasil budidaya yang digunakan dalam analisis ini adalah rata-rata harga riil.
3. Penelitian ini hanya terbatas pada manfaat ekonomi yang ditimbulkan dengan adanya usaha budidaya ikan kerapu dan rumput laut di Teluk Levun
Kabupaten Maluku Tenggara 4. Harga seluruh input selama penelitian diasumsikan tetap. Perubahan yang
terjadi diperhitungkan dalam analisis sensitivitas.