Lokasi dan Waktu Penelitian Struktur Pasar Barang Jadi Karet dan Produsen Barang Jadi Lateks

Fuzzifikasi menggunakan Trianggular Fuzzy Number TFN. Agregasi pendapat responden ahli Normalisasi Mulai Pemeriksaan konsistensi Ya Defuzzifikasi dengan metode α -cut Tidak Selesai Penyusunan hirarki keputusan strategi pengembangan klaster berbasis pengetahuan Penilaian setiap kriteria alternatif menggunakan skala linguistik oleh responden ahli Bobot aktor, perspektif, tujuan strategis dan strategi pengembangan klaster Perancangan kuesioner ] 1 , [ , 1 ~ ∈ ∀ − + = µ µ µ α α α ijl iju ij a a a ] , } [ ] , [ ~ u m u l l m u l a a a a a a a a A + − − + − = = α α α α α ∏ ∏ ∏ = = = = = = n i n u i u n i n mi m n i n li l a a a a a a 1 1 1 1 1 1 ; ; , , 1 1 1 ∑ ∑ ∑ = = = = j i li u j i mi m j i ui l a a a a a a A Gambar 24 Diagram alir model strategi pengembangan klaster berbasis pengetahuan Tabel 9 menyajikan fuzzifikasi dari skala AHP ke dalam bentuk peubah linguistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sama penting atau equally E, sedikit lebih penting atau weakly preferred W, jelas lebih penting atau strongly S, sangat jelas lebih penting atau very strongly VS dan mutlak lebih penting atau absolutely preferred A. Tabel 9 Penyajian fuzzy pada skala AHP Lambang Keangotaan Fuzzy Lambang Keangotaan Fuzzy Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas E 1 1 3 1E 13 1 1 W 1 3 5 1W 15 13 1 S 3 5 7 1S 17 15 13 VS 5 7 9 1VS 19 17 15 A 7 9 9 1A 19 19 17 Output dari model adalah berupa bobot masing-masing kriteria serta alternatif strategi pengembangan klaster.

5.2.2 Model Analisis Kesenjangan Pengetahuan dan Penentuan Area Pengetahuan Kunci

Model analisis kesenjangan pengetahuan dan penentuan area pengetahuan kunci menggunakan teknik analisis kesenjangan pengetahuan dan logika fuzzy. Diagram alir model dapat dilihat pada Gambar 25. Dalam penelitian ini tingkat kebutuhan atau kepentingan area pengetahuan serta kondisi pengetahuan saat ini menggunakan skala interval fuzzy dalam bentuk triangular fuzzy number TFN yang dikembangkan dari skala 5 titik 1-5 seperti dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Perhitungan fuzzy average untuk setiap area pengetahuan Mulai Sistem inferensi fuzzy menggunakan model Takagi Sugeno Selesai Identifikasi alur proses sebagai area pengetahuan proses Penilaian tingkat kondisi saat ini dan kebutuhan area pengetahuan menggunakan skala linguistik oleh aktor terkait Fuzzifikasi hasil penilaian menggunakan Triangular fuzzy number Defuzzifikasi Nilai kondisi area pengetahuan saat ini dan kebutuhan area pengetahuan Fuzzifikasi matriks kesenjangan pengetahuan menggunakan Trapezoidal Fuzzy Number Pembuatan basis aturan fuzzy Area pengetahuan kunci menurut matriks kesenjangan pengetahuan dan matriks kepentingan dan performansi 4 2 3 2 1 a a a V A + + = n A javg ∑ ∑ ∑ = = = = n 1 i n 1 i i j3 n 1 i i j2 i j1 a , a , a ,..., 1 ,..., 1 atribut j j responden n i = = Defuzzifikasi dengan metode weighted average Gambar 25. Diagram alir model penentuan area pengetahuan kunci Tabel 10. Penyajian fuzzy pada skala kondisi area pengetahuan saat ini menggunakan TFN Keterangan Triangular Fuzzy Number Bawah Tengah Atas Sangat Lemah 0,2 Lemah 0,05 0,25 0,45 Sedang 0,3 0,5 0,7 Kuat 0,55 0,75 0,95 Sangat Kuat 0,8 1 1 Tabel 11. Penyajian fuzzy pada skala kebutuhan atau kepentingan area pengetahuan saat ini menggunakan TFN Keterangan Triangular Fuzzy Number Bawah Tengah Atas Sangat tidak penting 0,2 Tidak Penting 0,05 0,25 0,45 Cukup 0,3 0,5 0,7 Penting 0,55 0,75 0,95 Sangat Penting 0,8 1 1 Red Alert Zone Red Alert Zone Stay updated zone Red Alert Zone Stay updated zone Just do it zone Stay updated zone Just do it zone Just do it zone Tinggi Sedang Rendah Lemah Sedang Kuat Kondisi Saat Ini Kepentingan Kebutuhan Gambar 26. Representasi fuzzy dari matriks kesenjangan pengetahuan